Banyak hal yang terjadi dalam industri fashion bukan hanya di depan layar namun juga di balik layar. Salah satunya pergantian para desainer dan pemilik saham. Diawali dengan pembelian saham Versace oleh Capri Holdings Ltd. yang merupakan perusahan dari Michael Kors, kemudian hengkangnya Raf Simons dari rumah mode Calvin Klein, lalu pembelian saham Acne Studio oleh T.T Group yang juga memiliki label BAPE, dan yang terakhir adalah perpindahan direktur desainer Celine, Yuni Ahn menjadi direktur kreatif Maison Kitsuné.
Yuni Ahn merupakan seorang desainer kelahiran Korea Selatan. Ia telah bekerja di beberapa label ternama seperti Stella McCartney, Chloe, Miu Miu, dan Paul Smith, dan akhirnya dirinya bergabung dengan label Celine.
Saat berada di rumah mode asal Prancis tersebut, ia bekerja sebagai desainer untuk aksesori seperti tas, sepatu dan kacamata. Kemudian di era Phoebe Philo sebagai kreatif direktur, ia terpilih menjadi direktur desainer dari label tersebut.
Ini menjadi hal pertama bagi Maison Kitsuné untuk merekrut posisi direktur kreatif,karena sebelumnya posisi tersebut diduduki oleh Gildas Loaëc dan Masaya Kuroki yang merupakan pendiri rumah mode ini. Sebagai debut pertama, Yuni Ahn akan memperlihatkan koleksi pertamanya melalui pergelaran di Paris Fashion Week bulan Januari ini.
Bagi Yuni kepindahan dirinya di Maison Kitsuné merupakan sesuatu yang membanggakan. Ia senang dapat berkontribusi dan menjadikan evolusi menarik untuk Maison Kitsuné. Ia pun berencana akan menciptakan perspektif baru lewat koleksi yang ia kerjakan dan membangun keseimbangan dengan apa yang telah dilakukan oleh brand ini selama enam belas tahun terakhir.
Menghasilkan fashion yang modern dan canggih dengan menggabungkan potongan siluet minimalis dan kain yang berkualitas tinggi merupakan tujuan Yuni.
Menurut Gildas Loaëc, yang merupakan kepala eksekutif dari label tersebut, bergabungnya Yuni dalam Maison Kitsuné merupakan suatu pilihan yang tepat. Ia mengatakan bahwa Yuni memiliki pemahaman mendalam mengenai Maison Kitsuné.
“Dengan ambisi yang dimiliki Yuni serta visi dan savoir-fairenya ia akan membawa kesuksesan label ini, dan membawa Maison Kitsuné menjadi rumah mode independen Paris yang menjadi tujuan bersama.” Lanjut Gildas.
Maison Kitsuné sendiri sudah memiliki 17 butik sendiri dan 400 partnership store yang tersebar di seluruh dunia. Tahun ini pun Maison Kitsuné akan menambah 50 butik yang salah satunya akan berlokasi di Indonesia.
Selain itu label ini juga dapat menghasilkan lebih dari € 40 juta dalam setahun. Meski label ini juga memiliki usaha dalam bidang kafe dan musik, namun koleksi ready to wear mendorong 90 persen pendapatan.
Yuni Ahn bukanlah desainer pertama dari tim lama Celine saat di bawah naungan Phoebe Philo yang direkut berbagai rumah mode. Salah satunya juga adalah Daniel Lee yang ditunjuk rumah mode asal Italia, Bottega Veneta, menjadi direktur kreatif bahkan Daniel telah mempresentasikan koleksi pertamanya lewat koleksi musim panas 2019.
Johnny Coca yang merupakan eks direktur desainer aksesori Celine di era Phoebe dipilih oleh merek Mulberry untuk menjadi direktur kreatif label tersebut.
(Foto Courtesy Maison Kitsuné , Instagram @yuni.ahn, @kitsune, @gildakitsune)