Pada tahun 1996, François Nars, seorang penata rias asal Prancis, memperoleh peluang besar ketika Harper’s Bazaar menugaskannya bersama Bobbi Brown, Laura Mercier, dan Kevyn Aucoin untuk menciptakan tampilan riasan musim semi versi masing-masing. Dalam kesempatan itu, Nars merias model Carolyn Murphy hanya dengan satu lipstik dari koleksinya, yang ia aplikasikan ke mata, pipi, dan bibir sekaligus. Dari eksperimen sederhana namun visioner ini lahirlah inspirasi besar yang kemudian melahirkan produk legendaris bernama Multiple. Ide tersebut muncul secara spontan, berangkat dari kesadaran bahwa satu produk saja bisa multifungsi, menciptakan hasil yang praktis sekaligus menawan bagi perempuan modern.
Dalam wawancara bersama Bazaar, Nars menjelaskan bahwa ia ingin tampil berbeda dari penata rias lain yang lebih banyak menggunakan produk.
Jika Anda melakukan pemotretan ini hari ini, apakah Anda akan melakukannya secara berbeda atau tetap sama?
Jika hari ini saya melakukan pemotretan tersebut, hasilnya tetap akan sama. Prinsip saya selalu menempatkan riasan sebagai pelengkap yang terpusat, bukan berlebihan hingga menyerupai topeng. Saya bekerja dengan fotografer yang benar-benar menghargai sosok perempuan dan ingin menampilkan keindahan asli mereka, sehingga karya saya mendapat apresiasi luas. Saya menyukai kesan sensual alami, misalnya membiarkan rona pipi tetap terlihat meski tertutup alas bedak tipis. Saya memang tidak pernah menggunakan foundation berlebihan, dan hingga kini, termasuk lewat Multiple Makeup, pendekatan itu tetap menjadi ciri khas saya.
Apakah ada momen di lokasi syuting di mana Anda menyadari sesuatu yang luar biasa akan muncul dari ini?
Di lokasi syuting, saya tidak pernah merasa akan muncul sesuatu yang luar biasa. Bagi saya, idenya sekadar praktis: perempuan sibuk, punya anak, harus berangkat pagi dengan transportasi umum atau mobil, dan membutuhkan waktu singkat untuk merias wajah agar tetap tampil menarik di kantor. Saya merasa konsep ini bisa berhasil, tetapi saat membangun merek, saya melakukannya dengan tenang tanpa tekanan besar. Kondisi kala itu juga lebih mendukung karena persaingan belum sepadat sekarang. Saya percaya penuh pada gagasan yang saya miliki dan tidak pernah ragu terhadap keyakinan tersebut. Bagi saya, jika Nars tidak berhasil, saya tetap siap menciptakan sesuatu yang lain, tanpa merasa harus memaksakan keberhasilan satu merek saja.
Bagaimana Anda menciptakan rangkaian warnanya?
Warna yang dipilih harus cenderung netral, karena produk ini hadir dalam satu kemasan yang bisa diaplikasikan baik dengan jari maupun kuas. Saya berusaha merancang pilihan warna yang praktis dan mudah digunakan itulah poin utamanya. Untuk produk asli, Multiple, saya menciptakan sekitar empat hingga lima warna. Saat itu, belum ada kategori luminizer, jadi sebagian warnanya dibuat mendekati gading untuk memberikan efek cerah pada kulit. Tekstur juga sangat berperan. Saya menyukai hasil akhir yang sedikit powdery, tidak berminyak, namun tetap memperlihatkan kulit dengan transparansi alami. Sentuhan lembut seperti beludru menjadi karakter penting yang terus kami pertahankan hingga kini. Meski selalu ada ruang untuk penyempurnaan, konsep awalnya tidak berubah.
Nars memiliki beberapa nama paling kreatif dan paling berani di pasaran. Bagaimana Anda menemukan nama-nama warnanya?
Proses menemukan nama sebenarnya cukup sederhana. Kami memilih kata-kata yang mudah diingat daripada sekadar angka, karena lebih menyenangkan dan berkesan. Saat seseorang membeli lipstik, tentu ia tertarik pada warnanya, tetapi jika namanya unik, ia akan lebih mudah mengingatnya. Saya terinspirasi dari beberapa merek era '60-an yang menggunakan nama seru, juga dari film The Women di mana cat kuku Jungle Red menjadi ikonik. Itulah alasan saya ingin menghadirkan nama-nama yang menarik, bukan sekadar sebutan biasa seperti Strawberry Pink atau Peach Fuzz. Saya menyukai inspirasi dari film maupun negara, sehingga ide tersebut saya terapkan dalam penamaan untuk koleksi Multiple.
Adakah nama yang ingin Anda gunakan namun belum sempat?
Kami baru saja membicarakannya, tapi mungkin suatu hari nanti akan terwujud. Beberapa dari 12 lipstik asli dinamai berdasarkan kereta api. Saya pernah menggunakan nama Shanghai Express, Trans-Siberian Siberia, dan Red Lizard di Skotlandia. Saya ingin menggunakan Orient Express, tapi sayangnya kami tidak bisa menggunakannya.
Bagaimana menurut Anda Multiple membentuk cara kita merias wajah saat ini? Meskipun diciptakan 30 tahun yang lalu, rasanya sangat sejalan dengan tren riasan masa kini.
Meski diciptakan tiga dekade lalu, produk ini terasa sangat sesuai dengan tren modern. Kuncinya adalah relevansi. Untuk tetap bertahan, Anda harus maju dengan terus menyempurnakan formula. Visi saya sejak awal meluncurkan Nars sangat dipengaruhi oleh kemasan dan kolaborasi dengan Fabien Baron. Sejak merek ini kecil, saya sudah tahu siapa saja yang ingin saya ajak bekerja sama, dan saya tidak pernah santai dalam hal itu. Nars dan Multiple memiliki elemen klasik, tetapi tetap modern. Inilah keseimbangan yang membuat merek bisa relevan hingga sekarang, bahkan masih dimengerti 15–20 tahun ke depan. Kemasan menyumbang 50 persen, sementara produk di dalamnya juga 50 persen lainnya.
Bagaimana Anda tahu kapan suatu produk siap dirilis?
Bagi saya, itu saat produk sudah terasa tepat. Saat saya mengaplikasikannya pada orang lain atau diri sendiri, saya langsung tahu. Itu adalah naluri seorang penata rias. Alas bedak menjadi bagian penting karena saya pribadi kurang menyukai alas bedak, sehingga sering mencampurnya dengan pelembap. Intuisi saya selalu memberi sinyal kapan harus berhenti. Merias wajah sangat mengandalkan perasaan karena sifatnya yang taktil, itulah mengapa saya terbiasa menggunakan jari. Multiple pun memang dirancang untuk dipakai dengan jari karena teksturnya ringan dan warnanya alami, tidak berlebihan. Merias wajah seharusnya memberi kebebasan, bukan keterbatasan. Marilyn Monroe dulu bisa menghabiskan lima jam untuk berdandan dan hasilnya cantik, khas Hollywood klasik. Namun kini, meski tetap ingin tampil menawan, kita sering kali dituntut untuk melakukannya lebih cepat.
Apakah Anda punya tampilan favorit yang Anda ciptakan dengan Multiple?
Selama tiga dekade, saya telah menciptakan begitu banyak tampilan dengan Multiple. Bagi saya, mengaplikasikannya di sampul selalu terasa istimewa, karena itu berarti Anda mewakili majalah melalui karya yang diciptakan. Jadi, bukan hanya satu gaya tertentu yang jadi favorit.
Apa jenis tampilan favorit Anda?
Saya selalu menyukai riasan smoky eye, meski sebenarnya tidak menggunakan Multiple. Bagi saya, smoky eye punya kesan misterius sekaligus dreamy, membuat seorang wanita terlihat begitu menawan. Walau saya juga menyukai tampilan natural tanpa riasan, sentuhan smoky eye mampu menghadirkan pesona, daya tarik, bahkan nuansa romantis. Selain itu, lipstik merah juga menjadi kesukaan saya, karena tidak ada yang bisa menandingi kesan klasik ala perempuan Prancis. Jadi, dua tampilan favorit saya adalah smoky eye dan bibir merah. Bagi saya, riasan yang baik selalu memperindah siapa pun yang mengenakannya.
Apakah ada tren makeup masa kini yang bukan favorit Anda?
Ada banyak hal yang saya sukai. Daftarnya panjang. Sebanyak saya menyukai hal-hal liar dan tidak ada yang mengejutkan saya dalam makeup, sekarang ini justru banyak sekali “liar” yang hasilnya buruk. Saya selalu bilang, kita harus mencoba dan menghargai wajah kita tanpa makeup terlebih dahulu, lalu melihat bagaimana cara mempercantik fitur wajah kita, bukan mencoba untuk membangun ulang wajah secara total. Itulah yang menurut saya berkontribusi pada hasil “liar” yang tidak bagus.
Punya shade favorit dari The Multiple?
Orgasm tentu saja adalah klasik. Saya suka shade baru Orgasm Crave dan Sex Appeal.
Nars The Multiple tersedia di butik Nars Plaza Indonesia & Senayan City, juga semua gerai Sephora mulai 18 September.