Balenciaga Ajak Anda Keliling Dunia melalui Koleksi Terbaru Bertajuk Winter 21

Tentu saja, hal tersebut dilakukan secara virtual.

Foto: Courtesy of Balenciaga


Tampaknya, kehadiran pandemi memberikan inspirasi tersendiri bagi rumah mode ternama yang berbasis di Paris, Balenciaga. Mobilitas bepergian yang terhambat, khususnya secara global, membuat Balenciaga berinisatif untuk menyuguhkan ragam koleksi terbaru mereka di tiap-tiap objek wisata ikonis di seluruh dunia, tentunya secara virtual. Ide tersebut dijalankan sembari mengantisipasi hidupnya kembali aktivitas perjalanan global.

Pre-collection bertajuk Winter 21 itu menawarkan total 58 tampilan yang masing-masingnya dibidik oleh fotografer Patrick Wilde. Setelah menampilkan tampilan-tampilan yang out of the box, merek yang ditemukan oleh Cristóbal Balenciaga ini mencoba beralih kembali pada ‘tradisi’, di mana koleksinya berupa pakaian formal serta kasual. Kali ini, unsur unisex diterapkannya pada setelan yang bernuansa santai dan mudah dipakai oleh siapa saja.

Foto: Courtesy of Balenciaga

Menengok ragam bahan dan pola jahitannya, rumah mode yang berdiri sejak tahun 1917 itu memilih tampilan yang tampak berkerut serta memiliki ukuran besar. Kombinasi antara bahan satin, viscose gabardine, linen, crushed nylon, dan katun pun mampu mewujudkan rupa tersebut. Siluet elegan dan nyaman tak lupa ditawarkannya, dengan menempatkan berbagai padded evening stola yang terbuat dari kain yang tentunya serasi dengan mantel, jaket, serta hoodie.

Foto: Courtesy of Balenciaga

Dalam rangka mengabadikan kekuatan dimilikinya, stempel stensil bertuliskan Balenciaga Apparel Rentalshadir pada tiap setelan atau tuksedo. Hal tersebut menyiratkan bahwa koleksi yang dihadirkannya dapat digunakan oleh siapapun, kapanpun, dan pada kesempatan apapun. Balenciaga pun tak lupa menyisipkan kepeduliannya pada aspek sustainability yang diterapkannya pada pengaplikasian bahan, dengan menggunakan 90,6% kain polos dan bercetak.

Balenciaga tak pernah bermain aman dalam menyuguhkan mantel dan jaket andalannya. Namun, kali ini, sang rumah mode mencoba hadirkan rupa outerwear yang bernuansa santai dan calm. Padded coat, parka, hingga jaket berbulu domba terinspirasi dari tracksuit dari tahun ’90-an, menciptakan efek trompe l’oeil yang baru. Hadir pula potongan mantel yang terinspirasi dari gaun pengantin hitam berlapis, dihiasi dengan variasi pola mawar, renda, dan pita yang memenuhi bagian lengan puffy dan kerah tinggi serta kaku.

Foto: Courtesy of Balenciaga


Foto: Courtesy of Balenciaga

Masih dalam kategori outerwear, tracksuit yang ditawarkan dibuat dengan nilon tradisional, tetapi tetap ditata ulang menggunakan bulu domba dan knit pullover. Berbeda dengan suasana yang ‘dihidangkan’ pada mantel dan jaket, gaun-gaun dari koleksi tersebut dibuat terasa mengalir dengan lebar yang tidak proporsional, menciptakan kesan nyaman ketika dikenakan.

Foto: Courtesy of Balenciaga


Foto: Courtesy of Balenciaga

Kesan dan efek trompe l’oeil kembali ditampakkan pada potongan celana pendek berbahan denim yang menampilkan bentuk rok pada sisi depannya. Melalui koleksi ini, rumah mode tersebut pun tak menghilangkan keunikannya secara menyeluruh. Kondisi tersebut tampak dari tema yang diusungnya pada hoodie, kaus bertudung, dan topi, yaitu The Incredible Hulk. Ragam karya seni padanya pun dihadirkan untuk menyemarakkan Gay Pride.

Foto: Courtesy of Balenciaga
1


Beralih ke aksesori, sepatu hak Balenciaga Toe disuguhkan kembali, namun dibuat ulang dengan aplikasi kulit berbahan lembut. Selain itu, hadir pula bot Essex yang memiliki tali ikat pada area pergelangan kaki, Sabot Heel yang bentuknya menyerupai bakiak tradisional, dan bot Bulldozer yang menampilkan kesan kuat dan tebal. Sang merek pun dengan bangga mempersembahkan tambahan item baru pada koleksi sneaker mereka, yang diberi nama Runner sneaker. Potongan secara estetik dan komponen atletik dintonjolkan melaluinya.

Foto: Courtesy of Balenciaga

Tak lengkap rasanya jika tak membahas ragam macam tas karya merek yang satu itu. Nyatanya, Balenciaga menyuguhkan berbagai koleksi tas baru yang tentunya menawan. Dimulai dengan tas Le Cagole, tas bundar yang menampilkan kesan Neo Klasik secara nyata, namun tetap memberikan kesan rileks yang diambil dari elemen pengenal tas ikonisnya 20 tahun silam. Tas Gossip, sebuah dompet dengan saku ekstra, menampilkan logo double-B yang terbentang secara horizontal. Tak lupa dengan debut dari tas Tote 2.0, Bistro Basket, dan Maxi Clutch yang memiliki keunikannya tersendiri, membuatnya menonjol dengan indah.

Foto: Courtesy of Balenciaga


Foto: Courtesy of Balenciaga

Nyatanya, perilisan pre-collection yang satu itu tak hanya dilakukan melalui lookbook, tetapi juga dengan hadirnya sebuah tayangan bertajuk Feel Good Video. Berkolaborasi dengan seniman Kamilya Kuspanova dan Anton Bialas serta desainer Heejoon Kwak, yang menaruh minat pada efek fisik dan mental dari suara, video tersebut tak menampilan satupun tampilan dari koleksi terbaru Balenciaga. Karena, melalui tayangan tersebut, Balenciaga hanya ingin membangkitkan emosi positif orang-orang yang menontonnya. Hal tersebut diwujudkan melalui pengaplikasian visual dan suara yang telah terbukti secara ilmiah dapat menanamkan kegembiraan pada kebanyakan orang.



(Penulis: Fatimah Mardiyah; Foto: Courtesy of Balenciaga)