Tampilan Glamor Ala Michael Kors Musim Fall/Winter 2019

Beberapa pekan lalu di New York, gaya glamor dan nuansa '70-an ditampilkan oleh Michael Kors untuk koleksinya musim Fall/Winter 2019.



Di sebuah zona yang terkenal ‘kaku’, ketika perekonomian dunia bergerak dan digerakkan oleh para pekerja yang berada di Wall Street.


Michael Kors justru menggelar fashion show untuk musim Fall/Winter 2019 di sana, tepatnya di Cipriani Wall Street.


Di awal pagi, saya menyaksikan kesibukan manusia, namun tak biasa karena area Wall Street sedang ramai dikerumuni pekerja kreatif industri mode yakni kru dan model yang tengah mempersiapkan diri.

jumlah kru yang banyak berlalu-lalang, dan para model yang sedang didandani untuk tema sebuah tema seru, yaitu glamorama tahun ’70-an, era disko yang legendaris.



Mengapa Michael Kors mengangkat tema ini? Rupanya ia sedang bernostalgia ke masa ketika menjejakkan kaki di kota New York.


“Ketika saya tiba di New York, itu merupakan periode kreativitas terbaik di fashion, teater, musik, dan seni. Pinggir jalan pun menjadi panggung runway, dengan ledakan gaya,” ungkapnya.


“Kota ini terasa edgy dan berani, di bawahnya terdapat luapan energi, imajinasi dan rasa kebebasan maksimal. Saat itulah aturan menghilang dan definisi glamor baru muncul.”


Lantas bagaimana implementasinya pada koleksi terbaru Michael Kors ini? Seperti yang ia utarakan, spirit kebebasan mengalir di dalam kreasi busananya kali ini. Bahkan, elemen glamor kali ini juga lahir dari kolaborasi Michael Kors dengan Studio 54, yang dahulu terkenal sebagai klub malam.

Terlihat logonya pada sebuah T-shirt, atau dalam balutan sequins nan elegan. Di samping gaun-gaun yang menunjukkan flare-nya sebagai representasi keelokan, di sisi lain ia juga menunjukkan kemewahan versi subtil, yakni balutan rajutan material kasmir bak balerina yang tampil minimalis.



Di musim ini, ada pula siluet tas baru yang menyuarakan aroma retro namun modern. Keseluruhan tampilan benar-benar menyatakan kesiapan untuk menjadi pusat perhatian di panggung dansa, era disko yang membiarkan setiap orang menari mengekspresikan jiwa yang bebas.



Model senior Patti Hansen juga turut menambah gema kenangan, ia melangkahkan kakinya dalam balutan setelan yang mengilap.


Namun, saya pikir itu telah usai bersama langkah-langkah model menuju finale, tetapi bukan itu puncaknya. Pesta ini belum usai, Michael Kors masih memberi kejutan dengan kehadiran Barry Manilow. Mendadak sebuah tirai terbuka, lagu Copacabana dinyanyikan, insan mode pun larut dalam nostalgia masa keemasan. Memastikan semua bahagia dalam nuansa tahun '70-an.



(Foto: Getty Images for Michael Kors, Layout: Tevia Andriani)