Chanel Berhenti Menggunakan Kulit & Bulu Hewan Eksotis

Rumah mode tersebut mengatakan bahwa mereka kesulitan untuk mendapatkan sumber kulit yang sesuai dengan standar etiknya.



Chanel mengumumkan bahwa mereka merencanakan untuk berhenti menggunakan kulit hewan eksotis di koleksi-koleksi mendatang mereka. Rumah mode tersebut menyatakan bahwa mereka berjuang untuk dapat mendapatkan bahan-bahan tersebut yang sesuai dengan standar etis dan kualitas mereka, berdasarkan laporan WWD.


Kulit-kulit hewan eksotis tersebut yaitu kulit buaya, lizard, ular, stingray, dan juga bulu-bulu.




Bruno Pavlovsky, presiden dari Chanel fashion mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa mereka berjuang untuk mendapatkan kulit-kulit tersebut yang sesuai dengan standar etik dan kualitas mereka.


“Produk-produk high-end mendatang akan hadir dari pengetahuan tentang apa yang dapat dilakukan oleh atasan kami,” ujar Bruno menjelang acara Metiers d’Art di New York beberapa hari yang lalu, dimana koleksi-koleksi terbarunya akan dipamerkan.


Meskipun Chanel tidak akan lagi menggunakan kulit dan bulu eksotis di koleksi masa depan, hal tersebut akan membutuhkan waktu untuk produk-produk yang menyertakan mereka untuk bekerja keluar dari distribusi butik.


Chanel merupakan merek fashion terakhir yang mengadopsi kebijakan bebas bulu, bergabung dengan brand lainnya seperti Gucci, Versace, Burberry, Armani, Ralph Lauren, Michael Kors, Vivienne Westwood dan Stella McCartney.


(Penulis: Amy de Klerk; Artikel ini disandur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Meiske Fabiola; Foto: Bazaar UK)