Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Kejadian Dalam Kehidupan Nyata yang Menjadi Inspirasi Di Balik Film Berjudul One Night in Miami

Debut Regina King sebagai sutradara melahirkan film yang menceritakan pertemuan antara Malcolm X, Cassius Clay, Sam Cooke, dan Jim Brown.

Kejadian Dalam Kehidupan Nyata yang Menjadi Inspirasi Di Balik Film Berjudul One Night in Miami

One Night in Miami merupakan karya debut Regina King sebagai sutradara. Film ini berfokus pada kehidupan nyata para hero yang dituangkan dalam cerita fiksi. Diadaptasi dari drama karya Kemp Powers, ceritanya mengangkat tentang seorang petinju bernama Cassius Clay (yang kemudian dikenal sebagai Muhammad Ali), Malcolm X yang merupakan seorang pemimpin gerakan pejuang hak-hak sipil, bintang NFL yakni Jim Brown, dan penyanyi Sam Cooke. Mereka semua berada dalam sebuah kamar motel setelah Cassius memenangkan gelar juara kelas berat dunia. Alih-alih merayakan kemenangan dengan pesta besar, keempat pria tersebut menghabiskan malam dengan bersantai, tenggelam dalam percakapan mendalam dan berdebat tentang ras, kepercayaan, kebebasan, serta makna kesetaraan yang sebenarnya.

Keempat pria tersebut memang bertemu

Sejarah detail tentang malam itu belum jelas, namun pertemuan mereka benar terjadi. Kemp menemukan cerita tentang pertemuan yang menjadi penentu tersebut saat ia meneliti soal titik temu antara olahraga dan gerakan perjuangan hak-hak sipil. Ia akhirnya terinspirasi untuk membuat drama itu. “Fokusnya ada pada Muhammad Ali. Ceritanya menyebutkan malam yang khusus itu dan fakta bahwa ketika Cassius Clay mengalahkan Sonny Liston, ia kembali ke kamar hotel Malcolm X bersama Sam Cooke dan Jim Brown,” jelasnya kepada Esquire UK. “Keesokan paginya, ia mengumumkan bahwa kepada pers bahwa ia adalah anggota The Nation of Islam.”

Pada tanggal 25 Februari 1964, para legenda tersebut menyaksikan Cassius (Eli Goree) yang berusia 22 tahun melawan Sonny Liston. Malcolm X (Kingsley Ben-Adir) yang sudah menjadi teman dekat sang petinju bersama Sam (Leslie Odom Jr.) berada di barisan penonton. Sementara itu, berdasarkan Slate, Jim Brown (Aldis Hodge) berada di sisi arena sebagai komentator pertandingan. Menurut outlet tersebut, ada rekaman yang menunjukkan Malcolm X tinggal di The Hampton House Motel malam itu dan di sanalah ia bersama rekan-rekannya menghabiskan malam.

Mereka benar-benar menyantap es krim vanila

Kemp menambahkan, “Detail-detail kecil yang terjadi malam itu muncul dalam berbagai biografi. Satu fakta yang benar terjadi adalah apa yang mereka punya saat itu adalah es krim vanila.” (Tentu saja, orang-orang ini menikmati beberapa scoop di sepanjang film.) Namun, cerita yang tertulis tentang peristiwa malam itu tidak selalu konsisten. “Seringkali Anda mendapatkan detail tentang malam itu yang tidak selaras satu sama lain dan membuat saya merasa lebih baik jika ada percakapan fiksi.”

Situs Biography menunjukkan beberapa cerita tersebut. Buku Jim Brown: Last Man Standing mengungkapkan bahwa Jim kembali untuk merayakan after-party yang sesungguhnya, namun Cassius membujuknya untuk tidak melakukannya. Dalam buku Ali: A Life, sang juara baru dan Malcolm X merayakan kemenangan dengan es krim di soda fountain. Ada foto yang menunjukkan kejadian ini. Malcolm X dengan sebuah kamera di tangannya memotret Cassius, seperti yang ia lakukan dalam filmnya. Akan tetapi, adegan ini muncul larut malam dalam versi film Regina King.

Menurut Biography, keempat pria tersebut berakhir di kamar motel Malcolm X bersama penulis biografi Cassius, Howard Bingham, dan anggota-anggota Nation of Islam lainnya. Buku Dream Boogie: The Triumph of Sam Cooke juga menyebutkan kejadian malam itu.

Kejadian pada epilognya tidak sepenuhnya terangkai secara beraturan

Keesokan paginya, Cassius dihajar oleh pemimpin Nation of Islam yaitu Elijah Muhammad, yang mendeklarasikan nama baru sang juara sebagai Muhammad Ali. Berdasarkan History, upacara tersebut sebenarnya terjadi pada bulan selanjutnya, tepatnya tanggal 6 Maret. Sebelumnya, Cassius juga memiliki nama Cassius X.

Malcolm X bersama Betty X istrinya dan anak-anaknya pergi melarikan diri setelah rumah mereka dibom oleh penyerang. Daily News melaporkan bahwa kejadian ini benar terjadi di rumahnya yang bertempat di Queens, tetapi setahun kemudian tepatnya pada bulan Februari tahun 1965. Malcolm X dibunuh beberapa hari setelahnya. Di adegan terakhirnya di One Night in Miami, Malcolm X terlihat bersama naskah untuk otobiografinya yang terkenal, sebagaimana diceritakan kepada penulis Alex Haley. Buku itu diterbitkan beberapa bulan setelah kematiannya.

Sam Cooke yang tergerak karena percakapannya bersama Malcolm X berencana menggunakan platformnya untuk mengatasi ketidakadilan rasial. Ia menampilkan “A Change Is Gonna Come” untuk pertama kalinya di The Tonight Show Starring Johnny Carson. Tetapi hal tersebut tidak akurat secara sejarah. Berdasarkan Oxford University Press, pada kenyataannya Sam merekam lagu tersebut di akhir Januari tahun 1964 dan membawakannya di The Tonight Show seminggu kemudian (sebelum pertarungan Cassius).

Jim Brown juga mengumumkan bahwa ia berhenti dari NFL untuk mengejar karirnya di dunia film. Menurut Sports Illustrated, kejadian itu nyata, namun terjadi dua tahun kemudian, tepatnya pada 1966. Jim mengumumkan bahwa ia pensiun dari NFL di set The Dirty Dozen saat ia masih mengenakan kostumnya. Ia juga meluncurkan Black Economic Union untuk memberi dukungan kepada wirausaha orang-orang berkulit hitam.

(Artikel ini disadur dari: Bazaar US; Penulis: Erica Gonzales; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto: Courtesy of BAZAAR US)