Melihat Louis Vuitton Savoir Faire Pertama di Indonesia

Rumah mode Louis Vuitton merayakan kekayaan Savoir Faire dan identitasnya dalam menciptakan produk untuk perjalanan di Jakarta.



Untuk pertama kalinya di Indonesia, rumah mode Louis Vuitton merayakan spirit perjalanan dan savoir faire yang telah lama menjadi identitasnya. Perjalanan dan gaya hidup adalah aspek yang sudah mendarah daging pada sang rumah mode semenjak kemunculannya. Didirikan di tahun 1854, Louis Vuitton menjadi rumah mode pertama yang memperkenalkan trunk di mana dapat memudahkan perjalanan kala itu yang sangat panjang. Trunk merupakan inovasi kompartemen perjalanan yang memiliki dimensi rata pada penutupnya sehingga dapat ditumpuk, mengubah cara perjalanan banyak orang di masa itu yang menggunakan trunk berbentuk bulat dan tidak dapat ditumpuk.

Unsur perjalanan yang menjadi kelebihan sang rumah mode kemudian diterapkan di berbagai kebutuhan gaya hidup lewat keberadaan Objets Nomades. Sebuah koleksi yang terdiri dari beberapa objek yang terinspirasi dari perjalanan lalu diterjemahkan menjadi objek mebel yang diciptakan dengan DNA Louis Vuitton dan kolaborasi dengan desainer yang masing-masing turut menginjeksikan ciri khas mereka masing-masing.

Di Louis Vuitton Savoir Faire Jakarta, semua hal itu dipamerkan dengan istimewa diikuti oleh perayaan akan prosesi savoir faire dari pembuatan trunk yang penuh presisi, atensi terhadap detail terkecil, dan kompleks. Membahas savoir faire, tentu turut terkandung di setiap piece koleksi eksotis sang rumah mode yang dibuat oleh pengrajin terlatih yang membutuhkan pelatihan berpuluh tahun lamanya sekaligus waktu yang lama di setiap proses pembuatannya.

Didesain oleh desainer interior, Kezia Karin dari Kezia Karin Studio, setiap tamu yang diundang ke acara istimewa ini kemudian diajak untuk menyusuri perjalanan Louis Vuitton Savoir Faire dari awal hingga akhir.

Setiap ruang yang didesain untuk acara ini, merepresentasikan unsur filosofi sang rumah mode yang mana perjalanan di mulai dari instalasi lampu diikuti ruang bertemakan rumah sebagai tempat berangkat semua orang sebelum melakukan perjalanan. Setiap ruang kemudian dihiasi oleh benda dari object nomades serta trunk dan jinjingan eksotis. Di perjalanan ini, Anda akan menemukan karya-karya desainer dan benda kurasi Louis Vuitton dari mulai Bulbo Chair karya Campanas Brothers, Diamond Screen karya Marcel Wanders, hingga instalasi lantern dari Zanellato & Borttoto dan banyak lagi.

Kemudian, di setiap sisi Anda pun akan menemukan trunk dengan tata letak yang dapat menginspirasi ruang di kediaman. Dari mulai trunk sebagai coffee table, tempat penyimpanan botol condiments, hingga peralatan makan kala melakukan piknik. Segala benda yang dapat dilipat dan praktis untuk dibawa perjalanan yang terbuat dari kulit turut hadir. Temukan juga berbagai permainan yang dapat dipesan berhiaskan monogram sang rumah mode yang legendaris berupa foos ball hingga kasino.

Selain mengelilingi Louis Vuitton Savoir Faire, Bazaar turut mengadakan soirée yang dipimpin oleh Editor-in-Chief Harper's Bazaar Indonesia, Ria Lirungan. Berlangsung di salah satu ruang VVIP Louis Vuitton Savoir Faire, pada hari Rabu (3/11) sore, soirée ini mengajak para desainer interior untuk mendapatkan pengalaman dari filosofi dan cerita awal mula dari Objets Nomades, koleksi trunk, dan koleksi eksotis yang tergabung di acara ini secara privat. Lihat penampilan para tamu yang hadir serta potret mereka di acara Louis Vuitton Savoir Faire Jakarta berikut ini.

Endang, Ayu Joddy, Ria Lirungan, Melissa Gobel, dan Vivienne Faye

Agam Riadi, Mita Soedarjo, Prasetio Budhi

Cosmas Gozali

Reza Wahyudi

Simpirwati Simarno, Bibiana Halim, dan Ria Lirungan

Anita Boentarman

Francine Denise Tjoitang

Irsa Consinita & Ditra Matin

Melissa Gobel dan Vivienne Faye

Diana Nazir

(FOTO: Courtesy of Louis Vuitton & Insan)