Tahun 2026 membuka babak baru dalam dunia kecantikan dengan pendekatan holistik dan kesadaran diri semakin menjadi pusat perhatian. Kecantikan tidak lagi berdiri sendiri sebagai tampilan visual, melainkan hadir sebagai perpanjangan dari gaya hidup, emosi, dan pilihan personal yang lebih sadar akan proses serta dampak jangka panjang.
BACA JUGA:Apa Itu Adiksi Kortisol dan Dampaknya pada Tubuh?
Seiring bergesernya selera dan kebutuhan, inovasi pun muncul dari berbagai arah, mulai dari aroma yang dirancang untuk membangun pengalaman personal, teknologi perawatan yang menitikberatkan regenerasi, hingga ekspresi makeup dan perawatan tubuh yang semakin inklusif. Lanskap ini menandai transisi kecantikan menuju ruang yang lebih intuitif, adaptif, dan bermakna.
Berikut prediksi para ahli tentang dunia kecantikan dalam menyambut tahun 2026:
NEW SCENTSCAPE
Akord matcha akan menjadi BINTANG BARU di 2026.
Industri wewangian memang telah mengalami lonjakan yang signifikan terutama sejak pandemi, kilas balik pada era di mana kita harus terkungkung karena adanya pembatasan sosial, membuat jejeran koleksi wewangian yang kita punya bak sebuah kemewahan yang paling mudah diakses, dimanfaatkan juga sebagai kesejahteraan emosional serta perawatan diri, dan sejak saat itu menetap serta memiliki (dan masih akan terus) tempat spesial di hati audiens. “Tahun 2026 kita akan melihat banyak wangi-wangian yang lebih eksperimental dan personal, sehingga kehadirannya juga akan menjadi fungsional. Dari sisi penikmat parfum, ada keinginan untuk mendapatkan wewangian dengan aroma yang unik demi mendapatkan pengalaman berbeda dan lebih personal ketika menggunakannya,” buka Lygia, seorang perfumer asal Indonesia yang merupakan alumni dari sekolah parfum ISIPCA di Versailles, Prancis dalam dialog bersama Bazaar.
Berangkat dari salah satu kata kuncinya, yakni ”unik”, maka tak heran bila salah satu bahan baku atau akord yang prediksinya akan menarik banyak minat adalah matcha. “Akord matcha akan menjadi bintang baru di 2026, mengikuti jejak pistachio. Hal ini disebabkan oleh popularitas matcha yang juga semakin kuat di mata publik. Selain itu akord buah-buahan dan hijau juga akan semakin digemari di tahun depan. Buah-buahan spesifiknya seperti mangga, apel, hingga stroberi bisa jadi eksplorasi baru untuk parfum gourmand yang lebih fun, simple, ringan, dan airy. Sedangkan sentuhan akord hijau dapat membuat parfum menjadi lebih segar dan versatile, contohnya daun-daunan atau teh,” baginya.
Berbincang juga seputar topik sustainability dalam dunia wewangian yang juga telah semakin mendapat perhatian serius, Lygia melihat bahwa perkembangannya sudah semakin ke arah yang positif walaupun untuk pasar domestik sendiri belum akan terasa pengaruhnya hinga beberapa tahun mendatang. "Secara global, permintaan konsumer terhadap produk yang sustainable akan semakin tinggi. Hal ini diseimbangi juga dengan sudah mulai banyak penelitian terhadap bahan baku parfum yang ramah lingkungan. Namun, tetap masih ada keterbatasan variasi wangi (dibandingkan dengan parfum general) yang dapat diciptakan ketika ada tuntuntan untuk membuat wewangian yang benar-benar sustainable (tidak sekadar gimmick atau pungreenwashing). Oleh sebab itu, profil wangi yang tercipta untuk kategori ini akan cenderung lebih minimalis. Namun, menurut saya trend ini masih belum akan marak di Indonesia dalam waktu dekat."
Selain membahas seputar topik sustainable, Bazaar yang beberapa waktu lalu sempat bersinggah ke kota parfum dunia, Grasse pernah berkesempatan untuk mencium aroma hasil ramuan artificial intelligence. Tentu ini menjadi sebuah pengalaman menarik yang membuka paradigma Bazaar.Hal ini kemudian membuat Bazaarbertanya-tanya, mampukah kehadiran AI menggantikan kemahiran seorang perfumer? "No. AI memang bisa membantu mempercepat proses pembuatan, tapi AI tidak bisa menggantikan pikiran dan gaya kreatif seorang pembuat parfum. Membuat resep saja semua orang juga bisa, tapi membuat parfum yang memiliki cerita, tekstur, evolusi, aspek teknis yang baik, dan aman untuk digunakan manusia butuh keterampilan dan keahlian khusus."
Last but not least, Lygia juga melihat bahwa wewangian yang hadir dalam konsep multifungsi juga pamornya akan semakin diminati. “Parfum yang memiliki fitur beauty care akan semakin digemari atau yang bisa diaplikasikan dengan teknik layering. Parfum juga dapat hadir dalam berbagai rupa seperti balm, lotion, atau body dan hair mist.” Hal ini kemudian membuat Bazaar teringat akan dua label besar, Chanel dan Rare Beauty yang di beberapa bulan lalu merilis inovasi barunya berupa fragrance primers. JM
SKIN RENAISSANCE
Mereka ingin TAMPIL seperti DIRINYA SENDIRI hanya lebih segar, muda, dan sehat
Berbincang bersama dr. Eddy Karta SpKK, PhD., industri estetika Indonesia diakuinya sedang tumbuh cepat, terutama yang fokus pada area perawatan wajah. “Industri estetika Indonesia sedang tumbuh cepat, terutama pada perawatan wajah, tapi dalam pengamatan saya arahnya berubah. Pasien kini lebih mencari hasil natural, personal, dan berbasis kesehatan kulit, jadi bukan sekadar yang ‘instan’ saja. Market juga makin paham anatomi dan aware soal hasil jangka panjang. Mereka ingin tampil seperti dirinya sendiri hanya lebih segar, muda, dan sehat. Maka dari itu, teknologi regeneratif yang mampu membangun kulit seperti biostimulator, skin booster dan produk berbasis sel (exosome dan sekretom) semakin menjadi pilihan utama dan terasa lebih relevan dibanding tindakan yang bersifat mengubah bentuk,” pungkasnya.
"Di 2026 diperkirakan konsumen premium juga akan semakin memprioritaskan konsistensi, orisinalitas hasil, dan keselamatan. Ini akan membuat pasar lebih terseleksi: klinik dengan kompetensi ilmiah dan kualitas layanan yang kuat akan naik kelas sementara yang tidak siap akan tereliminasi," lanjut sang pakar yang menyelesaikan studi PhD-nya di University of Melbourne.
Karena pergeseran minat pasar ini, maka prosedur yang memanfaatkan teknik yang akan memberikan hasil yang “terlihat seperti dibuat-buat” lambat laun akan mulai ditinggalkan. “Beberapa tindakan estetika yang saya prediksi akan mengalami penurunan minat seperti: filler untuk menciptakan tampilan wajah V-shape. Tren ini akan mulai banyak ditinggalkan karena efek jangka panjangnya seperti distorsi anatomi dan tampilan overfilled face. Kemudian ada juga thread lift terutama yang bergaya fox eyes dan botoks dengan dosis tinggi yang membuat ekspresi pasien jadi terlalu kaku,” papar sang ahli. “Intinya, prosedur yang menonjolkan ‘tindakan’ sedang tergeser oleh prosedur yang mengutamakan kualitas kulit dan regenerasi,” imbuhnya.
Selain perubahan minat para pasien yang diprediksi akan bergeser di tahun yang baru ini, faktor demografis juga dinilai oleh dr. Eddy akan mengalami perubahan. "Secara demografis, usia pasien akan bergeser ke kelompok usia yang lebih muda. Gen Z yang mulai bekerja sudah melihat perawatan kulit sebagai bagian dari self-maintenance dan bukan 'perbaikan'. Mereka datang bukan karena ada masalah besar, tapi untuk mempertahankan kualitas kulit sejak awal.Di sisi lain, pasien pria juga akan semakin meningkat signifikan, terutama profesional muda dan eksekutif. Motivasi mereka umumnya bukan 'ingin terlihat berbeda', tapi ingin terlihat segar, kompeten, dan well-groomed tanpa terlihat seperti melakukan prosedur. Dengan kata lain, estetika mulai dipandang sebagai investasi jangka panjang untuk mempertahankan identitas dan bukan sekadar sebagai cara untuk memperbaiki penampilan. JM
GLAMORAMA TWIST
KEBANGKITAN elemen makeup era ’70-an, ’80-an, hingga ’90-an akan menjadi ARAH BESAR tahun depan.
Memasuki tahun 2026, global makeup artist Archangela Chelsea melihat dunia tata rias bergerak dalam gelombang nostalgia yang semakin kuat, seiring kembalinya referensi estetika era 1970-an, 1980-an, hingga 1990-an. Menurutnya, era-era tersebut kembali relevan karena menawarkan karakter yang kuat namun tetap memberi ruang kebebasan berekspresi. Elemen seperti alis yang lebih natural dan ringan, aplikasi blush yang dominan sebagai fokus wajah, hingga sentuhan metalik pada riasan mata diprediksi akan kembali mengisi lanskap kecantikan tahun depan. Kebangkitan ini bukan sekadar romantisasi masa lalu, melainkan respons atas kejenuhan terhadap tampilan glam yang terlalu terstruktur dan seragam.
Meski arah nostalgia terasa dominan, Chelsea menegaskan bahwa kulit sehat dan natural tetap menjadi fondasi utama dalam riasan 2026. Namun kali ini, pendekatannya terasa lebih berani dan eksperimental, terutama dipengaruhi oleh cara pandang Gen Z yang tidak takut mencoba hal baru. Minimalisme yang terkurasi menjadi benang merah, bukan berarti riasan menjadi membosankan, melainkan lebih ringkas dan tepat sasaran. “Makeup lebih sederhana, teknik yang diringkas, namun hasilnya tetap ekspresif,” tutur Chelsea. Salah satu teknik yang ia prediksi akan menjadi game changer adalah blush-touring, yaitu membentuk dimensi wajah menggunakan gradasi blush sebagai pengganti contour tradisional. Teknik ini mencerminkan pergeseran dari riasan berat ke hasil yang lebih segar, muda, dan intuitif.
Lebih jauh, Chelsea melihat tahun 2026 sebagai momen penting bagi identitas kecantikan Indonesia. Di tengah kuatnya pengaruh global mulai dari Amerika, Korea, hingga Thailand, Indonesia dinilai semakin percaya diri dalam mengolah inspirasi luar tanpa kehilangan karakter lokal. Media sosial memainkan peran besar dalam perubahan ini, membuka ruang bagi masyarakat untuk menerima kulit apa adanya, merayakan tekstur, ketidaksempurnaan, dan keunikan fitur sebagai bagian dari identitas personal. Kecantikan tidak lagi diukur dari kesempurnaan yang seragam, melainkan dari kejujuran dan keberanian menampilkan diri sendiri.
Sejalan dengan itu, tren makeup 2026 juga bergerak erat dengan nilai self-acceptance dan body positivity. Riasan tak lagi berfungsi sebagai alat untuk menutupi, melainkan sebagai medium untuk menonjolkan karakter. “Kecantikan tak lagi tentang menutupi, tetapi menonjolkan versi terbaik diri sendiri. Kolaborasi antara brand kecantikan dan seniman visual juga akan semakin memperkaya arah tren mendatang karena makeup kini dipandang sebagai medium seni yang hidup dan terus berevolusi,” tutup Chelsea. Dalam konteks ini, makeup tidak hanya menjadi rutinitas harian, tetapi juga bentuk ekspresi artistik yang fleksibel, bisa minimal, eksperimental, dan selalu personal. KH
RENEWED SILHOUETTE
I
Pasien kini mulai MEMPERHATIKAN kualitas kulit tubuh sama SERIUSNYA dengan wajah
Beranjak ke zona lain, perawatan yang berfokus pada area tubuh secara umum kabar baiknya juga semakin mendapat panggung dan sorotan di tahun mendatang. ”Pasien kini mulai memperhatikan kualitas kulit tubuh sama seriusnya dengan wajah, misalnya untuk area lengan atas, punggung, bokong, dan perut akan jadi fokus utama. Permintaan treatment seperti Body RF, peeling tubuh, laser, skin tightening, dan microneedling pada kulit tubuh pun semakin meningkat dan umumnya ini dipilih karena banyak pasien ingin memperbaiki bentuk tubuh dan kekencangan kulit pasca penurunan berat badan,” terang dr. Yuziana M.Biomed dari Seraphim Medical Center.
Sedangkan membahas tentang pemanfaatan kandungan aktif semaglutide atau yang lebih tenar dengan nama ozempic sebagai alternatif yang efektif dalam membantu menurunkan berat badan secara signifikan, dokter lulusan Universitas Udayana ini berpendapat bahwa tren ini masih akan terus digandrungi, “Ozempic dan terapi sejenis kemungkinan akan tetap diminati hingga tahun 2026. Namun efek samping estetika seperti kulit kendur dan wajah kempis akan mendorong permintaan treatment pengencangan kulit dan pengembalian volume. Jadi bukan menurun, justru berkembang ke arah kombinasi treatment. Maka dari itu pasien akan cenderung mencari treatment pengencangan kulit (RF, ultrasound), stimulator kolagen, laser, hingga bedah minor untuk area yang sangat kendur, juga termasuk terapi regeneratif akan makin populer.”
Dengan pemanfaatan ozempic dan opsi perawatan kombinasi yang akan semakin menarik minat, maka tentu akan ada juga perawatan lain yang justru akan lambat laun kehilangan minatnya. Dan berikut adalah prediksi dari dr. Yuziana, "Menurut saya, prosedur dengan downtime panjang, tinggi risiko, dan hasil tidak signifikan (seperti contohnya adanya risiko terjadinya emboli, misalnya pada prosedur fat transfer area bokong. Pasien akan lebih memilih solusi cepat, minim risiko, dan bisa dikombinasikan dengan aktivitas sehari-hari, terutama dengan hasil yang terlihat natural."JM.
BACA JUGA:Panduan Para Ahli untuk Deretan Laser Terbaru Terbaik
Rahasia dan Manfaat Tomat untuk Wajah Lebih Cerah