Blake Lively dan Ryan Reynolds berbagi momen langka tentang kencan mereka kemarin, yang sangat manis. Tapi jangan berpikir bahwa mereka tidak memasukkan beberapa lelucon di malam besar mereka.
Mereka merayakan 10 tahun kencan pertama mereka (2011 adalah 10 tahun yang lalu!), dengan pergi ke restoran favorit mereka, O Ya, di Boston. Ryan mengunggah selfie mereka berdua di luar nama restoran, dan menyelipkan lelucon kecil ("kencan favorit keempatnya"). Tetapi Ryan ternyata membuat satu kesalahan penting ketika ia mengunggah fotonya:
Apakah Anda melihatnya? Tidak? Namun, Blake pasti melihatnya!
Ternyata Ryan memotong fotonya, sehingga anting Blake tak terlihat. Sehingga akhirnya Ryan mengunggah lagi (foto yang sama, tapi beda cropping) disertai caption: "Sepasang anting yang lucu! Anda harus selalu menyertakan anting-anting lucu."
Mereka juga mengambil beberapa foto head to toe, Blake menampilkan gaun polkadot hitam-putih yang sangat sempurna di musim panas ini dan sandal hitam. Ryan mengenakan kemeja kancing biru dengan pola merah, jeans, dan sepatu cokelat:
Mereka juga berfoto dengan staf di O Ya, Blake memberi tahu betapa istimewanya tempat ini bagi hubungan mereka.
Blake dan Ryan pertama kali menjalin hubungan romantis pada tahun 2011, ketika People melaporkan Blake terlihat meninggalkan apartemen Ryan di Boston pada bulan Oktober tahun itu. Dengan fakta keduanya baru saja merayakan 10 tahun kencan pertama mereka tadi malam, 31 Juli, mereka pasti berkencan sebelum seluruh dunia mengetahuinya.
Mereka menikah pada 2012 dengan pernikahan rahasia di sebuah perkebunan di Charleston, dan mereka sempat minta maaf tahun lalu.
“Tidak mungkin untuk menyesuaikan. Apa yang kami lihat saat itu adalah tempat pernikahan di Pinterest. Apa yang kami lihat setelahnya adalah tempat yang dibangun di atas sebuah tragedi,” kata Ryan kepada Fast Company.
Mereka juga menulis pernyataan di Instagram yang mencakup yang berikut: “Kami berkomitmen untuk membesarkan anak-anak kami agar mereka tidak tumbuh dengan pola yang kurang baik di lingkungan ini, dan juga supaya mereka akan melakukan yang terbaik, tidak melukai sesama secara sadar atau tidak sadar. Setidaknya itu yang bisa kita lakukan untuk saling menghormati, tak hanya kepada (korban rasialisme) George Floyd, Ahmaud Arbery, Breonna Taylor, dan Eric Garner, tetapi semua pria dan wanita kulit hitam yang terbunuh namun tak terekspos.”
(Penulis: Hilary Weaver; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih Bahasa: Gracia Sharon; Foto: Courtesy of Bazaar US)