Indahnya Fashion Show Menggunakan Kain Nusantara di KKI 2019

Pergelaran busana dengan beragam kain nusantara karya sederet desainer Indonesia.



Pameran yang digelar secara rutin oleh Bank Indonesia, Karya Kreatif Indonesia atau yang biasa disebut KKI hadir kembali pada tahun ini sebagai ajang yang bertujuan mendiseminasikan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) unggulan dan memperkenalkan serta mempromosikan produk UMKM unggulan Bank Indonesia dengan mengusung tema “Mendorong Pertumbuhan Ekonomi melalui UMKM Go Export dan Go Digital”.

Seperti biasa, pameran karya-karya asli dalam negeri ini diisi serangkaian acara berupa sejumlah talk show dan workshop, pesta kuliner dengan sejumlah pilihan menu dari seluruh Indonesia, serta sebagai kesempatan untuk memamerkan hasil olahan berbagai kain asli Tanah Air binaan Bank Indonesia.

Kain tradisional produksi UMKM binaan Bank Indonesia mengandung nilai budaya tinggi serta kualitas internasional yang sudah terbukti, menginspirasi berbagai desainer untuk berpartisipasi dalam menghasilkan karya kreatif berupa busana-busana cantik yang memikat dan memiliki nilai tambah tinggi.

Hari pertama sebagai hari pembukaan resmi dimeriahkan dengan parade kain nusantara hasil karya-karya dari sejumlah desainer. Desainer kontemporer asal Makassar, Toton mengangkat kain tenun Nusa Tenggara Barat untuk koleksi ini, sementara Dian Pelangi yang telah berhasil mengembangkan lini utamanya ke cabang mode lain seperti Tenun Pelangi dan Batik Pelangi kali ini memilih kain Batik Banten. Ada juga Ria Miranda yang membawa aksen girly dan feminin dengan sentuhan pastel yang berkarakter kuat pada kain Batik Kudus. Tuty Adib dengan karyanya yang penuh karakter tetapi tetap elegan dilengkapi dengan kain Endek Bali. Dilanjutkan sang maestro yang baru merayakan tiga dekade berkaryanya, Didi Budiardjo, menetapkan Kain Ulos Sumatera Utara yang penuh warna sebagai pilihan untuk koleksinya.



Tidak kalah menarik, pergelaran mode pada hari kedua diawali dengan kemeriahan permainan alat musik Sasando dan dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Ibu Gubernur Bank Indonesia, Ibu Ririn Perry Warjiyo. Bukan hanya menghadirkan kembali karya dari Toton dan Didi Budiardjo, pada hari ini para undangan juga disuguhkan karya Ferry Sunarto dengan olahan kain Tenun Masalili Sulawesi Tenggara. Dilanjutkan dengan Itang Yunasz yang mengolah kain Juputan dari Sumatera Selatan menjadi busana modern nan modis yang kaya warna, kemudian ditutup dengan karya desainer cantik berdarah Batak, Jenahara, dengan kain Bordir Aceh yang diolah menjadi deretan busana muslimah yang minimalis dan bergaya muda.




Pada pergelaran hari ketiga, para tamu dihibur dengan alunan permainan Arumba yang merupakan instrumen dari bambu sebagai pembuka, dan tak lupa disambung dengan sambutan hangat dari Ibu Rosmaya Hadi selaku ADG dari Bank Indonesia. Pergelaran hari ini memamerkan kembali karya dari Ferry Sunarto dan Itang Yunasz, dan kemudian diikuti oleh lenggak-lenggok peragawati yang menggenakan busana olahan kain Bordir Lhokseumawe dari Wingyo Rahadi. Tak kalah menawan, Frisma Yeni juga menunjukkan karyanya yang mengangkat kain Songket Minang dari Sumatera Barat menjadi sederet balutan busana tertutup yang cocok dikenakan untuk acara malam. Kemudian, Ninik N. menampilkan karya terbarunya dengan bahan utama tenun tradisional Lurik Daerah Istimewa Yogyakarta dengan ‘Diamond’ sebagai judul koleksinya. Menuju penghujung acara, Denny Saputra turut serta menampilkan karya dengan kain tradisional yang tentu sudah tidak asing lagi baginya, yaitu kain Tenun Ulap Doyo dari Kalimantan Timur.





(Penulis: Bella Konstantin; Layout: Tevia Andriani; Foto: Eddy Sofyan, Insan Obi)