Denica Riadini-Flesch Menerima 2023 Rolex Awards for Enterprise

Ia menjadi perwakilan dari Indonesia bersama empat penerima penghargaan lainnya.



Tahun ini Denica Riadini-Flesch menjadi salah satu penerima 2023 Rolex Awards for Enterprise. Melalui SukkhaCitta, ia telah menjalankan supply chain farm-to-closet dan mengembalikan kesuburan tanah dengan cara cocok tanam regenerative farming hasil ilmu nenek moyang kita dulu. Selain itu, ia turut menaikkan kesejahteraan pekerja wanita dengan memberikan upah yang adil, dan menjaga kelestarian budaya Indonesia lewat keterampilan pembuatan pakaian.

Mempersiapkan panen kapas, dengan cara bercocok tanam regenerative farming

Denica menjalankan SukkhaCitta dengan mengandalkan musim alam dan ketersediaan sumber daya yang ia kelola. “Sebagai brand farm-to-closet, kami hanya bisa mewarnai menggunakan apa yang tumbuh di kebun, bisa membuat dan menenun hanya ketika kapas sudah dipanen. Koleksi kami luncurkan berdasarkan itu, berdasarkan program pendidikan para ibu, ketika mereka sudah menguasai suatu kerajinan baru, motif baru. Kita tidak semata mengikuti kalender tertentu yang penuh tekanan. Bagi saya itu bagus, karena dalam pakaian kami, Anda terhubung dengan siklus panen di desa dan dengan pertemuan sosial. Bagi saya ini sangat berharga karena tidak semuanya melulu tentang pakaian,” ia bercerita usai menerima award di Singapura.

Seorang ibu mengamati dua perempuan muda menggambar batik di sekolah kerajinan SukkhaCitta

Meski mengandalkan alam, bukan berarti keputusan bisnisnya ditetapkan tanpa riset. Denica dan timnya konstan merasa perlu untuk menemukan ide hingga material baru yang dapat berguna untuk perkembangan SukkhaCitta. “Singkatnya, itulah hidup saya: riset. Karena kita menggunakan setiap pewarna yang kita buat, apakah diwarnai menggunakan tumbuhan? Dan ada semacam stigma yang bilang kalau pakai pewarna natural pasti jadinya “lusuh”. Tapi saya mulai menyadari karena model bisnis kami pada dasarnya adalah kewirausahaan sosial. Faktanya adalah Anda tidak bisa menjual cerita sedih, itu tidak akan sustainable. Bahkan pada awalnya perusahaan ini harus berdiri sebagai perusahaan yang dihargai karena naluri bisnisnya dulu, itulah sebabnya inovasi dan penelitian benar-benar dilakukan sejak hari pertama,” jelas Denica.

Mempersiapkan bak untuk mewarna kain

Program Rolex Awards for Enterprise menganugerahkan penghargaan bagi mereka yang mempunyai kesungguhan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dan melindungi planet untuk generasi berikutnya. Gagasan awalnya dimulai pada tahun 1976 untuk merayakan 50 tahun jam tangan Rolex Oyster. Meski awalnya diniatkan untuk menjadi perayaan sekali saja, Rolex Awards for Enterprise memperoleh banyak sorotan dari dunia internasional sehingga mereka menjadikannya program dua tahunan.

Seiring berjalannya waktu, program ini menjadi bagian dari Perpetual Planet Initiative yang mendukung perlindungan bumi agar lebih aman dan nyaman ditinggali. Untuk menentukan pemenang penghargaan tahun ini, Rolex menunjuk panel juri yang terdiri dari 10 orang ahli dengan latar belakang berbeda-beda.

Keunikan program Rolex Awards ini berbeda dengan program penghargaan lainnya, yaitu mereka tidak didesain untuk menganugerahkan pencapaian masa lampau, namun diberikan untuk mendanai proyek baru atau yang sedang berjalan saat ini. Dalam kesempatan ini, Denica berbagi panggung dengan Constantino Aucca Chutas (Peru), Beth Koigi (Kenya), Inza Kone (Côte d’Ivoire), dan Liu Shaochuang (Cina).

Foto; Courtesy of Rolex/Sébastien Agnetti