Paruh awal 2020 terjadi lonjakan minat pada pembelian baju secondhand, bahkan sekarang tren yang sebenarnya lumayan niche ini bergerak menjadi mainstream. Kenapa ini bisa terjadi? Ya, jawaban utamanya adalah para pembeli mulai sadar akan lingkungan, dan masih ingin berbelanja. Sehingga wajar saja jika gaya berbelanja seperti ini menjadi opsi yang paling aman.
BACA JUGA:Ini 3 Metode Berjualan Preloved yang Praktis di Tinkerlust
Namun dunia baju secondhand tidak sekedar tentang barang bekas, ragam cara belanja dan membelinya cukup menarik untuk diketahui. Jadi, sebelum Anda memutuskan untuk belanja di mana, dan bagaimana caranya, ada baiknya kita telaah makna dasarnya.
Arti baju preloved dengan thrift
Perbedaan yang paling jelas itu terletak pada nilai yang dianut oleh baju secondhand tersebut. Baju preloved berarti setiap baju itu sudah dikurasi oleh penjual, sehingga tak jarang baju preloved itu menenteng merek-merek fashion ternama. Ditambah lagi, biasanya pembeli membeli baju preloved atas dasar ingin mengumpulkan koleksi lampau para desainer favorit mereka. Baju preloved biasanya dijual karena sang pemilik sudah tidak memakainya lagi, atau ingin menyisihkan beberapa baju lama agar lemarinya muat baju yang terbaru. Serta tak jarang baju preloved itu ialah baju favorit terdahulu milik sang penjual.
Sedangkan thrift ialah baju secondhand yang cenderung kurang dikurasi, dan tidak tahu asal pemiliknya. Sebab baju-bajunya kerap berasal dari donasi, atau baju bekas luar negeri. Kegiatan belanja baju thrift sendiri umumnya tidak langsung membeli ke pemilik baju aslinya, tapi melalui pihak ketiga seperti flea market misalnya. Untuk segi harga baju thrift cenderung lebih murah daripada preloved.
Tips dalam berbelanja baju preloved
1. Ketahui tujuan Anda dalam mencari baju
Apakah baju tersebut ingin Anda pakai sebagai pakaian sehari-hari, atau ingin Anda pakai sebagai fashion statement? Ya, dengan memikirkan ini Anda dapat menetapkan seperti apa kualitas baju preloved yang ingin Anda dapatkan.
Jika baju tersebut untuk dailywear maka sebisa mungkin memilih baju yang kondisinya masih sangat bagus serta tak bernoda. Sehingga tidak mudah rusak dalam beberapa kali pencucian. Namun jika itu sebagai fashion statement, maka sebaiknya Anda tanyakan kepada pemiliknya bagaimana cara merawatnya. Karena pada umumnya baju yang seperti ini terbuat dari bahan yang lembut dan membutuhkan perhatian ekstra.
2. Kompromi terkait ukuran
Tak jarang baju yang paling Anda inginkan tidak memiliki ukuran yang sesuai dengan badan Anda. Entah itu lebih besar atau lebih kecil dari tubuh Anda. Ini sangat wajar, mengingat baju preloved jumlahnya terbatas. Jadi bagaimana mensiasatinya? Anda bisa tentukan seberapa toleransi ukurannya dari ukuran tetap badan Anda. Cobalah baju tersebut, dan bawalah beberapa baju lainnya yang sekiranya senada ketika di-styling dengan baju preloved tersebut. Terkadang baju yang kekecilan maupun kebesaran dapat menjadi sempurna jika Anda tahu bagaimana mengkombinasikannya.
Cara lainnya Anda bisa mengubah ukurannya melalui penjahit. Milikilah satu atau beberapa penjahit langganan yang dapat Anda percaya dalam memegang baju preloved ini.
Pro-tip: Saat sedang berbelanja, gunakan baju kaos berwarna putih agar Anda bisa dengan mudah mendobel baju-baju yang ingin dicoba. Karena jarang sekali tempat-tempat seperti ini menyediakan ruang ganti.
3. Bersabar
Dalam berburu baju preloved impian, Anda harus bisa bersabar, apalagi jika Anda memiliki preferensi desainer khusus, maka akan memerlukan effort berlebih. Hindari berbelanja dalam keadaan terburu-buru.
4. Jangan lupa menawar
Jangan lupa menawar baju preloved yang ingin Anda beli. Pastikan Anda mengetahui terlebih dahulu harga pasaran baju yang diincar. Nah, dari sana Anda bisa menentukannya. Biasanya orang-orang menawar sebanyak 20-30 persen lebih rendah dari harga yang ditawarkan penjual.
BACA JUGA:
Pertumbuhan Industri Tas Preloved Mewah di Indonesia
Intip 15 Thrift dan Vintage Store Lokal
(Foto:Courtesy ofPexels)