Virtual fashion show? Checked. A fashion house festival? Hmm.
Masih ingatkah Anda dengan surat Notes from the Silence dari Alessandro Michele yang sedang menjabat sebagai Creative Director untuk label Gucci? Ia menulis bahwa Gucci akan menggabungkan koleksi wanita dan pria, mengubah show dari lima menjadi dua per tahun, dan menghilangkan kebiasaan setiap musim yang melelahkan.
Beberapa bulan berlalu dan pandemi tak kunjung lenyap, Alessandro kembali dengan ide brilian untuk mengumumkan koleksi terbarunya. Dengan mempertemukan fashion, script, fakta aktual, dan seniman di miniseriesbertajuk Ouverture of Something That Never Ended. Selain akun resmi Gucci di YouTube, serial pendek yang terdiri dari 7 episode ini juga disiarkan di Weibo dan situs official GucciFest.
Disutradarai oleh filmmaker sekaligus pemenang Academy Award, Gus Van Sant, Alessandro menciptakan sesuatu yang sebelumnya tak pernah ia buat di koleksinya, yakni sebuah karakter fiktif. Diperankan oleh seniman asal Italia, Silvia Calderoni, karakter ini sengaja diwujudkan oleh Alessandro. Dalam kesehariannya tersebut Silvia berada di ruang dan waktu yang sama dengan para musisi ternama sambil memperlihatkan desain dari label Italia ini secara bertahap.
Jauh dari kategori ‘biasa’, festival fashion dan film secara daring ini juga menampilkan 15 koleksi dari emerging designers yang menjadi bagian dari GucciFest, yakni Ahlualia, Shanel Campbell, Stefan Cooke, Cormio, Charles De Vilmorin, JordanLuca, Mowalola, Yueqi Qi, Rave Review, Gui Rosa, Rui, Bianca Saunders, Collina Strada, Boramy Viguier, dan Gareth Wrighton.
Dengan total 90 menit yang dibagi menjadi 7 episode, mari mengulasnya satu per satu.
Episode 1: At Home
Bagian pertama dari serial ini berlangsung di dalam tempat tinggal Silvia dengan pidato tentang gender dan sexuality dari Paul B. Preciado. Jumpsuit berbahan tulle transparan yang dikenakan dengan GG mesh underwear menjadi hal pertama yang diperlihatkan, sebelum Silvia bertukar pakaian bernuansa tahun 70-an.
We love: Ketika Silvia melepaskan gaun House’s Bloom floral dari balkon saat lagu Billie Eilish dimainkan.
Episode 2: At the Café
Sebelum memasuki kafe, Silvia melihat pelanggan yang duduk di luar mengenakan gaun merah bermotif floral yang ia lepaskan dari balkonnya di episode pertama. Di tengah pandemi, siapa yang tidak setuju dengan aktivitas mundane seperti mengunjungi kafe lokal bisa jadi menyenangkan? Bahkan Silvia tampil full on OOTD dengan Bamboo bag dan kaos bertuliskan #1921 dan L’Aveugle Par Amour (Blind for Love).
We love: Jukebox, gum-ball machine, mesin pinball, dan teater yang membawa kami kembali ke era sebelum smartphone dan internet.
Episode 3: At The Post Office
Silvia mengunjungi sebuah post office untuk mengirimkan kartu pos. Ketika sedang mengantre, ia mendengarkan pembicaraan antara seorang kritikus seni Italia, Achille Bonito Oliva yang tengah berbincang dengan seorang laki-laki yang masih menjadi anggota dari boybandasal Britania Raya.
We love: The one and only, Harry Styles mengenakan atasan jersey pink, jorts (jeans dan shorts) di taman ketika dihubungi oleh Achille Bonito Oliva
Episode 4: The Theatre
Memilih berbusana penuh payet untuk aktivitasnya hari itu, Silvia tidak takut untuk tampil lebih mencolok di antara dancers lainnya. Ketika sedang pemanasan, seorang temannya, Jeremy O. Harris mengetahui bahwa ia merasa tegang dan kaku. Berbeda dengan koreografer Sasha Waltz dan penarinya yang berbusana dengan calmer colors.
We love: Saat teman-teman Silvia datang dan masuk ke teater tanpa rasa cemas jika mereka overdressed, seperti yang sering kali terjadi di kehidupan nyata.
Episode 5: The Neighbours
Never judge a person by their balcony (or laundry!). Setidaknya itu yang Bazaar simpulkan di episode kelima ini. Di sini, Silvia mengenakan transparent chiffon dress berwarna hitam dengan GG tulle underwear. Sedangkan salah satu anggota band yang sedang berlatih kemudian kena teguran salah seorang tetangganya mengenakan koleksi Ouverture berupa printed red slik shirt, eco-denim jeans, serta GG belt sebagai pemanis.
We love: Kehadiran Billie Eilish dengan single terbarunya berjudul Therefore I Am. Oh, and robot dogs!
Episode 6: At The Vintage Shop
Lampu neon bertuliskan Gucci bersinar jelas di bagian awal episode. Dari beberapa langkah pertama Silvia, Bazaar menebak bahwa ia sedang berada di arsip label rumah mode asal Italia tersebut. Gucci Eyewear adalah fokus utama episode ini.
We love: Sebagai seorang penyanyi dan penulis lagu, tentu keahlian Florence Welch dalam kata tidak diragukan lagi. Setelah ia menulis puisi di buku catatan kecilnya, ia akan menyobek halaman tersebut dan memasukkannya ke dalam tas pelanggan lain, hingga pakaian yang ada di butik vintage milik Giulia Salvatore itu. An ode to stop pickpocketing!
Episode 7: A Nightly Walk
Di sini, Gus Van Sant, sang sutrada, muncul dengan windowpane suits bersama seekor anjing ketika Silvia sedang membacakan puisi untuk Lu Han melalui interkom. Ia mengutarakan rasa cintanya terhadap warna pink dan juga rambut Lu Han. Di penghujung serial pendek ini, Silvia mengenakan koleksi Ouverture untuk pria. Setelan three-piece suit, silk shirt berwarna pink yang dipasangkan dengan silk tie berwarna cokelat, kacamata berantai emas, earrings bermotif, serta cosmetics pouch GG yang ia kenakan sebagai clutch.
We love: Kapan lagi ada kesempatan untuk kita semua menikmati keindahan kota Roma tanpa mengenakan masker dan berjaga jarak?
Faktor realita dalam dunia nyata yang diaplikasikan dalam tujuh episode ini menjadi hal favorit Bazaar setelah koleksi Ouverture. Bagaimana dengan Anda?
(Video: Courtesy of YouTube Gucci)