Catatan Sastra dari Bali

Salah satu catatan istimewa dari festival sastra di Pulau Dewata.



Salah satu catatan menarik dari Bali menjelang penghujung tahun adalah perhelatan Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2017 yang berlangsung pada 25-29 Oktober lalu. Total ada 160 penulis dari 30 negara yang datang ke Bali untuk menghadiri UWRF. Ya, festival sastra yang berawal di tahun 2002 ini tiap tahun selalu bergerak maju, menghadirkan semakin banyak penulis dengan antusiasme pengunjung yang kian besar. Tentunya didukung dengan program yang semakin istimewa.

UWRF 2017 dibuka oleh penggagas UWRF dan Ubud Food Festival, Janet DeNeefe di Puri Saren Ubud. Dalam acara pembukaan itu juga Janet menjelaskan beberapa program unggulan yang akan hadir selama empat hari penyelenggaraan. Dua ratus empat puluh event akan digelar berupa diskusi, special events, live performance, tur budaya, pemutaran film, pameran seni, dan masih banyak lagi.






Sementara itu UWRF kali ini juga telah mengundap partisipan berupa penulis-penulis berbakat, seperti Madeleine Thien, Ian Rankin, Jun Chang, Marina Mahathir, dan Hector Abad. Sementara dari Indonesia, Leila S. Chudori, Trinity Traveler, dan NH. Dini adalah tiga nama di antara penulis lainnya yang mengisi panggung UWRF dengan cerita dan bakat mereka.






NH. Dini yang merupakan salah seorang sosok sastra Indonesia pada UWRF kali ini dianugerahi Lifetime Achievement Award berkat jasanya dan konsistensinya selama berkiprah di dunia sastra Indonesia. Saat menerima penghargaan di Neka Museum, NH. Dini ditemani oleh sang anak, Pierre Coffin yang merupakan sutradara dan animator untuk film box office Despicable Me dan Minions, ia juga merupakan salah satu pembicara paling dinanti di UWRF tahun ini.

Ubud Writers and Readers Festival pun akan kembali di tahun 2018 pada 24-28 Oktober 2018.



(Foto: Courtesy of Ubud Writers and Readers Festival)