Merayakan hari kemerdekaan Indonesia, Svarna by Ikat Indonesia berkolaborasi dengan Indra Leonardi menghadirkan proyek The Thread of Independence yang memadukan mode dan fotografi. Indra mengabadikan busana bersentuhan Nusantara rancangan Didiet Maulana lewat serangkaian foto artistik yang menampilkan enam muse sekaligus sahabat yakni Ariel Tatum, Yasmin Napper, Andien Aisyah, Ira Kwa, Gaby Djorghi Bakrie, dan Wiwied Muljana.
BACA JUGA: Tips Sukses Memulai Suatu Usaha dan Cara Menjaganya Dari Didiet Maulana
Setiap muse mengenakan rancangan spesial yang disesuaikan dengan karakternya masing-masing. Kedekatan Didiet dengan para muse membuat tiap desainnya terasa lebih personal. Oleh karenanya, Didiet tidak menemukan kesulitan berarti dalam menuangkan idenya. Sang desainer dengan piawai memadukan kain Nusantara yang kaya warna, tekstur, dan cerita menjadi sebuah karya yang memikat.
Ariel Tatum dengan presence yang kuat tampil elegan dalam balutan lace hitam yang disempurnakan dengan selendang tulle menjuntai. Ia mengenakan bawahan berupa kain tenun Sabu dari Nusa Tenggara Timur bermotif geometris. “Beberapa tahun ke belakang, saya dan Didiet mempunyai koneksi yang luar biasa. Sering kali saya membayangkan sebuah dress atau kebaya dan tanpa harus banyak menjelaskannya, Didiet sudah memahaminya. Tentu saja (busana) ini sangat personal dan sangat merepresentasikan Ariel secara pribadi,” ucap sang aktris.
Yasmin Napper pun mengungkapkan rasa syukur dan kesannya. Ini merupakan proyek pertama sang aktris dengan Didiet. Ia mengenakan baju kurung merah yang menyimbolkan semangat generasi muda dalam keanggunan. Area leher dihiasi dengan aksen organza pleats yang dibentuk menyerupai tekstur kerang. Kain songket Palembang dipadukan sebagai bawahannya. “I am so happy hari ini karena ini adalah pertama kalinya saya mengenakan baju rancangan Mas Didiet. I feel very grateful dan so happy to be a part of this project,” ungkap Yasmin. Merujuk pada pakaiannya, Yasmin mengatakan, “The outfit, the color, the shape and the siluet membuat saya merasa seperti perempuan yang mandiri, tangguh, berani, percaya diri, tetapi tetap elegan.”
Karakter khas Indonesia yang terpancar di diri Wiwied Muljana dipertegas dengan rancangan yang terinspirasi dari Indonesia Timur. Didiet menyiapkan gaun panjang berbahan tenun Sabu berpotongan kemben yang dipadukan dengan cape hijau bermotif garis dari kain organza. “Kesannya anggun tetapi tetap santai dan ringan. Cocok sekali dengan kepribadian saya,” tutur Wiwied. Ada kebanggan tersendiri setiap kali sang model senior ini mengenakan kain tradisional Indonesia. Ia percaya bahwa di balik kecantikan kain Nusantara terselip cerita termasuk dari para pembuatnya seperti ibu-ibu penenun atau pembatik. “Memakainya membuat saya bahagia dan bangga dengan kebudayaan kita yang beraneka ragam,” imbuhnya.
Gaby Djorghi Bakrie hadir memukau secara effortless dengan rancangan yang terinspirasi dari budaya Makassar. Ia mengenakan baju Bodo soft pink dengan cutting off-shoulder yang dipasangkan dengan kain tenun dari Indonesia Timur. “Didiet menggabungkan dua budaya Indonesia yang menurut saya sangat cantik. Very warm and delicate.” puji Gaby pada karya sahabatnya. Didiet menanggapi, “Kami berhitung dan ternyata kami sudah berteman selama 21 tahun. Saya sudah tahu karakternya. Gaby buat saya adalah sahabat dan gayanya cocok mewakili baju Bodo bervolume.”
Didiet lalu melanjutkan, “Andien adalah seseorang with a twist. Selalu ada unsur vintage dan ceritanya.” Maka dari itu, Didiet menyiapkan rancangan istimewa yang terinspirasi dari budaya Jawa, terdiri dari kebaya merah panjang berbahanvelvet merah dengan detail bordir halus di bagian leher yang memancarkan kesan mewah. Busananya dilengkapi dengan aksen stagen dari lace merah dan kain songket bertabur kristal. Perpaduan ini merepresentasikan pesona klasik berkelas.
Terakhir adalah Ira Kwa yang tampil dalam busana yang didominasi warna putih. Ia mengenakan outer bergaya kutu baru dengan bahan lace yang dipadukan dengan kemben senada dan rok kain songket Palembang. “Menurut saya, Ira Kwa keren sekali ketika ia mengenakan sesuatu yang oversized, jadi untuknya kami membuatkan kutu baru. Tantangannya adalah bagaimana cara membuat oversized blazer terlihat flawless. Menurut saya, hanya Ira Kwa yang bisa pull it off,” jelas Didiet. Ira pun mengungkapkan kesannya, “Vibes-nya saya banget. Mas Didiet memahami saya sekali dalam merancang sesuatu dengan sentuhan edgy tetapi tetap ada romansa Nusantara.”
Dari lensa fotografer, Indra mengatakan, “Saya mengambil inspirasi dari arsip studio kami dan merancang dua pendekatan visual. Satu dengan layar merah putih sebagai penghormatan terhadap bendera Indonesia dan semangat 17 Agustus, satu lagi yang lebih netral dan timeless agar busana Svarna bisa benar-benar menonjol. Kami juga melihat kesamaan DNA antara Svarna, The Leonardi dan para muse. Proses berjalan organik dan penuh kolaborasi. “
Proyek The Threads of Independence merupakan wujud dari impian Didiet dan Indra yang sejak lama ingin berkolaborasi. “Sangat spesial. Saya merasa, setiap 17 Agustus saya selalu ingin berkontribusi kepada Indonesia. Tahun ini sangat pas momentumnya dan dengan adanya kolaborasi ini saya juga merasakan kita mendapatkan posisi yang pas antara dari baju, makeup, stylist, dari tim kita juga teman-teman yang berkolaborasi di proyek ini,” jelas Indra. Idenya disambut oleh Didiet dengan tangan terbuka, seiring dengan harapannya untuk, “Mengangkat keberagaman Indonesia. Saya ingin mengangkat juga bahwa kita itu gemilang tidak hanya dari satu medium, tetapi dengan berkolaborasi kita bisa memberikan suara, ide, dan kreativitas yang lebih besar lagi.”
BACA JUGA:
5 Perancang Busana Terkenal Indonesia dengan Gaya Unik yang Mendunia
Inspirasi Fashion Etnik Modern oleh Ariel Tatum
Fotografi oleh: Indra Leonardi
Busana: Svarna by Ikat Indonesia, Didiet Maulana
Aksesori: Tulola
Makeup: Bubah Alvian dan tim
Hair: Adi Nata Roland, Roland Hairstyle
Stylist: Suhadi Budiman