Pergelaran Terbaik dari Plaza Indonesia Fashion Week 2019

Para desainer baik dari dalam negeri hingga mancanegara menyuguhkan ragam busana yang mengagumkan.



Hampir seminggu penuh salah satu mal ternama di Indonesia, Plaza Indonesia, melaksanakan pergelaran fashion week. Acara yang menjadi agenda rutin di setiap awal dan akhir tahun ini, selalu menyuguhkan pertunjukan fashion yang mengagumkan dari para desainer baik Indonesia maupun internasional.

Mulai dari aneka busana siap pakai yang diciptakan dengan berbagai potongan, warna, serta aksen yang menarik, hingga gaun malam dengan detail serta teknik draperi dan potongan klasik pun ikut menyemarakkan.

Berbagai fashion show menuai atensi dari para pencinta fashion, salah satunya adalah kolaborasi sejumlah label desainer dengan berbagai yayasan sosial, seperti yang dilakukan oleh Wilsen Willim. Bersama Yayasan Jantung Indonesia, label ini menampilkan ragam pakaian sehari-hari dengan aksen origami dan palet warna natural yang digabungkan dengan warna merah khas Yayasan Jantung Indonesia.

Tak hanya itu, kembalinya para supermodel Indonesia ke atas panggung peragapun menjadi suatu hal yang banyak diperbincangkan. Karenina Anderson, Indah Kalalo, Endhita, Devina Veronica, hingga model papan atas seperti Kelly Tandiono, Paula Verhoeven, dan Whulandari, mengguncang runway Plaza Indonesia Fashion Week 2019 lewat busana rancangan Ava Prologue yang berkolaborasi bersama fotografer Hakim Satriyo.






Kemudian, Aigner sebagai salah satu label internasional yang memiliki butik di Plaza Indonesia turut memamerkan koleksi Spring/Summer 2019 yang bertajuk Dadaisme. Jika selama ini masyarakat mengenal produk andalan label tersebut berupa aksesori pendukung seperti tas dan sepatu, kali ini Aigner menghadirkan koleksi busana berwarna berani dan cerah yang tentunya sarat akan nuansa musim panas.

Hadir pula desainer ternama Indonesia, Sebastian Gunawan, lewat label Sebastian Red yang memperlihatkan koleksi busana gaun malam yang anggun, elegan serta fashionable dengan permainan warna yang atraktif.





Sebagai persembahan penutup, Plaza Indonesia Fashion Week mempersembahkan The Future Is Female, di mana dalam kesempatan ini Plaza Indonesia memilih beberapa desainer yang akan mempresentasikan ragam busana feminin dengan sentuhan futuristis.

The Future is Female diawali dengan 10 finalis Asia NeGen Fashion atau ANFA Indonesia yang membawakan hasil desain mereka. Busana berpotongan dekonstruksiserta mampu berevolusi menjadi berbagai fungsi, membuat Kelly Valerie menjadi salah satu pemenang bersama Dea Yuliana.



Kemudian dilanjutkan dengan fashion show dari Rama Dauhan yang menonjolkan sisi feminin dengan busana berpalet warna lembut seperti putih, off white, hingga kuning gading, serta aksen ruffles yang rumit. Kemudian label Tangan, bersama sang desainer Zico Halim menampilkan aneka pakaian dengan teknik draperi serta potongan versatileyang sangat unik.

Ditambah dengan aksen embroidery yang dikerjakan khusus oleh desainer tekstil Sarah Beatrice, membuat Tangan menjadi sorotan. Dalam mendesain koleksi yang bertajuk Shift, Zico terinspirasi dari beragam isu-isu serta fenomena yang terjadi dalam budaya modern serta segala macam perubahan yang terjadi dalam kehidupan.

Selanjutnya, Kraton by Auguste Soesastro hadir dengan gaun berpotongan tegas, dan permainan warna yang kontras. Penggunaan warna bold membuat koleksi dari Kraton terlihat sangat menawan.

\






Setelah kurang lebih dua tahun tidak menggelar fashion show. Major Minor kini hadir kembali di hari terakhir Plaza Indonesia Fashion Week. Masih menyambung dari bagian The Future Is Female, Major Minor memanifestasikan busana kerajaan Jawa yang dikenakan saat era kolonial Belanda ke dalam busana siap pakai yang memukau.

Penampilan model senior, Wiwied Muljana Subowo, menjadi penutup yang menarik dalam pergelaran fashion ini. Sementara itu, polusi serta efek limbah plastik yang kian hari semakin mengkhawatirkan menjadi suatu perhatian khusus dari label Sean Sheila. Ingin mengemukakan pendapatnya tentang hal tersebut terutama tentang pencemaran laut, Sean Sheila melakukannya lewat koleksi Fall/Winter 2019 yang berjudul Apocalypse In Slow Motion.

Menggabungkan unsur futuristis dengan berbagai material termasuk plastik, label ini menghadirkan pakaian siap pakai serta sportswear dengan potongan asimetris-dekonstruksi. Berbeda dari para desainer sebelumnya, Toton menutup fashion week ini dengan sempurna.

Busana yang kayaembroidery serta detail yang menarik dihadirkan Toton dan berhasil menuai decam kagum para tamu yang menyaksikan. Bahkan pergelaran fashion ini terlihat lebih menarik berkat material yang digunakan, mulai dari denim, bulu, sifon dengan aksen pleats dan siluetmenswear tailoring serta oversized yang diterapkan, membuat berbagai karakteristik wanita hadir dan terwakili.

Koleksi tersebut pun merupakan implementasi dari pergeseran nilai sensualitas dan seksualitas yang saat ini terjadi dan semakin bertentangan dengan tradisi Indonesia. Selain itu, koleksi ini menjadi interpretasi dari berbagai keinginan dan pengalaman wanita serta anatomi dari wanita itu sendiri.






Plaza Indonesia Fashion Week 2019 ini menjadi suatu wadah kreatifitas bagi para pelaku industri fashion baik di tanah air maupun mancanegara. Bahkan berbagai perbedaan dalam segi desain, ide, dan kreatifitas yang dihadirkan para desainer dapat menjadi suatu kesatuan yang menarik dan unik serta warna baru dalam dunia fashion Indonesia.


(Foto: Courtesy of Plaza Indonesia dan Bazaar Indonesia)