ArtJog hadir kembali untuk ke-sepuluh kalinya sebagai festival seni rupa di kota budaya, Yogyakarta.
Dilaksanakan setiap tahun ArtJog telah menjadi agenda tetap presentasi seniman-seniman terbaik Tanah Air.
Menghadirkan karya-karya seniman secara konseptual dan skala besar, kegiatan seni rupa ini menjadi acara wajib kunjung bagi para penikmat seni rupa lokal dan internasional yang tidak boleh dilewatkan.
ArtJog dibuka secara resmi pada tanggal 19 Mei 2017 dan akan berlangsung selama satu bulan penuh sampai tanggal 19 Juni 2017, bertempat di Jogja National Museum.
Mengangkat tema Changing Perspective, ArtJog memberikan perspektif yang berbeda dalam cara kita menikmati karya seni.
Hal ini sudah dapat dirasakan mulai dari saat pertama kali kita memasuki area kegiatan dengan sambutan yang meriah dari instalasi raksasa karya Wedhar Riyadi yang memiliki ciri khas karya lukis yang playful dan misterius kini bisa dinikmati dalam bentuk 3 dimensi dan skala yang mengagumkan.
Karya-karya lain yang ditampilkan juga sangat mencuri perhatian seperti karya Ichwan Noor yang berbentuk tengkorak pahatan dari susunan blok mesin mobil, menyambut pengunjung saat pertama kali memasuki ruangan.
Satu hal yang menarik perhatian dengan ditampilkannya proyek idealis aktor Nicolas Saputra sebagai penggagas kegiatan yang mengangkat isu konservasi lingkungan melalui seni rupa berkolaborasi dengan seniman Angki Purbandono yang memiliki teknik khas scanografi. Hasilnya, presentasi konseptual yang berbicara.
Konseptual juga menjadi kata kunci dalam presentasi ArtJog kali ini, terlihat seperti karya yang dihadirkan Uji "Hahan" Handoko dimana karya seni rupa dilihat sebagai komoditi.
Juga dapat dilihat dari permainan efek dimensional dalam karya Rudi Mantovani berbentuk burung Garuda yang memenuhi ruangan.
Dan karya-karya lain yang dihadirkan dalam ruang-ruang di gedung tiga lantai dengan skala yang membuat decak kagum.
Salut untuk kemeriahan presentasi para seniman dalam pesta seni rupa tanah air.
(Foto: dok. Bazaar)