Ada kemewahan yang hanya datang dari Italia dan tak bisa dikalahkan oleh yang lain, seperti jahitan milik Prada, Jil Sander, Gucci dan banyak lagi yang membuat high fashion sangat spesial. Lihat apa yang Milan sudah tawarkan untuk musim semi 2020 dengan lima tampilan dari setiap koleksi terbaik di Milan.
Fendi
Fendi memboyong motif print dan banyak model terkenal untuk musim semi 2020. Silvia Venturini Fendi berhasil menginjeksikan unsur '70-an melalui rentang warna yang terdiri dari warna kecokelatan, motif terang beraliran psychedelicdan rok quiltedfeminin dilebur menjadi satu koleksi yang dingin. Tentu ada penampilan dari model Gigi, Bella dan Kaia, tetapi hal itu tidak menghalangi estetika koleksi ini. Rok untuk padanan jas, celana pendek,sweater dan dress menerawang dengan koordinasi motif kotak-kotak yang menarik perhatian. Koleksi ini sukses mengadopsi efek '60-an dan '70-an tanpa terlalu harfiah dan mudah dikenakan. Bahkan, ada banyak aksesori seperti kacamata berbingkai besar yang kembali menjadi tren untuk menggantikan kacamata kecil ala film Matrix di musim lalu. --- Lauren Alexis Fisher
Bottega Veneta
Di tengah demam "New Bottega" di Instagram, semua scene street style dan edtorial, Daniel Lee diharuskan untuk mempertahankan seluruh demam tersebut di koleksi keduanya ini. Untuk musim semi, ada beberapa sandal bahan kulit dengan aksen puffy yang membanjiri halaman Instagram, termasuk dengan tas kulit motif quilted yang senada. Tetapi sang direktur kreatif berfokus di aspek knitting dan item yang terbuat dari material kulit yang berakhir di koleksi tersebut. Dress bahan sweater siluet cutout, celana bermuda bahan kulit dan luaran di koleksi ini menyuarakan gaya minimal yang kuat, yang merepresentasikan visi Daniel "Less is more" untuk para wanita modern. Palet warna oranye dan biru hangat sangat menonjol untuk sebuah pemilihan rentang warna di era '70-an. Tetapi, koleksi ini bukan tentang warna tetapi aksesori yang menampilkan garis minimal, yang semakin digemari banyak orang. ---- Lauren Alexis Fisher
Max Mara
Musim ini Max Mara menciptakan tren sendiri dengan menurunkan sang model untuk berjalan berdampingan di runway. Mengambil inspirasi dari Killing Eve Villanelle, yang mana jika Anda tidak menonton seri televisi tersebut, Killing Eve adalah seorang pembunuh yang kerap tampil stylish. Karakter yang dimainkan oleh Jodie Comer menampilkan riasan rambut double braids dengan lipstik berwarna hitam pekat. Sementara itu, untuk pakaiannya, kombinasi gaya utilitarian, jaket ala spy, dan gaun malam berwarna pastel mendominasi. Untuk seorang perempuan Max Mara, hal ini dapat diaplikasikan untuk busana bekerja yang segar dan kenakan dress bahan licin untuk pergi di malam hari. --- Lauren Alexis Fisher
Prada
Di show kali ini, Prada kembali mengusung garis sederhana untuk musim semi, "Reduction to an essence," ungkapnya, "An antidote to complexity". Elemen era flapper '20-an, atau tahun '70-an, atau gaya minimalis di '90-an, semua pernah diadopsi. Inilah wanita sekarang, seorang modernist. Wanita tersebut mengenakan jaket, tiered dress, dress putih, rok kulit dansilk dress dengan bordir. Wanita tersebut tahu apa yang mereka inginkan, dan mereka senang terlihat pintar. --- Kerry Pieri
Alberta Ferretti
Selama ini Alberta Ferretti tidak terlalu identik sebagai desainer sustainable, meskipun ia sudah menerima penghargaan Ethical and Sustainable Awards yang dipersembahkan untuknya atas dedikasinya dalam menjalani praktik yang bertanggung jawab di industri ini. Musim semi untuk sang desainer adalah waktu yang tepat untuk mengenakan busana playful, rok mini gaya bohemian, celana panjang dan jumpsuit yang terlihat timeless dan selalu siap untuk dikenakan saat berlibur. --- Kerry Pieri
Jil Sander
Clean, simpel, dengan garis yang halus. Temukan gaya favorit Anda di Jil Sander. Di musim semi ini, detail subtle seperti imbuhan renda di pinggir rok wrap yang seksi, aksen fringer di gaun maxi berwarna putih, atau desain bagian bahu yang berlebih, tambahkan busana berikut di gaya berpakaian ala cool women milik Anda. ---- Kerry Pieri
(Penulis: Harper's Bazaar Staff; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Astrid Bestari; Foto: Courtesy of Bazaar US)