Wawancara Bazaar dengan Desainer Sepatu Bionda Castana

Harper's Bazaar Indonesia berbincang-bincang dengan otak kreatif di balik label sepatu asal Inggris yang tengah naik daun, Bionda Castana.

Natalia Barbieri dan Jennifer Portman


Berawal dari kecintaan yang mendalam akan sepatu dan tas, dua sekawan Natalia Barbieri dan Jennifer Portman memutuskan untuk berkecimpung pada industri sepatu luks dan melansirkan label Bionda Castana. Harper's Bazaar Indonesia mengajak mereka berbincang-bincang seputar dunia aksesori yang tiada henti menyuguhkan panorama atraktif di tengah industri mode ini. Berikut petikan wawancara kami.

Harper's Bazaar Indonesia (HBI): Baik Anda dan partner Anda, Jennifer Portman, sama-sama menuntut ilmu di sekolah bisnis. Mengapa lantas memilih untuk terjun ke dunia aksesori?

Natalia Barbieri (NB): Pada dasarnya kami berdua sama-sama memiliki obsesi terhadap aksesori dan desain. Saya sendiri selalu ingin bekerja secara kreatif dan membangun label sendiri di kancah industri fashion. Sehingga ketika saya mampu menyeimbangkan antara kerja kreatif dan menjalankan sebuah bisnis, itulah karir ideal bagi saya. Mampu menciptakan produk dari awal hingga selesai, menjadi bagian dari proses produksi, kemudian memasarkannya, melihat bagaimana hasil penjualannya, dan proses-proses lainnya, is truly the dream. Kecintaan saya terhadap sepatu bermula sejak masa kanak-kanak, saya senang menghabiskan waktu menganalisa konstruksi sepatu di butik-butik luks dan saya pun mulai belajar membuat sketsa. Dari situlah ketertarikan saya pada luxury shoes mulai tumbuh.

HBI: Seperti apakah DNA dari Bionda Castana dan pesan seperti apa yang ingin Anda sampaikan melalui karya Anda?

NB: Kami selalu menekankan pada kekuatan estetika desain klasik yang disempurnakan dengan pilihan material terbaik dan kualitas craftsmanship yang mumpuni, serta diperkaya dengan injeksi semangat jiwa muda yang fun. Koleksi kami dapat dideskripsikan sebagai refined, anti-tribe, dan didedikasikan bagi kaum wanita yang berpikir.

HBI: Ceritakan sedikit mengenai proses desain Bionda Castana.

NB: Kami mendesain sendiri motif produk kami sebagai bagian dari proses kontinyu untuk setiap musim. Kami juga senantiasa bekerjasama dengan penyuplai material kulit dan suede berkualitas prima, sedangkan untuk material renda kami berkolaborasi dengan pemasok dari Perancis untuk mendapatkan desain yang kami inginkan. Setiap tahunnya kami memproduksi empat koleksi, dan setiap musimnya kami berawal dari kanvas kosong – tidak berangkat dari tema tertentu. Kami mulai membuat sketsa dan biasanya tema koleksi akan lahir dari sana. Inspirasi era '50-an dan '70-an selalu tercitrakan pada koleksi kami, karena kami sangat menyukai hal-hal berbau vintage maupun film-film Perancis.

HBI: Apa tantangan terbesar dalam mendesain sepatu?

NB: Timings! Kalender fashion begitu intens, kami seolah terus ditantang untuk dapat melahirkan ide-ide kreatif tanpa henti. Tantangan lainnya adalah dari segi faktor kenyamanan, dan bagaimana menciptakan sepasang sepatu serapih dan seringan mungkin.

HBI: Sebutkan jenis sepatu yang akan selalu terlihat relevan sepanjang musim, dan tren sepatu seperti apa yang tidak akan bertahan lama?

NB: Menurut saya sepatu platform tidak akan pernah ketinggalan jaman, bahkan ketika kita hidup di dunia yang dipadati oleh sepatu mid-heels. Selalu akan ada hasrat di lubuk hati kaum wanita untuk terlihat lebih jenjang dan sepatu platform dapat menjadi jawabannya. Saya juga menyukai boots Timberland yang sepertinya akan kembali menjadi tren, dan sepatu model ini mengingatkan saya akan era '90-an. Sedangkan tren yang akan segera bergeser bagi saya adalah wedge sneakers.

HBI: Apa rencana Anda untuk Bionda Castana di masa mendatang?

NB: Kami ingin melebarkan sayap ke ranah aksesori lainnya seperti perhiasan, kacamata hitam, sepatu anak-anak, dan espadrille. Untuk saat ini kami tengah mempersiapkan koleksi mini turban serta pewangi berbentuk dupa yang akan dilansirkan pada bulan April ini.

Baca artikel lengkapnya di majalah Harper's Bazaar Indonesia edisi April 2016.

(Chekka. Photo: Courtesy of Bionda Castana)