Stellafest: Festival Anti Kekerasan Pada Wanita

Diinisiasi oleh Stella McCartney, di akhir pekan ini Stella menggelar festival dalam format digital yang ia dedikasikan untuk semua wanita.



Stella McCartney merilis festival digital dalam misi untuk memberikan kesadaran kepada banyak orang agar terus memberi dukungan dan menyuarakan aksi anti kekerasan terhadap perempuan.

Stellafest, dikabarkan sudah memiliki sederetan seniman-seniman dari berbagai latar belakang yang turut ingin memberi dukungan dari seluruh dunia. Seluruh penampilan para seniman tersebut, seluruhnya dilakukan di rumah masing-masing.

Sementara itu, untuk sesi penggalangan dana sendiri akan langsung dipimpin oleh channel milik Stella McCartney, termasuk akun TikTok sang desainer yakni @StellaMcCartney.

Sang desainer menjelaskan melalui sebuah pernyataan tentang bagaimana festival ini awalnya diinisiasikan, "para seniman di komunitas kita telah bekerja sama untuk menciptakan festival yang global menggunakan teknologi dan media sosial agar dapat membawa nuansa kemeriahan ke dalam gadget semua orang."

"Saat saya sedih saya tidak bisa melihat penampilan ayah saya dan para seniman lainnya di festival Glastonbury tahun ini, maka kami mengumpulkan para seniman berbakat untuk menyuarakan opini kita dan menggalakkan anti kekerasan kepada wanita, yang mana masalah ini saat ini cukup darurat."

Beberapa seniman yang terlibat adalah Taylor Hawkins, Brian Wilson dan Kelis, dan banyak lagi.

Lelang amal Stellafest akan menghadirkan juga pengalaman ekslusif bersama beragam seniman, yang didukung juga oleh The National Network to End Domestic Violence (NNEDV).

Hadiah yang akan didapatkan para pengikut lelang amal akan berupa kesempatan untuk mengunjungi studio Stella McCartney bersama sang desainer sekaligus mendapatkan sebuah pakaian yang sudah ditandatangani, kelas memasakan dengan Kelis, dan sebuah buku yang sudah ditandatangani oleh Alicia Keys berjudul "More Myself" sekaligus berbicara selama 10 menit bersama sang penyanyi.

Ikuti lelangnya di sini.

(Penulis: Jessica Davis; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Astrid Bestari; Foto: Courtesy of Bazaar UK)