Histori dan warisan dari brand merupakan salah satu hal yang paling esensial dari suatu merek. Sebab warisan dari suatu label menyimpan kisah penting terkait perjalanan, visi dan juga tujuan dari label tertentu yang mampu membuat orang-orang semakin mengerti dan memiliki koneksi dengannya. Seperti yang diketahui, berbagai brand dunia memiliki cara mereka tersendiri untuk menjaga keutuhan nilai warisan bagi mereknya, tidak terkecuali dengan lini perhiasan mewah asal Italia, Bulgari.
Rasanya, bila membicarakan tentang merek yang didirikan oleh Sotirio Bulgari ini, tidak butuh waktu lama untuk Serpenti, emblem bagi lini perhiasan tersebut yang berbentuk ular untuk muncul dalam benak kita.
Bagi sebagian besar dari kita saat ini, ular mungkin memancarkan aura yang menakutkan dan berbahaya sebab kemampuannya yang dapat menyebabkan kematian bagi manusia. Namun, bagi sebagian masyarakat zaman kuno khususnya masyarakat Amerika, Tiongkok, hingga Roma, reptil tersebut dianggap melambangkan hal-hal positif yang bertolak belakang dengan anggapan orang-orang terhadapnya. Bahkan, bagi masyarakat Roma kuno, ular melambangkan manifestasi dari nasib baik dan perlindungan.
Aksesori ikonis ini pertama kali dikenalkan oleh Bulgari pada tahun 1940-an, kala itu, desain ini mengambil inspirasi dari pipa gas fleksibel dengan bentuk yang melingkar, hingga beberapa tahun kemudian, lini aksesori tersebut akhirnya menyempurnakan desainnya, atas dasar hal ini lahirlah aksesori berbentuk reptil yang langsung menjadi buah bibir dan incaran orang-orang sebab bentuknya yang inovatif dan distingtif. Popularitas dari seri Serpenti ini semakin meledak kala legenda Hollywood, Elizabeth Taylor didapati mengenakan aksesori ini di lokasi syuting film Cleopatra di Roma dan kelanjutan dari kisah Serpenti bisa ditebak, ia kemudian menjadi perwakilan dari lini perhiasan luks tersebut hingga sekarang.
Usai melalui perjalanan yang panjang dan berkesan, tentunya Bulgari ingin agar spirit dari koleksinya tetap dikenal oleh orang-orang, terutama anak-anak muda yang akan meneruskan bangsa.
Salah satu yang dilakukan adalah Domus Academy menggandeng salah satu universitas seni yang prestisius di Italia untuk membuat kompetisi beasiswa bagi yang mengikuti program master dan double award.
Mereka yang pernah berpartisipasi adalah Selin Kasa (Master’s in Luxury Brand Management asal Turki), Hantian Li (Master’s in Luxury Brand Management asal China), Pitch Phoomsawat (Master’s in Visual Brand Design asal Thailand), Richa Shah (Master’s in Fashion Management asal India), Ishita Tewari (Master’s in Business Design asal India). Mereka bergabung dengan Domus Academy, kemudian mengembangkan strategi sosial media yang bertajuk “Dualism”.
Jika dijabarkan, proyek di atas dibuat dengan tujuan meningkatkan kesadaran bagi para audiens baru, serta untuk menciptakan interaksi antar audiens dan juga merek tersebut dengan maksud agar mereka bisa menjadi pengikut setia Bulgari. Oleh sebab itu, kampanye ini turut melibatkan peran orang-orang melalui kontes foto untuk konten buatan pengguna.
Terlihat gagasan baru untuk mengenalkan Serpenti sebagai koleksi yang lebih muda dan cocok untuk semua gaya. Karena ditujukan kepada khalayak lebih muda, proyek di atas dikemas dengan bahasa yang menyenangkan serta visual yang didominasi dengan warna-warna vibran. Selanjutnya proyek ini juga diluncurkan secara online melalui akun Instagram Bulgari.
Proyek ini telah melibatkan banyak mahasiswa dari berbagai negara dan dengan gelar master berbeda seperti Luxury Brand Management, Fashion Management, dan Visual Brand Design. Sehingga sejalan dengan metode pengajaran Domus Academy yang memungkinkan para siswanya menyesuaikan jalur akademis dengan mengambil peran di setiap workshop-nya.
Nah jika Anda berminat untuk membuat program seperti di atas, Domus Academy membawa kabar gembira dengan membuka kesempatan bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi desain mereka dan memperoleh gelar ganda pada studi Master yang divalidasi oleh Kementerian Pendidikan Italia serta Inggris.
Hampir semua program PhD melalui beasiswa yang mencakup hingga 60% dari total biaya kuliah yang bisa diperoleh melalui kompetisi yang akan diluncurkan oleh Domus Academy bersama dengan berbagai merek terkemuka lainnya pada bulan Februari tahun depan. Anda bisa memperoleh lebih banyak informasi terkait hal ini di https://www.domusacademy.com
(Penulis : Jeslin L. Tang, Courtesy of Domus Academy)