Kejutan awal tahun ini datang dari lansiran terbaru Audemars Piguet pada ajang bergengsi, SIHH 2019.
Momen itulah yang digunakan oleh François-Henry Bennahmias, selaku Chief Executive Officer dari Audemars Piguet, “Koleksi terbaru ini menuntut alat, keterampilan, teknik baru, dan estetika yang kompleks. Tidak ada yang meminta kami untuk membuat koleksi baru, namun kami melakukannya karena kami perlu menantang diri sendiri,” ujarnya.
Untuk memberikan sesuatu yang berbeda, lansiran terbaru dari rumah arloji yang berbasis di Le Brassus ini disebut sebagai arloji kontroversial.
Bertajuk CODE 11.59, arloji ini memiliki desain yang bergaya kontemporer, akan tetapi masih memiliki ciri khas Audemars Piguet, yaitu bentuk oktagon yang tertanam di bagian tengah case.
Tak hanya itu, automatic movement yang hadir pada seri CODE 11.59 ini dikatakan akan menjadi trademark dari Audemars Piguet yang baru.
Satu lagi hal yang pasti akan menangkap perhatian Anda adalah double curved, glare-proof sapphire crystal dome yang hadir pada semua model arloji berukuran 41 mm ini.
Kedua kombinasi tersebut menciptakan permukaan seperti kubah yang memberikan tingkat keterbacaan yang baik.
“Nama CODE merupakan sebuah akronim dari Challenge, Own, Daring, dan Evolve. Keempat hal tersebut merupakan nilai yang selalu kami pegang di Audemars Piguet. Sedangkan angka 11.59 menggambarkan menit terakhir sebelum memasuki hari baru,” jelas Jasmine Audemars, Chairwoman of Audemars Piguet’s Board of Directors.
Tahun ini, Audemars Piguet merilis CODE 11.59 dalam varian white gold dan pink gold case sebanyak 2,000 produk dengan harga berkisar dari $26,800 (IDR 379,971,740) hingga $295,000 (IDR 4,182,849,250).
Dirilisnya CODE 11.59 pada awal bulan Januari ini menandakan halaman baru dalam sejarah Audemars Piguet. Arloji CODE 11.59 juga diharapkan untuk menciptakan pilar baru yang bersanding dengan koleksi lainnya.
(Foto: Courtesy of Audemars Piguet, Instagram Audemars Piguet, SIHH)