Cara Baru Deteksi Kanker Serviks

Berikut adalah cara baru mencegah kanker serviks melalui vaksinasi maupun pap smear.



Tahukah Anda bahwa angka deteksi kanker serviks di Indonesia baru sebesar lima persen saja, dibandingkan dengan negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat yang para wanitanya rutin melakukan pendeteksian hingga 85 persen tiap tahunnya.

Menyadur dari pembicaraan Bazaar dengan dr. Virgi Saputra, Business Development and Product Manager dari KalGen DNA, yang terbit di majalah Harper's Bazaar edisi Februari 2014, kanker serviks dapat dihindari sejak dini. Caranya melalui screening secara aktif setiap satu hingga tiga
tahun sekali.

Cara umum dalam mendeteksi kanker serviks adalah pemeriksaan dengan pap smear konvensional, yaitu pengambilan lendir dari area serviks yang kemudian diteliti dengan tingkat akurasi sebesar 56,5%, karena tidak semua lendir dapat ikut tertera pada object glass.

Namun kini ada cara baru dalam pemeriksaan pap smear, yaitu dengan metode berbasis cairan bernama LBC (liquid-based cytology). Proses awalnya hampir sama dengan pap smear konvensional, yaitu pengambilan lendir serviks dengan alat seperti sikat kemudian mencampurnya ke dalam vial berisi cairan hingga larut.

Cairan yang mengandung sel itulah yang dibawa ke laboratorium, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat hingga 10-20% daripada pap smear konvensional.

Buat Anda yang belum berhubungan seks, menghindari kanker serviks bisa dilakukan dengan vaksin virus HPV. Seperti yang diketahui kalau penyebab kanker serviks adalah virus HPV.

Jadi kalau bisa dihindari sejak dini, Anda turut meningkatkan angka deteksi kanker serviks di Indonesia. Ulasan lebih lanjut dapat Anda baca di majalah Harper's Bazaar Indonesia edisi Februari 2014.


(Foto: Getty Images)