Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Terlihat Sama, Pahami Perbedaan Toner Dan Astringents Agar Tidak Salah Pilih.

Salah pilih untuk kulit Anda, dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami kerusakan kulit, iritasi dan peradangan.

Terlihat Sama, Pahami Perbedaan Toner Dan Astringents Agar Tidak Salah Pilih.
Courtesy of Freepik.com

Toner dan astringent adalah dua produk skincare yang sekilas tampak sangat mirip, sama-sama memiliki tekstur yang cair. Tetapi ternyata, kedua jenis skincare ini cukup berbeda. 

Pada dasarnya, toner dan astringents adalah dua jenis skincare yang berbeda dan tidak dapat digunakan sembarangan, atau digunakan bersamaan. Jika Anda menggunakan produk yang salah untuk jenis kulit Anda, alih-alih mendapatkan kulit yang sehat, ada kemungkinan Anda justru mengalami kerusakan kulit, iritasi dan peradangan. Jadi, penting untuk mengetahui perbedaan diantara keduanya dan mana yang lebih baik untuk kulit Anda.

Lantas, apa yang membedakan antara toner dan astringent, serta mana yang paling baik untuk kulit Anda? Cari tahu jawabannya di sini!


Apa itu toner?


Toner adalah produk perawatan kulit yang memiliki konsistensi cair, seperti air. Produk skincare ini bermanfaat untuk menghilangkan sisa riasan dan pembersih yang mungkin tertinggal di kulit Anda setelah mencuci wajah, menutrisi kulit, dan mengembalikan pH kulit ke tingkat normal. 

Gliserin dan bahan humektan lainnya biasanya merupakan bahan utama dalam toner, yang dapat membantu menghidrasi kulit dan membuatnya lebih lembut dan halus.

Toner juga biasanya mengandung bahan-bahan lainnya seperti ekstrak herbal, rose water, antioksidan, dan bahan anti-penuaan seperti niacinamide. Bahan-bahan ini dapat membantu memperbaiki tekstur kulit, mencerahkan warna kulit, dan meratakan warna kulit.


Apa itu astringent?


Seperti toner, astringent adalah produk skincare yang memiliki konsistensi cair, yang digunakan sebagai langkah kedua setelah pembersihan untuk menghilangkan kotoran yang mungkin terlewatkan saat membersihkan wajah – atau sisa residu dari pembersih wajah Anda sendiri. 

Selain itu, astringent biasanya juga diformulasikan untuk menghilangkan minyak berlebih dari kulit, sehingga dapat membantu melawan jerawat. Bisa dikatakan,  astringent sebagai bentuk toner yang lebih kuat. 

Sebagian besar astringent biasanya mengandung alkohol, meskipun ada beberapa pilihan astringent bebas alkohol sehingga bisa meminimalisir kulit kering dan iritasi.

Bahan-bahan lain yang sering ditemukan dalam astringent, seperti salicylic acid, citric acid, atau witch hazel, yang dapat membantu mengobati jerawat, meredakan peradangan, mengecilkan tampilan pori-pori, dan merangsang pergantian sel kulit. 


Bagaimana toner berbeda dari astringent?


Secara umum, toner dan astringent, keduanya diformulasikan untuk menghilangkan sisa riasan, kotoran, dan mungkin sisa residu produk pembersih yang mungkin tertinggal di kulit Anda setelah mencuci wajah. Dengan kata lain, toner dan astringent digunakan sebagai langkah kedua setelah cleanser – walaupun Anda tidak dianjurkan untuk menggunakan keduanya secara bersamaan. 

Namun di sisi lain, toner dan astringent memiliki perbedaan utama. Astringent mampu menghilangkan minyak berlebih dari kulit, yang berada jauh di dalam pori-pori yang bisa memicu jerawat, sehingga paling baik digunakan untuk merawat kulit berminyak dan rentan berjerawat. 

Dikutip dari salah satu laman majalah beauty & lifestyle, menurut Dr. Michele Farber, dokter kulit bersertifikat di New York City, astringent adalah produk skincare yang memiliki konsistensi cair dengan kandungan alkohol, yang dapat membantu menghilangkan minyak berlebih, mengurangi jerawat, dan membersihkan kulit. 


Sementara itu, toner, mampu membersihkan kulit secara gentle berkat formulanya yang sebagian besar adalah air. Toner juga mampu menghilangkan sisa minyak tanpa membuat kulit kering karena mengandung bahan-bahan yang menghidrasi, menurut Dr. Farber. Dengan kata lain, dibandingkan dengan astringent, toner dianggap lebih lembut namun tetap efektif untuk membersihkan kulit dan menghilangkan minyak, karena mengandung bahan-bahan yang menghidrasi seperti rose water, flower essence, hyaluronic acid, dan gliserin.


Toner dan astringent, mana yang lebih tepat untuk Anda?


Kulit kering, kulit mature, dan kulit sensitif, Anda dianjurkan untuk menggunakan toner karena lebih lembut namun tetap efektif untuk membersihkan kulit dan menghilangkan minyak. Kandungan gliserin dalam toner yang berfungsi sebagai humektan dapat menjaga kelembapan kulit dan menenangkan kulit, sekaligus mengontrol produksi minyak berlebih. 

Sementara untuk kulit berminyak, kulit berjerawat, dan kulit kombinasi, Anda dianjurkan untuk menggunakan astringent. Hal ini karena, astringent lebih efektif menghilangkan minyak berlebih dibandingkan toner, sehingga lebih baik untuk merawat kulit berminyak dan berjerawat. Kandungan alkohol dalam astringent dapat bermanfaat untuk membersihkan kulit dan membunuh bakteri yang bisa menyebabkan jerawat. Witch hazel yang juga sering ditemukan dalam produk astringent, juga dapat bermanfaat untuk mengatasi masalah jerawat, memperkecil tampilan pori-pori, dan mengurangi kelebihan minyak. 


Bagaimana cara menggunakan toner dan astringent? 


Toner dan astringent, keduanya sama-sama digunakan sebagai langkah kedua, setelah cleanser dan sebelum pelembap. Cukup tuangkan beberapa tetes toner atau astringent pada kapas, lalu aplikasikan ke area wajah dan leher (hindari area mata) secara menyeluruh. 


Beberapa produk toner tersedia dalam botol spritz, dalam hal ini cukup semprotkan ke wajah Anda, lalu biarkan meresap ke kulit. Kemudian lanjutkan dengan langkah berikutnya dalam rutinitas perawatan kulit Anda.

(Foto: Courtesy of Freepik)