The Fashionable Life: Peran Hamish Daud sebagai Ayah

Mendengar ceritanya tentang Zalina dan utilitas dari sensory activity.



Seiring perubahan zaman, konsep bapak dalam mengasuh anak turut beradaptasi. Menurut survei (secara keseluruhan), kini lebih dari 60% kepala rumah tangga terlibat dalam membimbing buah hatinya. Di mana dari pandangan tradisional, hal tersebut merupakan tanggung jawab ibu.

"Beda aja bond anak dengan mama sama bapak," ungkap Hamish Daud. Aktor, arsitek, aktivis lingkungan, dan juga seorang ayah, berbagi cerita kepada Bazaar tentang masa-masa bersama putrinya Zalina.

Ia begitu kagum melihat perkembangan motorik anaknya yang tergolong kilat. Hamish menjelaskan, "Seperti sponge, cepat sekali menyerap informasi. She has better memory than me, man!"

"Zalina mendapat skill baru setiap hari. Misalnya, saat all morning bersama mama, tiba-tiba nanti sorenya sudah bisa melakukan hal baru yang kagetin bapaknya. It's just so amazing to watch," tambahnya.

Memang betul, cara terbaik untuk anak usia dini belajar adalah melalui eksplorasi. Mungkin Anda sudah sering mendengar istilah sensory activity. Kegiatan ini dirancang sebagai stimulator indra anak untuk menyentuh, mencium, merasakan, melihat, dan mendengar.

Saat percakapan ini berlangsung, Hamish sedang membangun semacam papan tekstur untuk Zalina pelajari. Ia menampilkannya pada pemotretan The Fashionable Life.



Pada awal tumbuh kembang, semua tentu terasa anyar untuk Zalina. Namun selama beraktivitas, elemen bangunan paling memikat perhatiannya. "Suara besi, suara pintu terbuka, atau efek dari tombol lampu yang mati nyala, lalu proses gantung dan ambil baju bapak. Ia suka melihat respon yang diterima dari gerakannya sendiri," ungkap Hamish secara takjub.

Hal itu turut terlihat saat sang buah hati berinteraksi dengan hewan. "She loves cat and dog," tuturnya. Sekejap Bazaar melihat korelasi Zalina dengan sang papa. Apalagi ketika mendengar bahwa anaknya juga suka sekali berenang, "Pokoknya kalau sudah dengar cipratan air, langsung ingin cemplung. Jadi kita harus perhatikan terus kalau berada di dekat kolam," jawabnya.

Tingkah laku tersebut membuat Hamish terharu dan menyadari, "Aku itu cowok pertama yang dia kenal. I'm also the first man she loves, so I have to make a standard. From the way I bring myself, in mannerism: The way I talk."

Sejak kelahiran Zalina, prioritas hidup Hamish tengah berpindah. "It's not about me anymore, it's about her," jelasnya.

Sebagai tokoh panutan, berbagi ilmu dengan anak menjadi tanggung jawabnya, bisa dari pengalaman hidup, pengetahuan, sampai hobi. Hamish ingin Zalina menyukai apa yang ia cintai dan juga menjadi sosok yang lebih baik dari dirinya.

Kebersamaan mereka selaku sumber motivasi untuk Hamish. "Sejak ada Zalina aku belum pernah merasa cape," ia mengakui.

Interaksi antara anak dan ayah itu benar spesial, "She feels safe with me. It's hard to explain, but it's the most beautiful interaction between father and daughter, you know," ungkapnya.

Saat ditanya apa geliat Hamish ke depan saat masa genting sudah selesai, di mana kegiatan dapat kembali normal, ia menjawab secara antusias, "Aku ingin ajak Zalina ke mana-mana. She's going to be my wing woman. My right hand partner!"

Menyambung pandemi, Hamish mengulas sedikit tentang pandangannya, "Aku belum pernah melihat negativity sebanyak ini." Yang dimaksud olehnya adalah aksi prejudis terhadap orang yang sedang menderita Covid-19. Problem ini memicu sikap individualisme, sedangkan Hamish harap para manusia kian bersatu.

"Now with everything is negative in life, we have to find a positive. And I feel like the only way to get through this global pandemic is to make a global collaboration, when we get together and we get through this together. We can't do it on our own, it's about all of us, a community, we get together, help each other," katanya.

Menyalahkan satu sama lain di kondisi sekarang tentu bukanlah solusi, Hamish menyarankan untuk manusia lebih sadar dalam community based engagement, seperti menjaga lingkungan dan meningkatkan hubungan dengan anak-anak.

Portofolio ini: 


Editor Fashion: Michelle Othman
Wardrobe: Sweater, Balenciaga. Celana sarung, Sejauh Mata Memandang
Retoucher: Veby Citra


Baca juga:

The Fashionable Life: Penemuan Baru Titi Radjo Padmaja

The Fashionable Life: Menggunakan Waktu di Masa Karantina

The Fashionable Life: Makna Berkebun bagi Atiqah Hasiholan