Ketika Sarah Andelman mengonfirmasi kabar bahwa Colette akan tutup di bulan Desember tahun ini, banyak yang tidak percaya, apalagi dengan sejumlah kolaborasi baru setiap minggunya.
Sebagai orang yang sudah menjadi bagian dari Colette selama 18 tahun seperti Guillaume Salmon (@guillaume_colette), penutupan concept store ini bukanlah hal yang mengejutkan. Ketika ditanya mengenai isu tersebut, lelaki kelahiran Britanny ini memaparkan pada Bazaar jika para pendiri Colette sendiri patut mendapatkan waktu untuk menikmati kehidupan pribadi mereka.
“I would not say it’s enough for Colette, just that Colette herself deserves time for her, to enjoy life.”
Peran pertamanya di concept store tersebut ia dapatkan saat bekerja part-time di acara pop-up Colette untuk Saint Laurent. Ia ditawarkan untuk menjadi pegawai tetap, lalu lima tahun kemudian, Guillaume mendapatkan posisi sebagai public relation.
Tak jauh berbeda dengan kisah sang pendiri. Setelah Colette, Guillaume lebih memilih untuk melakukan hal seperti berlibur, bertemu dengan orang baru, dan brainstorming. Selain dikenal sebagain PR Colette, Ia juga dikenal sebagai seorang Parisien yang ramah. Mudah rasanya untuk menemukan Guillaume di restauran ataupun bar terkini Paris, dengan tampilan stylish.
Berhubungan dengan tutupnya Colette, menurutnya banyak butik yang kini mempunyai atmosfer dan suasana serupa, terutama di kota-kota besar.
“You have the same store of the same brand in the same kind of area. We need to be surprised. No?“
Menurutnya, para pelanggan akan tetap berdatangan ke toko dan butik, karena mereka suka sesuatu yang nyata, dapat disentuh, dan juga berada di dalam atmosfer tersebut. Hingga meskipun Colette sudah tutup, akan banyak concept store lain yang memiliki potensi untuk menjadi sebaik Colette.
(Foto: courtesy of Instagram @colette, @guillaume_colette.)