Kali ini, lupakan nama kondang itu dan pertimbangkan tiga rekomendasi tiga destinasi gudeg berikut saat Anda berkunjung ke sana.
1. Gudeg Song Dji Bu Atmo di Godean
Kelebihan gudeg yang berlokasi di bilangan Godean ini adalah citarasanya yang tidak terlalu manis. Coba juga kerupuknya yang gurih sebagai pelengkap saat menyantap sepiring gudeg. Sekali mencoba kerupuk Gudeg Song Djie, kerupuk lain tak akan Anda toleh.
Gudeg ini memiliki tiga gerai, yakni di Jalan Kyai Mojo, Jalan HOS Cokroaminoto, dan Jalan Brigjen Katamso Yogyakarta.
Telepon: (0274) 622408
Jam buka: 06.30–22.00
2. Gudeg Mbah Lindu di Sosrowijayan
Mbah Lindu adalah nama penjualnya, seorang ibu berusia 97 tahun (ya, kami tidak salah tulis) yang telah berjualan gudeg sebelum masa penjajahan Jepang tahun 1942. Ia berjualan di sebuah pos keamanan di kawasan Jalan Sosrowijayan, mulai pukul 05.00 hingga pukul 10.00 setiap harinya.
Vitalitas Ibu sepuh ini layak dikagumi karena di hari tuanya beliau tetap produktif dan aktif. Citarasa gudegnya pun tetap konsisten dan terjaga kualitasnya. Mencicipi gudeg Mbah Lindu itu sendiri berarti mencicipi sebuah konsistensi yang telah berusia setidaknya tujuh dekade!
3. Gudeg Hajjah Wakidi di Monjali
Gudeg yang satu ini lokasinya agak tersembunyi.Suasananya serupa namun tak sama dengan Gudeg Pawon di bilangan Janturan. Jika Gudeg Pawon baru beroperasi pukul 23.00, Gudeg Hj. Wakidi bisa dinikmati mulai pukul 08.00. Kita bisa langsung memesan gudeg di dapur dan duduk dengan fasilitas seadanya di teras rumahnya.
Info lengkap lokasinya adalah Jalan Monjali, No. 31, Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55284
Telepon: (0274) 624894
Buka: 08.00-16.00
(Foto: Miel Photography/Shutterstock.com)
