Seperti yang sudah kita ketahui, penggunaan masker wajah di masa pandemi Covid-19 sudah menjadi suatu kewajiban yang telah digaungkan oleh Pemerintah. Belum lagi dalam beberapa minggu terakhir ini ketika kasus Covid-19 melonjak tak terkendali yang akhirnya mengakibatkan diberlakukan kebijakan PPKM Darurat yang telah diterapkan mulai dari tanggal 3 Juli lalu hingga tanggal 20 Juli mendatang dan juga digalakkannya kebijakan penggunaan masker ganda (masker medis di bawah masker kain).
Dengan tingginya animo pasar untuk menggunakan masker sekali pakai, hal ini juga telah berdampak pada limbah masker yang dihasilkan, terutama dalam setahun terakhir ini. Jika kita mengacu kepada fakta yang ada di lapangan, menurut data yang diraup oleh Asian Development Bank (ADB) yang dikutip dari situs databoks, Indonesia yang diwakili oleh Kota Jakarta duduk di posisi kedua setelah Kota Manila, Filipina dengan tambahan limbah medis mencapai 212 metrik ton per hari (limbah medis yang diperkirakan disumbang oleh 10,6 juta penduduk ibukota).
Kenyataan ini sebenarnya tak hanya terjadi di Indonesia saja, di bagian negara lain, tepatnya di Hong Kong, kelompok pecinta lingkungan Hong Kong pada bulan Maret lalu sempat gempar setelah sejumlah besar masker bekas mulai muncul di pinggiran pantai. Dengan munculnya kasus ini, para pemerhati lingkungan memperingatkan bahwa residu dari masker bekas pakai ini merupakan ancaman, tidak hanya bagi kehidupan manusia namun juga untuk kehidupan laut serta habitat satwa liar yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Namun di atas segala keprihatinan tersebut, ada satu masalah besar lagi yang mungkin telah menanti (atau bahkan sudah terjadi pada) kita semua jika kita tak sesegera mungkin mempelajari serta menerapkan cara membuang masker medis dengan benar dan aman, yaitu terpapar virus corona.
Lalu bagaimana cara saya membuang masker dengan benar?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan Anda untuk membuang masker bekas pakai di tempat sampah yang "benar" segera setelah digunakan dan tidak menggunakannya kembali.
Namun apa itu tempat sampah yang "benar"? Tempat sampah yang “benar” di sini maksudnya adalah wadah sampah tersendiri yang tidak dicampur dengan sampah rumah tangga lainnya atau tempat sampah daur ulang, dan atau juga sampah organik yang dikhususkan untuk membuang masker serta bahan sekali pakai lainnya seperti sarung tangan.
Untuk mengetahui lebih lanjut, simak 6 langkah sederhana yang dapat Anda ikuti:
- Cuci tangan Anda dengan bersih sebelum melepas masker
- Ketika Anda melepas masker, pastikan untuk hanya menyentuh bagian tali
- Taruh masker yang sudah disemprot disinfektan, sudah dirusak, dan yang sudah dilipat menjadi dua ke dalam dua kantong plastik (satu di dalam kantong plastik yang lain) dan ikat dengan kencang
- Jika sudah memastikan sampah masker Anda tersimpan secara rapat di dua kantong plastik yang seperti Anda lakukan di tahap sebelumnya, Anda dapat membuang masker di tempat sampah limbah rumah tangga umum, namun bukan di wadah sampah daur ulang.
- Jika Anda sedang terpapar virus Covid-19, jangan lupa untuk tulis “risiko kontaminasi” di bagian depan kantong plastik yang berisikan masker bekas pakai
- Setelah selesai, cuci tangan kembali dengan sabun dan air mengalir hingga dirasa sudah sepenuhnya bersih.
Selain dapat melakukan metode di atas, Zero Waste Indonesia lewat akun Instagram-nya juga turut membagikan beberapa langkah lain yang dapat Anda lakukan guna menekan angka limbah masker dan juga penyebarannya dengan cara yang aman, beberapa jalan yang dapat Anda tempuh seperti:
- Membuat ecobrick
Sudah familiar kah Anda dengan istilah ecobrick? Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non biologi untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Ecobrick sendiri dapat menjadi jalan sempurna lain untuk utilisasi sampah selain mengirimnya ke tempat pembuangan akhir. Cara pembuatannya pun tergolong mudah, Anda cukup menyediakan botol plastik bekas berukuran 500 ml, sampah non organik dan non biologi, gunting dan kayu/tongkat untuk memadatkan sampah. Selain masker medis maupun sarung tangan yang dapat dimasukkan ke dalam botol ecobrick, beberapa sampah lain seperti kantong plastik, kemasan plastik, cellophane, styrofoam, dan sedotan juga dapat Anda masukkan ke dalam botol ecobrick. - Dropbox limbah masker
Melihat keprihatinan dan ancaman dari hadirnya limbah masker, beberapa lembaga masyarakat telah mengambil langkah inisiatif untuk menghadirkan dropbox khusus untuk menampung limbah medis rumah tanggah Anda. Walaupun masih terbatas jumlahnya, beberapa lembaga seperti Dumask Indonesia sudah menyebar beberapa kotak penampungan di beberapa lokasi, atau cek di sini untuk ketersediaan dropbox di kota Anda.
Baca juga:
Ketahui Cara Pakai Masker yang Benar, Diikuti Tips Atasi Masalah Kacamata Berembun
Dokter Spesialis Olahraga Ini Memaparkan Tentang Pemakaian Masker Saat Sedang Latihan
(Foto: Courtesy of Hadi Cahyono untuk Harper's Bazaar Indonesia; Fashion stylist: Michael Pondaag, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)