Pemerintah terus meningkatkan daya saing produk kreatif Indonesia agar mampu bersaing di pasar internasional. Salah satu langkah strategis tersebut diwujudkan melalui Akselerasi Ekspor Kreasi Indonesia (ASIK) 2025, program yang digagas oleh Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Program ini hadir untuk membantu para pelaku ekonomi kreatif agar lebih siap menembus pasar dunia dengan produk yang berkualitas, inovatif, dan memiliki identitas Indonesia yang kuat.
Program ASIK 2025 berfokus pada tiga subsektor unggulan, yaitu kuliner, kriya, dan fesyen. Ketiganya merupakan subsektor dengan potensi besar dan kontribusi penting dalam pertumbuhan ekonomi kreatif nasional. Melalui ASIK, para pelaku kreatif mendapat pendampingan menyeluruh mulai dari pelatihan, pengembangan produk, strategi branding, hingga persiapan bernegosiasi dengan calon pembeli internasional.
BACA JUGA: Karya Kreatif Indonesia 2021 Kembali Mengembangkan Tema Digitalisasi UMKM
ASIK 2025 juga menjadi contoh nyata dari kolaborasi lintas kementerian. Program ini dilaksanakan bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Koperasi dan UKM. Dukungan dari berbagai lembaga pembiayaan dan mitra global semakin memperkuat jembatan antara pelaku kreatif Indonesia dan pasar internasional. Dengan adanya sinergi ini, para peserta mendapat peluang lebih besar untuk memperluas jangkauan produk mereka.
Salah satu rangkaian penting dalam program ASIK adalah partisipasi di Trade Expo Indonesia (TEI) 2025), sebuah pameran dagang internasional yang menjadi etalase produk unggulan Indonesia. Dalam acara ini, ASIK menghadirkan Paviliun Akselerasi Ekspor Kreasi Indonesia yang menampilkan karya dari puluhan jenama kuliner, kriya, dan fesyen. Kehadiran paviliun ini membuka banyak peluang pertemuan bisnis dan kerja sama dengan buyer dari berbagai negara.
Pada subsektor kuliner, berbagai produk olahan khas Indonesia berhasil menarik perhatian, mulai dari bumbu siap saji hingga camilan premium. Pada subsektor kriya, produk berbasis kayu, logam, tekstil, dan material ramah lingkungan menjadi daya tarik utama. Sementara itu, subsektor fesyen menampilkan karya ready-to-wear, modest fashion, dan aksesori yang mengangkat kekayaan budaya Indonesia.
BACA JUGA: Tiga Model Indonesia Ramaikan Runway Fashion Internasional
Melalui program ASIK 2025, pemerintah berharap produk kreatif Indonesia semakin dikenal dan dihargai di pasar global. Lebih dari sekadar membuka peluang bisnis, ASIK menjadi sarana untuk memperkenalkan karakter dan nilai budaya Indonesia kepada dunia, sejalan dengan semangat “Ekonomi Kreatif untuk Indonesia Mendunia.”