Ini Prediksi Pemenang Piala Oscar Tahun 2020

Baik atau buruk, pemenang tahun ini sepertinya mudah ditebak.



Anda bukanlah satu-satunya yang merasa jika perhelatan Oscar tahun ini hadir lebih cepat. Malam penghargaannya dihelat lebih awal dari biasanya dan kini sudah hanya menghitung hari menuju tanggal 9 Februari 2020. Berbeda dengan tahun lalu ketika beberapa kategori besar tidak terprediksi sampai di jam-jam terakhir, pemenang tahun ini sepertinya sudah dapat dilihat. Film dan aktor yang sama mendominasi kategori-kategori yang ada meskipun ada harapan akan keragaman. Inilah prediksi BAZAAR.com tentang apa dan siapa saja yang akan membawa pulang piala bergengsi dunia perfilman itu.


Best Picture: 1917


Film epik Sam Mendes yang menuai pujian tentang Perang Dunia I secara mengejutkan unggul dalam perebutan piala Oscar. Meskipun kurang mendapat perhatian di awal-awal musim penghargaan, kemenangan 1917 di Golden Globe mengubah segalanya. Sejak saat itu, film ini terus memenangkan penghargaan termasuk membawa pulang piala Producers Guild Award yang dianggap sebagai perediksi Best Picture. 1917 dibuat dengan mengambil adegan-adegan panjang dan disunting bersamaan untuk memberikan tayangan berupa satu kesatuan serta pengambilan gambar yang tidak terputus. Ini adalah teknik yang mampu memikat perhatian para pemilih di Academy jika melihat kemenangan Birdmanbeberapa tahun lalu.


Best Actor: Joaquin Phoenix (Joker)


Dalam film hasil produksi oleh Todd Phillips tentang lawan Batman yang dirilis bulan Oktober lalu, performa Joaquin Phoenix menerima banyak pujian berkat perannya sebagai karakter yang bermasalah dan teraniaya bernama Arthur Fleck. Joaquin sudah empat kali masuk sebagai nominasi Oscar, ia terlambat menerima penghargaannya setelah performanya yang luar biasa di The Master arahan Paul Thomas Anderson. Ia sudah membawa pulang banyak piala dari film Joker termasuk SAG untuk kategori aktor terbaik. Meskipun Academy cenderung tidak memberi apresiasi untuk film-film yang diadaptasi dari komik, Joker adalah pengecualian.


Best Actress: Renée Zellweger (Judy)


Berbeda dengan Joaquin di film Joker, Renée muncul sebagai aktris yang unggul sejak awal berkat penampilannya yang mengagumkan di sebuah film yang tidak banyak mengundang respons. Renée juga mendapatkan empat kali nominasi Oscar memenangkan penghargaannya di tahun 2004 atas performanya di film Cold Mountains yang tak jauh dengan aura Judy Garland di akhir usianya. Ia juga telah memenangkan SAG dan Golden Globe sehingga akan sulit untuk dikalahkan.


Best Director: Bong Joon-ho (Parasite)


Jujur saja, Parasite pantas untuk menyapu bersih penghargaan di setiap kategorinya. Tajamnya satir sosial dan psikologis arahan Bong Joon-ho dapat berpadu menghasilkan film horor yang bernilai. Sebagai sutradara ia pun telah populer di acara-acara penghargaan. Meskipun pemikiran tradisional menganggap prediksi ini hanyalah angan, kami tetap mendukung Bong Joon-ho meski Sam Mendes berhasil memenangkan Directors Guild Prize.


Best Supporting Actor: Brad Pitt (Once Upon a Time... in Hollywood)


Brad Pitt cukup menikmati masa kebangkitannya tahun ini, mulai dari perannya yang penuh pujian di film Ad Astra, Once Upon a Time… in Hollywood, gurauannya di acara-acara penganugerahan, dan reuninya dengan mantan kekasihnya yakni Jennifer Aniston di SAG Awards. Penampilannya sebagai seorang pengemudi, stuntman, dan pria menawan yang jarang berbicara bernama Cliff Booth adalah salah satu yang menarik di film arahan Quentin Tarantino ini. Sepertinya ialah satu-satunya aktor yang unggul di kategori Best Supporting Actor.


Best Supporting Actress: Laura Dern (Marriage Story)


Ini adalah kategori yang paling tidak mudah untuk diprediksi dari empat kategori akting lainnya karena Laura Dern dari film Marriage Story harus bersaing dengan Scarlett Johansson yang bermain peran di Jojo Rabbit. Namun penampilan Laura, khususnya saat melakukan monolog, menjadi salah satu elemen yang paling banyak menuai pujian secara konsisten dari sebuah drama pernikahan. Setelah dua nominasi sebelumnya, ini sepertinya waktu yang tepat bagi Laura untuk memenangkan penghargaannya.


Best Original Screenplay: Quentin Tarantino (Once Upon a Time... in Hollywood)


Drama arahan Quentin Tarantino tentang Old Hollywood rasanya sudah tidak menjadi unggulan untuk kategori Best Picture sebab beberapa memprediksi jika filmnya akan keluar di musim panas. Namun Once Upon a Time… in Hollywood masih menjadi favorit di industri perfilman. Quentin yang sudah memenangkan kategori ini sebanyak dua kali untuk Django Unchained dan Pulp Fiction, memiliki kesempatan untuk membuat hattrick di ajang penganugerahan hari Minggu nanti. Namun rasanya agak sulit mengingat film Bong Joon-ho yakni Parasite memenangkan penghargaan WGA Awards minggu lalu. Sebagai catatan, Quentin masih belum memenuhi syarat untuk mengikuti acara penghargaan itu.


Best Adapted Screenplay: Greta Gerwig (Little Women)


Mudah diprediksi dan sekaligus mengecewakan saat mengetahui bahwa pihak Academy sekali lagi gagal untuk menominasikan sutradara perempuan. Salah satu yang mereka abaikan adalah Greta Gerwig, namun ia berpeluang besar untuk membawa pulang penghargaan Best Adapted Screenplay untuk adaptasi yang luar biasa dan inventif dari karya klasik Louisa May Alcott.




(Penulis: Emma Dibdin; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto: Courtesy of Bazaar US)