Pengalaman Menginap di Boss House Bali

Bergabunglah bersama Bazaar Indonesia, Luna Maya, Maxime Bouttier, dan Refal Hady untuk merasakan gaya hidup terbaru ini.



Pulau Dewata kian merangkul keberadaan luxury nomad dengan hadirnya Boss House Bali, sebuah penjelajahan perdana label mode asal Jerman dalam menawarkan destinasi yang atraktif. Rumah ini didesain oleh arsitek visioner Alexis Dornier yang mengusung kekuatan kayu Bangkirai dan ketangguhan beton kontemporer dalam dua lantai ruang semi terbuka dengan enam kamar tidur, serta berbagai area luas untuk rekreasi.

Berikut perjalanan seru Bazaar Indonesia selama 3 hari 2 malam di sini.


Hari Pertama

Eksterior Boss House sudah terlihat dari kejauhan di antara sawah-sawah area Canggu, dengan logo Boss mewakili semua sudut.


15.00: Check-in ke kamar dan menemukan welcome gift pack untuk keperluan bersantai selama trip ini. Mulai dari sportswear, payung, kacamata hitam, tas pantai, hingga lini parfum. Setiap furnitur pun dilengkapi produk Boss Home bersama vibrannya lukisan hawa tropis.


17.30: Sore menjelang malam dimulai dengan pesta cocktail pada area taman, di mana sampanye dan macam-macam koktail artisanal mengalir dengan bebas. Dua bartender juga siap melayani preferensi kami secara jitu.

18.30: Berkolaborasi dengan Santanera Bali, Boss menyajikan hidangan lezat khas Amerika Latin yang terinspirasi dari koleksi parfum sang label (termasuk aroma geranium dan mawar), kemudian dipasangkan dengan wine dan champagne terbaik.

21.00: Penutupan perjamuan malam disemarakkan oleh atraksi api yang lalu membentuk slogan Be Your Own Boss. Begitu menggelora!

22.00: Kami menikmati wilayah ruang tamu bersama Luna Maya, Maxime Bouttier, dan Refal Hady sembari menuju ke meja biliar di bawah langit-langit tinggi sebelum mengakhiri hari.

Hari Kedua

08.00: Setelah menyegarkan diri dengan wewangian beraroma Energetic Fougere (Angelica dan Artemisia menjadi top notes-nya), kami siap yoga di lantai dua sebelah gym station dengan pemandangan panoramic awan biru sungguh cerah pagi itu. Thermal water bottle pun sudah tersedia untuk hidrasi kami.

09.30: Sarapan di patio terdiri dari buah-buahan segar, sourdough bread, dan omelette suguhan private chefkami.

10.00: Beranjak ke coffee cart yang diseduh oleh Expat Roasters di sebelah kolam Boss berwarna turquoise dengan waterslide.

10.30: Sesi oil massage di Spring Spa sudah menunggu kami, yang lengkap dengan produk esensial Boss dan terapis ahli. Setelah itu, kami lanjut memanjakan diri sejenak di sudut salon mereka untuk hair styling dan quick touch up.

12.00: Makan siang yang benar-benar nikmat di restoran modern izakaya bernama Yuki. Cita rasa Pork Chop dan Wagyu Yakitori sungguh menggugah lidah.


15.00: Kembali ke Boss House, kami memanjakan diri dengan berbagai macam es krim kreasi Nalu. Favorit kami? Wood Roasted White Chocolate!


17.30: Minum cantik sembari menunggu lembayung senja di atas dek Sol.

19.00: Restoran Shelter menyambut kami lagi-lagi dengan hidangan Amerika Latin, namun lebih creamy dan berkeju. Tentu, disertai pula koktail yang memuaskan, seperti Lemongrass Gin.

21.00: Kembali ke rumah dengan suasana hati penuh sukacita dan perut yang bahagia juga. Melanjutkan kesenangan itu, kami pun bercanda gurau sembari karaoke di media room.

Hari Ketiga

09.00: Kami kali ini tergiur akan Nasi Goreng Pedas dengan Oat Latte dingin untuk memulai hari.

10.30: Check-out dan transfer ke bandara.

Kenyamanan tiap ruangan yang bersanding dengan karya seni lokal maupun internasional, termasuk peralatan makan serta pajangan dari Kevala Ceramics dan lukisan Sunaryo, hingga keramahtamahan para staf, membuat pengalaman kami ini terasa istimewa.

Foto: Agus Santoso Yang - NPM Photography