Alasan Koleksi Busana Resort Wear Semakin Menarik Pasar Fashion Tanah Air

Sederet desainer Indonesia menampilkan rangkaian busana ringan yang melambai dan bergerak dinamis. Mari kita telusuri koleksinya.



Nampaknya semakin ke sini,apalagi sejak pandemi, siluet resort wear tak lagi hanya digunakan kala bervakansi ke daerah tropis saja. Resort wearkini diadaptasi oleh lebih banyak pasar. Orang-orang terlihat mengutamakan balutan busana yang serba nyaman dan praktis. Perubahan ini pun semakin terasa nyata ketika melihat sederet desainer Tanah Air berlomba-lomba merilis siluet busana yang sarat akan vakansi tersebut.

Nonita Respati selaku desainer Purana salah satunya. Ia mengatakan pada perhelatan koleksi terbarunya di Jakarta Fashion Week 2023, “Segmen busana liburan sebenarnya bukan sesuatu yang baru, karena banyak jenama internasional yang menggarapnya sejak lama dengan pendekatan gaya Italian Coast dan French Riviera. Oleh sebab itu, permintaan untuk busana sejenis ini di Indonesia bisa dibilang meningkat selama dua tahun terakhir karena banyak orang ingin memakai busana yang nyaman sekaligus penuh gaya walau selama beraktivitas di rumah. Alhasil, saya membawa tren resort wear ke level baru setelah pandemi melanda.”

Ya memang pandemi membatasi kegiatan kita untuk bepergian, sehingga membuat kita terbiasa dalam balutan busana yang nyaman. Potongan resort wear itu sendiri bisa dibilang cukup sederhana, tidak jauh beda dengan aksen modesty atau oversized yang serba longgar tanpa lekuk. Namun di satu sisi, ada pula yang merilis koleksi pakaian renang untuk menjadi bagian dari resort wear. Oleh karenanya, siluet ini memang cocok untuk menemani aktivitas sehari-hari maupun saat berkelana di wilayah tropis, seperti di Indonesia.

Purana menampilkan rangkaian summer dress, jumpsuit, bralette, wide pants, short pants, dan outerwear yang simpel namun pantas dianggap sebagai visual statement, apalagi didukung dengan bahan bertekstur unik, detail aksen tiga dimensi, dan dipadukan dengan teknik layering khas Purana. Materialnya pun dipilih yang breathable, dari serat alami seperti linen dan katun dalam rona natural sehingga nyaman dikenakan di mana pun dan kapan pun berada.

Berbicara tentang resort wear, label lokal asal Bali yang satu ini tak mungkin dilupakan. Dengan nama brand yang terkesan sangat down-to-earth, label Biasa yang didirikan oleh desainer dan juga seorang kolektor seni, Susanna Perini, menawarkan beragam busana berpotongan simpel dalam material ringan nan melambai. Koleksi yang eksotis, kontemporer namun tanpa terkesan ribet. Meski sederhana, label ini cukup mencuri perhatian pasar lokal maupun mancanegara. Lihat saja dari butiknya yang kian ekspansi. Biasa pertama kali didirikan di Bali. Dan sekarang merambah sampai pulau Jawa, yaitu di kawasan Kemang, Jakarta. Biasa bukan hanya sekedar brand fashion semata, ia mengelaborasi seni kreatif, artisanal details, dan natural fabric.


Kemudian ada Ghea Resort, lini baru persembahan desainer Ghea Panggabean yang dikepalai oleh sang anak, Amanda dan Janna, meluncurkan ragam busana ringan berhiaskan print etnik untuk pria dan wanita. “Ghea Resort bertujuan untuk melestarikan alam dan budaya Indonesia melalui produk fashion, aksesori dan home essentials,” ungkap Amanda dan Janna. Di panggung Oppo Bazaar Fashion Festival 2022, Ghea Resort merilis koleksi yang mengangkat tema fauna dan budaya suku-suku asli Indonesia dalam pakaian modern. Menampilkan motif Harimau Sumatra yang telah ditranslasikan ke dalam gaya resort wear, dari kemeja, outerwear, celana pendek, dan celana kargo yang cocok untuk dipakai sehari-hari. Warna-warna yang dipilih juga selaras dengan nuansa alam.

Lalu, ada Cover Me Not by Kelly Tandiono. Aktris dan juga model internasional yang pernah tinggal dan berkarier di Singapore ini, ternyata memiliki ketertarikan dalam dunia desain yang ia tuangkan ke jenama miliknya, Cover Me Not. Bermula dari keinginan Kelly untuk membuat busana seksi dan edgy untuk semua wanita dengan tipe tubuh yang berbeda, juga dengan kecintaannya terhadap lingkungan, akhirnya Kelly berhasil menghadirkan pakaian renang sebagai bagian dari koleksi resort wear. Ia pun beberapa kali menggandeng insan mode untuk hadirkan pakaian renang dengan sentuhan kain tradisional. Seperti kolaborasi bersama desainer Bai Soemarlono dan Ghea Resort by Amanda Janna.

Dan yang terakhir, perkembangan resort wear lokal semakin terbukti dengan bertambahnya brand baru, di antaranya bernama Baha Gia. Sebuah label fashion yang diinisiasi oleh Bianca A. Lutfi ini hadir untuk meredefinisi koleksi fashion yang dapat menciptakan afirmasi "feel good and looks good." Baha Gia fokus pada aneka prints yang berkarakter feminin, bohemian dan tetap timeless. Setiap desain merepresentasikan spirit maksimalis yang mudah dikenakan dan tetap berkonsentrasi pada pola, fungsi dan kualitas. Sehingga setiap personalitas yang mengenakannya dapat terlihat stylish dan effortless. Motif yang dihadirkan pada setiap koleksi, mengambil inspirasi dari keindahan alam dan budaya Indonesia dalam perspektif modern.

“I want women to be happy and carefree. I want my dresses to be like warm-hearted hugs,” cerita Bianca tentang lahirnya brand Baha Gia. Koleksi perdana ini didominasi oleh flowing dressyang praktis untuk menunjang gaya hidup wanita aktif dan gemartraveling. Sleeveless dress atau long sleeve dress hadir pula dalam spirit feminin dan terkandung wibawa di dalamnya. Detail ruffles atau pleats menegaskan keanggunan dalam setiap easy to wear pieces-nya. Karena rasa nyaman dan percaya diri pada saat memakai tiap helai busana dapat memancarkan aura positif di sekeliling kita.

(Foto: Courtesy of Purana, Ghea Resort by Amanda Janna, Cover Me Not, Baha Gia)