Pameran Seni Virtual Ini Seolah Mengajarkan Kita untuk Bagaimana Hidup Berdampingan dengan Musuh

Melihat gambaran situasi manusia saat ini lewat kacamata seni.

Agus Suwage. Fatum Brutum Amorfati #2. 2020. Oil on canvas. Triptych, each 90 x 70 cm


Ciputra Artpreneur Jakarta menggelar pameran seni virtual untuk merespons kehidupan manusia masa kini. Pameran yang berlangsung dari tanggal 25 Februari hingga 1 Juni 2021 ini menghadirkan karya-karya dari 100 seniman Indonesia, dengan sejumlah 30 seniman dipilih dari jalur open call. Terdapat beragam jenis karya mulai dari seni lukis, seni patung, instalasi, videografi, hingga fotografi yang dikuratori oleh Rifky Effendi.

Natisa Jones. Repetative Gestures. 2019. karya kertas, 91.5 x 72 cm

Pameran Hidup Berdampingan Dengan Musuh merupakan bentuk kepedulian Ciputra Artpreneur bagi para pelaku seni agar memiliki ruang ekspresi untuk menyampaikan karyanya kepada publik.

Rifky Effendi sebagai kurator menyampaikan bahwa tema ini dipilih karena menggambarkan situasi kehidupan manusia di masa pandemi, yaitu hidup dengan kenormalan baru. Beberapa seniman yang mengikuti pameran ini antara lain Agus Suwage, Agan Harahap, Putu Sutawijaya, Tisna Sanjaya, Ugo Untoro, dan masih banyak lagi.

Triana Nurmaria. No One Knows. 2020. Acrylic on Canvas. 120 x 150 cm

“Dengan kata lain, kehidupan manusia kontemporer memang harus berdampingan dengan berbagai jenis “musuh” yang setiap saat bisa menyakiti bahkan membunuh. Oleh karenanya, para seniman ingin mendeskripsikan arti kenormalan baru dalam karya seni dan budaya. Pameran seni virtual yang dilangsungkan di Ciputra Artpreneur ini akan menggali makna berdampingan dengan musuh melalui karya-karya yang berkualitas dan menarik” jelas Rifki.

Pameran ini bisa mulai dinikmati pada tanggal 25 Februari 2021 dengan mengakses tautan yang dapat dilihat di social media Ciputra Artpreneur.

Foto: Courtesy of Agus Suwage, Natisa Jones, Triana Nurmaria