Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Bella Hadid Menunjukkan Sisi Sensitifnya di Media Sosial

“Di titik tertentu, saya tidak dapat lagi mengunggah foto yang cantik. Saya sudah melupakannya.”

Bella Hadid Menunjukkan Sisi Sensitifnya di Media Sosial
Bella Hadid

Bella Hadid memang seorang model dan influencer yang berpengaruh, tapi dia juga merupakan manusia biasa seperti orang lain. Dalam wawancara terbaru bersama sebuah medua, Bella mengungkapkan kenyataan tentang perjuangan kesehatan mentalnya, dan bagaimana ia belajar untuk mengatasinya dengan melakukan journaling dan tetap sensitif di kehidupan online.

Baca juga: Ini Potret Masa Kecil Bella dan Gigi Hadid yang Menggemaskan

Bicara tentang kesehatan mentalnya, sang model mengatakan bahwa dia melalui hal yang baik dan juga buruk. “Saya melewati hari-hari yang baik. Hari ini adalah hari yang baik. Kabut dalam kepala saya merasa lebih baik, saya tidak merasa tertekan. Saya tidak memiliki kecemasan sebanyak biasanya. Tapi besok saya bisa bangun, dan merasakan kebalikannya. Itu sebabnya saya sangat kewalahan,” tuturnya.

Yang paling penting untuk sang model adalah tetap sadar tentang perasaan yang muncul dan mempertahankan rasa syukur. “Setiap pagi, saya menulis tiga halaman di buku jurnal,” tambahnya. “Yang penting bagi saya adalah menjalani ritual itu, dan menjadikan momen itu untuk diri saya sendiri. Saya mencoba melakukan meditasi setiap pagi. Apabila dalam perjalanan ke tempat kerja, saya biasanya memainkannya di pengeras suara mobil, jadi siapa pun yang menyupiri saya juga dapat menikmati momen syukur bersama.”

Baca juga: 10 Wanita Ternama yang Hidup dan Kariernya Hancur Karena Ulah Media

Model tersebut juga mengatakan bahwa selama tiga tahun terakhir, ia berulang kali mengalami depresi yang sulit untuk diungkapkan, maka dari itu Bella memilih untuk mengekspresikan dirinya melalui foto yang paling mencerminkan dirinya. “Saya mengalami momen yang benar-benar depresi, lalu ibu saya atau dokter saya akan bertanya bagaimana keadaan saya, dan alih-alih harus merespons dalam bentuk teks, saya hanya akan mengirim foto,” katanya. “Itu adalah hal termudah yang saya lakukan saat itu karena saya tidak pernah bisa menjelaskan bagaimana perasaan saya. Saya hanya akan merasakan sakit mental dan fisik yang menyiksa dan melemahkan, dan saya tidak tahu sebabnya.”

Dengan maksud untuk menjadi lebih terbuka dengan para penggemarnya, Bella juga mengunggah foto-foto tersebut di akunnya, memupuk kekerabatan di antara penggemarnya yang sudah membantunya untuk memahami pengalaman dan merasa tidak sendirian. “Ketika saya mengunggahnya, itu untuk memastikan bahwa siapa pun yang merasa seperti itu tahu bahwa tidak apa-apa untuk merasakan hal yang seperti itu,” tuturnya. “Saya merasa lebih baik ketika saya dapat mengutarakan kebenaran dan di titik tertentu untuk tidak lagi mengunggah foto cantik. Saya sudah melupakannya.”

Ia juga menambahkan, “Saya didatangi banyak orang yang mengatakan ‘Saya juga merasakan hal yang sama.’ Berjalan di luar, mengingat ada begitu banyak orang yang mengalami hal-hal serta pola yang mirip dengan saya, itu membuat saya merasa lebih baik.”

Adapun orang-orang yang tidak peduli dengan unggahan saya yang seperti ini, Bella tidak keberatan. Ia menyadari bahwa gerakan di media sosial yang suka memamerkan sesuatu yang “lebih” dari diri mereka sendiri dari kenyataannya dianggap sebagai penampilan yang berlebihan dan terlalu dibuat-buat. “Saya merasa “nyata” adalah kenyataan yang baru,” pungkasnya, “dan itulah yang penting bagi saya.”

Baca juga: Media Sosial Jadi Urutan Pertama Penyebab Kita Tak Nyaman Terhadap Bentuk Tubuh, yang Kedua Ternyata: Keluarga!

Penulis: Sabrina Park; Alih bahasa: Sabrina Sulaiman menyadur dari BAZAAR US; Foto: Courtesy of BAZAAR US