Pameran seni botani pertama di Indonesia diadakan di Kebun Raya Bogor pada 18 – 20 Mei 2018 yang lalu. Pameran ini diselenggarakan oleh IDSBA (Indonesian Society of Botanical Artists) dan bertepatan dengan ulang tahun ke-201 kebun raya tertua di Asia Tenggara ini.
Sebanyak lebih dari 60 lukisan karya 35 seniman Botanical Art di Indonesia dipamerkan di sini. Pameran ini juga diadakan serentak di 25 negara, antara lain Inggris, Italia, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Rusia, dan China.
Seni botani sendiri adalah perpaduan antara ilmu pengetahuan dan seni rupa. Detail tanaman atau flora digambar secara akurat berdasarkan bentuk asli atau catatan sains. Sementara skill atau teknik melukis yang dituangkan oleh sang seniman untuk melukiskan flora tersebut membuat lukisannya tampak indah dan memiliki nilai estetika.
Paphiopedillum Supardii, 2018 karya Henny Herawati
Nepenthes Sumatrana, 2018karya Kezia Praviditha
Tema yang diangkat untuk pameran globalnya adalah Linking People with Plants through Botanical Arts. Setiap negara menampilkan ragam flora asli dari negara masing-masing. Untuk Indonesia, ragam flora yang dipilih oleh seniman antara lain anggrek selop atau paphiopedillum supardii dari Kalimantan (karya Henny Herawati), tumbuhan kantong semar dari Gunung Slamet (karya Irawan Wiryadi), dan tanaman pala dari Maluku (Fanny Agustina).
Lukisan ragam flora yang ditampilkan mengundang kekaguman dari para penggemar Botanical Art berkat ketelitian gambar detailnya, akurasi, serta ukuran lukisan. Beberapa yang menjadi highlight dan mendapat perhatian khusus adalah Gramatophyllum Speciosum, 2011 karya Karyono Apic, yaitu tanaman yang dikenal dengan nama anggrek harimau, anggrek tebu, atau ratu anggrek yang tumbuh di Papua Barat.
Gramatophyllum Speciosum, 2011 karya Karyono Apic
Karya ikonis lain adalah Amorphophallus Titanium, 2018 karya Eunike Nugroho. Ia menggambar bunga titan arum, yang dikenal juga dengan sebutan bunga bangkai raksasa, dari Sumatera sesuai ukuran aslinya, yaitu setinggi 2,4 meter. Bunga ini digambar dengan sangat mendetail dengan media cat air di atas kertas dalam warna yang menonjolkan keindahannya.
Amorphophallus Titanium, 2018 karya Eunike Nugroho
Pameran ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap kekayaan dan keragaman hayati di Tanah Air, serta membuat mereka semakin mengapresiasi seni botani.
(Foto: Courtesy of IDSBA)