Donald Trump Berhasil Meraih Kemenangan dalam Pemilihan Presiden

Ia merupakan Presiden Amerika Serikat pertama yang terpilih meskipun pernah dijatuhi hukuman.

Courtesy of Bazaar US


Donald Trump Kembali Menjadi Presiden Amerika Serikat.

Donald, yang mewakili Partai Republik, memenangkan pemilihan presiden melawan Kamala Harris dari Partai Demokrat, dan kembali menjabat sebagai pemimpin Amerika Serikat untuk kedua kalinya.


BACA JUGA: Setelah Cuitan Kontroversial, Akun Twitter & Facebook Donald Trump Diblokir


"Kami berhasil melewati tantangan yang tidak pernah diperkirakan bisa kami atasi," kata Donald di Palm Beach Convention Center, Florida, sebelum hasil pemilihan diumumkan.

"Saya akan berjuang untuk kalian setiap hari, dan dengan seluruh tenaga yang saya miliki, saya tidak akan berhenti hingga menjadi Amerika yang kuat, aman, dan makmur, seperti yang pantas diterima oleh anak-anak kita dan semua warga. Ini akan menjadi masa keemasan bagi kita," katanya.

Donald telah mencalonkan diri sebanyak tiga kali untuk menjadi presiden dalam karier politiknya yang singkat pada tahun 2016, ia menang melawan Hilary Clinton, pada tahun 2020, namun kalah dari Joe Biden, dan sekarang pada tahun 2024, ia menang melawan Kamala.

Pada 6 Januari 2021 Donald dipecat karena peranannya dalam memicu kerusuhan di Capitol AS. Saat ini, ia juga tengah menghadapi sejumlah tuduhan pelecehan seksual. Selain itu, juga menjadi presiden pertama yang terpilih meskipun sudah dijatuhi hukuman, setelah pada awal tahun ini divonis atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis terkait pembayaran uang tutup mulut kepada bintang film dewasa Stormy Daniels menjelang pemilu 2016.

Selama kampanye pemilu 2024, Donald dan calon wakil presidennya, James David Vance, secara konsisten mengedepankan prioritas "Make America Great Again" mereka memperbaiki ekonomi dan menerapkan pembatasan ketat terhadap imigrasi. Mereka memberikan penjelasan yang tidak jelas mengenai cara mereka akan menangani masalah-masalah tersebut, dan masih belum ada kejelasan tentang isu-isu besar lainnya yang dihadapi negara, seperti perubahan iklim, pengendalian senjata, penghapusan pinjaman pendidikan, dan hak aborsi (yang dibatasi selama masa kepresidenan Donald melalui amandemen terhadap Roe v. Wade).

Donald menang setelah berhasil mengalahkan lawannya di negara Wisconsin dan Pennsylvania, yang membantunya mencapai 270 suara untuk memenangkan pemilu.

Meskipun perjalanan kampanye mereka berbeda dengan nilai-nilai yang bertolak belakang, Donald dan Kamala tetap bersaing ketat sepanjang pemilihan. Pada 3 November, keduanya mendapatkan suara 49 persen dari pemilih terdaftar menurut survei NBC News.

Sementara itu, pendapat dari Emerson College menunjukkan 50 persen pemilih memiliki pandangan positif terhadap Kamala, sedangkan 48 persen mendukung Donald.

Donald Trump akan dilantik sebagai presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2025.


BACA JUGA:

Kamala Harris Mencalonkan Diri sebagai Presiden Amerika Serikat
Tanggapan Adik Putri Diana yang Lucu atas Klaim Donald Trump Tentang Sang Mendiang Putri

(Penulis: Rosa Sanchez; Artikel disadur dari BAZAAR US; Alih bahasa: Halimatu Sadiah Foto: Courtesy of Bazaar US)