Media Sosial Jadi Urutan Pertama Penyebab Kita Tak Nyaman Terhadap Bentuk Tubuh, yang Kedua Ternyata: Keluarga!

Baca hasil survei yang dilakukan lewat Instagram Story dari akun @BazaarIndonesia berikut ini. Mencintai diri sendiri adalah hal yang terpenting sebelum Anda mengasihi orang lain.

(Foto: Courtesy of milkos©123RF.com)


Masih dalam semarak merayakan hari kasih sayang yang jatuh pada tanggal 14 Februari kemarin, ini memang menjadi momentum yang tepat untuk kembali menunjukkan rasa sayang kita kepada orang-orang di sekitar, baik kepada kekasih, pasangan, maupun orang tua. Namun selain dapat menjadi waktu sempurna untuk kembali menunjukkan seberapa besar kita mengasihi orang-orang yang berarti bagi kita, perayaan momen kasih sayang ini sebetulnya dapat kita pergunakan untuk memberikan apresiasi kepada diri kita sendiri.

Karena sejatinya sebelum kita memberikan kasih sayang kepada orang lain, hal yang terpenting sebetulnya adalah kita harus terlebih dahulu mencintai diri yang dalam hal ini juga berarti menerima diri termasuk tubuh kita apa adanya.

Namun dengan seiring perkembangan zaman, terutama di era yang serba digital dan mengingat luasnya akses kepada internet, hal ini telah membuat patokan mengenai standar kecantikan semakin merajalela lebih daripada sebelumnya. Mirisnya, fakta ini didukung dengan data yang berhasil dihimpun yang menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden (tepatnya 52,48%) menjawab bahwa media sosial menjadi faktor pendukung terbesar dari rasa ketidakamanan yang mereka alami pada tubuh mereka. Angka ini terlampau jauh dari opsi faktor-faktor lain yang diberikan seperti keluarga yang meraup perolehan angka 21,28%, yang kemudian disusul dengan sosok teman (18,44%) yang menduduki posisi keempat, dan 7,80% sisanya memilih pasangan sebagai pribadi yang memengaruhi tingkat kepercayaan diri pada tubuh mereka.

Untuk mengetahui lebih lanjut, terutama di mana posisi masyarakat berpijak mengenai isu body positivity ini, Bazaar pun melakukan jajak pandapat lewat akun media sosial Harper’s Bazaar Indonesia (@bazaarindonesia). Mari simak hasil temuan yang telah kami rangkum di bawah ini!

Sudah sampai sejauh mana tingkat kesadaran masyarakat mengenai isu body positivity?

Di jajak pandapat yang kami lakukan, terlepas dari tingginya angka responden yang menganggap isu mengenai body positivity penting untuk dipahami lebih lanjut, namun angka pemahaman para responden mengenai isu body positivity itu sendiri masih tergolong cukup rendah.

"77,25% dari Anda menganggap bahwa isu body positivity sangatlah penting untuk dibahas serta dipahami lebih lanjut, namun di lain sisi ada 49,64% responden mengaku bahwa mereka belum memahami apa itu arti dari body positivity."

Walaupun dari data statistik ada hampir dari setengah responden belum memahami apa itu body positivity, namun beberapa dari Anda sempat mengutarakan apa arti body positivity itu sendiri bagi Anda, beberapa di antaranya mendefinisikan body positivity sebagai: “Menerima tubuh apa pun kelebihan dan kekurangannya”, “Mencintai dan mensyukuri tubuh sendiri yang sudah diberikan oleh Tuhan, dan yang terpenting, merawat tanpa mengubahnya”, dan “It’s about being yourself, dan love your body shape”.

“Mencintai dan mensyukuri tubuh sendiri yang sudah diberikan oleh Tuhan, dan yang terpenting merawat tanpa mengubahnya”

Kemudian, masih dalam topik mengenai pentingnya mencintai tubuh sendiri, ada 33,38% orang percaya bahwa cara paling sempurna untuk mengapresiasi tubuhnya adalah dengan tidak memaksakan diri menjalani segala program diet yang menyiksa, dengan 24,62% lainnya menjatuhkan pilihan pada mengonsumsi makanan sehat, yang kemudian disusul dengan 21,54% memilih metode olahraga, dan sisanya, 18,46% orang memilih pendekatan untuk mengucapkan kata-kata positif setiap kali bercermin.

Lalu, apakah penting untuk mengajarkan anak mengenai pentingnya mencintai diri sendiri sejak belia?

(Foto: Courtesy of Instagram @kyliejenner)

Sadar atau tak sadar, mengajarkan anak mengenai pentingnya untuk menerima diri sendiri termasuk segala kekurangan dan kelebihan yang ada dalam tubuh sedari dini adalah hal yang harus dilakukan oleh para orang tua. Karena jika anak tidak ditanam persepsi positif seperti mencintai, menghargai, dan menerima bentuk tubuh mereka apa adanya sejak belia, hal ini tentu akan membawa pengaruh besar kepada perkembangan sang anak terutama ketika mereka nantinya berada di masa pubertas.

“9 dari 10 orang setuju bahwa penting untuk mengajarkan anak sedari dini mengenai betapa pentingnya untuk mencintai diri termasuk tubuhnya.”

Body positivity dan gerakan yang telah dilakukan

Mari kita melangkah lebih jauh membahas mengenai isu body positivity ini. Ketika menyusun daftar pertanyaan untuk dibagikan dalam jajak pandapat ini, saya teringat dengan kisah perjalanan seorang supermodel kelahiran Inggris, bernama Iskra Arabella Lawrence. Ketika mendengar namanya serta profesinya, apakah Anda sama seperti saya, hal pertama yang terbesit di benak adalah tak mungkin seorang supermodel bergelut dengan kegalauan dengan bentuk tubuh mereka? Namun siapa sangka kenyataan yang dialami oleh Iskra nyatanya tak jauh berbeda dengan kebanyakan orang (termasuk saya dan mungkin Anda?). Buktinya di tahun 2016 silam, Iskra pernah memberanikan diri dengan melepas pakaiannya sambil memberikan pidato yang menyentuh hati tentang perjalanan panjangnya menuju mencintai tubuhnya di depan para penumpang kereta bawah tanah di kota New York.

"Saya tumbuh dengan membenci apa yang saya lihat di cermin karena masyarakat mengatakan kepada saya bahwa saya tidak cukup baik," ujar Iskra di depan para penumpang. "Saya pikir ada yang salah karena saya tidak memiliki thigh gap, bahwa saya memiliki selulit, bahwa saya tidak cukup kurus. Itulah media, yaitu masyarakat yang membuat standar kecantikan ketika sebenarnya kita jauh lebih daripada itu," lanjutnya.

(Foto: Courtesy of Instagram @iskra)

Di lain kesempatan ia pun pernah mengungkapkan pernyataan yang menggelorakan kepercayaan diri. “Speak to your body in a loving way. It’s the only one you’ve got, it’s your home, and it deserves your respect,” ujar Iskra.

Memang, siapa sangka sosok sekelas supermodel yang notabene dipandang sebagai pribadi yang pasti memiliki bentuk tubuh paling sempurna ketimbang kebanyakan orang biasa lainnya justru berbagi kegundahan yang sama seperti kita. Namun kabar baiknya, hampir semua dari Anda setuju ketika membaca pernyataan yang diutarakan oleh Iskra mengenai pentingnya untuk mencintai, menghormati, dan mendengar tubuh kita dengan penuh kasih. Buktinya 93% dari Anda menyetujui pernyataan Iskra ini.

Wajah, payudara, bokong, mana yang ingin Anda ubah?

Sekalipun kita telah mengerti betapa pentingnya untuk mencintai diri sendiri beserta bentuk tubuh yang telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa, namun adalah hal yang wajar jika terkadang pemikiran-pemikiran seperti “Saya ingin memiliki payudara yang lebih besar” atau “Mengapa lengan atau betis saya sangat besar?” melintas di pikiran kita. Jika pertanyaan-pertanyaan seperti di atas pernah hinggap dan memengaruhi diri Anda, maka Anda tak sendiri.

“8 dari 10 orang memilih bagian badan dengan 2 dari 10 orang lainnya memilih area wajah, jika mereka diberikan kesempatan untuk mengubah bagian tubuh mereka.”

Dari hasil polling yang dilakukan, Bazaar mengklasifikasikan dua bagian tubuh yang ingin Anda ubah jika diberi kesempatan. Dan hasilnya? 8 dari 10 orang memilih bagian badan yang meliputi lengan, paha, perut, bahu, serta betis dan 2 dari 10 orang memilih area wajah yang termasuk pipi, hidung, rahang, dan dahi.


Bella Hadid, Beyonce, Lizzo, atau J.Lo siapa sosok idola Anda?

Untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai sosok aktivis body positivity yang Anda idolakan, kami pun memilih empat persona untuk mewakili tiap golongan tipe tubuh.

Dan sosok yang berhasil keluar sebagai kampiun adalah J.Lo dengan perolehan angka 56,8%, sosok wanita hebat (tidak hanya secara kepribadian namun juga fisik) walaupun tengah berada di masa umur 50-an, seperti yang diketahui ia tetap tekun menjaga kebugaran tubuhnya. Kemudian berlanjut di posisi kedua ada sosok Beyonce dengan angka 20% yang dikenal dengan bentuk tubuhnya yan curvy, lalu dengan angka 13,6% ada Bella Hadid yang telah dikenal dengan zero size-nya kemudian ada sosok Lizoo yang menempati posisi keempat dengan angka 9,6% yang selalu tampil percaya diri dan apa adanya dengan bentuk tubuhnya.

Nama-nama lain seperti Kendall Jenner dan Gigi Hadid pun turut muncul menjadi sosok panutan Anda.

Baca juga:

Standar Kecantikan di Indonesia, Seperti Apa Rupanya?

(Foto: Courtesy of milkos©123RF.com, Instagram @kyliejenner, @iskra, @jlo, @lizzobeeating, @beyonce, @bellahadid)