Kurang lebih satu tahun lalu, Arcadia selamat dari kebangkrutan, tetapi setelah menjalani tahun yang sulit pada usaha retail di Inggris, pemilik brand seperti Topshop, Burton, Miss Selfridge, Dorothy Perkins, dan berbagai label high-street ternama lainnya telah kolaps. Perusahaan retail yang dipimpin oleh Sir Philip Green masuk dalam pengawasan minggu, sumber senior mengonfirmasi hal tersebut.
Perusahaan tersebut telah mencari pemasukan tambahan untuk menutup kekosongan akibat rendahnya penjualan semasa pandemi, tetapi tidak ada kerjasama yang dapat mendorong pertahanan perusahaan tersebut, berbeda dengan situasi pada Juni 2019 silam. Arcadia yang alami situasi tersebut menyebabkan tiga belas ribu pekerjaan terancam, ketika ada banyak ketakutan terkait potongan dana penisun yang didapatkan melalui Pension Protection Scheme. Beberapa toko dapat ditutup, tetapi akan ada beberapa brand dari Arcadia yang tetap bertahan.
“Dengan berat hati, semua pihak yang terlibat dalam Arcadia meliputi, penyuplai dan karyawan, waktu telah habis,” ungkap mantan menteri dan pemimpin Marks & Spencer, Paul Myners kepada BBC.
“COVID tentu menjadi faktor yang signifikan, tetapi sesungguhnya grup tersebut telah mengalami kesulitan selama 15 tahun. Hal tersebut diremehkan. Sir Philip tidak pernah benar-benar menerima peluang atau tantangan dari perdagangan daring. Ia tidak melakukan investasi apapun pada area tersebut.”
(Penulis: BAZAAR UK; Alih Bahasa: Vanessa Masli; Artikel ini disadur dari BAZAAR UK; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)