Pencinta sejarah warisan dunia, terutama Anda yang merupakan pengamat dari Timur Tengah pasti merasa bahagia mendengar kabar bahwa The Royal Commision for AlUla akan membangun hotel mewah pertama di daerah Nabatean. Ini juga merupakan lokasi dari peradaban kuno terletak di Barat Laut Arab Saudi.
BACA JUGA:Intip Berbagai Hotel di Inggris yang Menjadi Favorit Keluarga Kerajaan
Untuk merealisasikan pembangunan The Chedi Hegra, The Royal Commision for AlUla (RCU) telah memilih General Hotel Management Ltd. (GHM) yang dikenal sejak tahun 1992 menjadi manajemen yang berhasil membangun hotel dengan memadukan kemegahan dari desain kontemporer Asia dengan karakter lokal dari tempat hotel dibangun, memberikan penampilan dan pengalaman kepada pengunjung yang senantiasa akan terus dikenang.
Pembangunan yang sudah berjalan memperkirakan hotel akan mulai beroperasi pada Q4 tahun 2023. Hotel yang dibangun pada situs warisan dunia UNESCO ini diyakinkan oleh RCU tidak akan mengubah konstruksi dari situs bersejarah, karena pembangunan hotel ini akan menjaga integritas warisan manusia dan alam.
Pengalaman dalam menginap di The Chedi Hegra dapat pengunjung rasakan melalui restoran yang berada di dalam stasiun kereta api tua yang menampilkan artefak yang diawetkan. Serta mendapatkan pengalaman untuk menikmati pemandangan yang menakjubkan dari daerah Nabatean.
John Northen, yang merupakan Vice President of Hotels & Resorts dari RCU mengatakan bahwa, “The Chedi Hegra akan menjadi perwujudan dari desain yang memiliki fitur warisan dunia dan memberikan pengalaman mewah kepada setiap pengunjung, sehingga AlUla dapat menjadi tujuan khusus bagi para pelancong yang mencari kenyamanan dan petualangan.”
Selain John Northen yang bahagia untuk memperkenalkan The Chedi Hegra, Tommy Lai selaku Chief Executive Officer dari GHM juga turut bahagia mendapatkan kesempatan untuk membangun hotel mewah dan berkomitmen untuk menjaga integritas situs sambil mengintegrasikan arsitektur dan kenyamanan modern.
BACA JUGA:
The Lanesborough yang Mengundang Anda untuk Sesi 'Queen Charlotte Themed Afternoon Tea'
Sarapan Bersama Picasso di Le Bristol Paris, Siapa Bilang Mustahil?
(Penulis: Farah Armelia Khadijah; Foto: Courtesy of GHM)