Amanjiwo, Pilihan Destinasi Lengkap untuk Staycation di Yogyakarta

Simak sejumlah experience yang dapat membuat staycation Anda menjadi berkesan di sini



Amanjiwo sudah dikenal sebagai salah satu resor prestisius yang menawarkan ketenangan dan privasi bagi para tamunya. Beruntung sekali Bazaar mendapatkan kesempatan untuk singgah di sana selama tiga hari dan dua malam beberapa waktu lalu. Selain karena layanan hospitality, lokasi yang menyatu dengan alam, dan suasananya yang jauh dari hiruk pikuk, beragam pengalaman yang ditawarkan membuat resor ini bukan sekadar menjadi tempat menginap namun juga satu destinasi yang patut Anda singgahi.

The Resort

Imaji tentang Amanjiwo tak lepas dari rotunda ikonisnya. Inilah yang menjadi pintu gerbang saat Anda tiba di sana. Selain diisi dengan sejumlah fasilitas seperti ruang tunggu, perpustakaan, dan tempat berbelanja, rotunda ini juga menjadi tempat di mana restoran utamanya berada. Dari sini Anda dapat menangkap lanskap resor yang bersanding dengan perbukitan asri serta persawahan, dan tentunya puncak Candi Borobudur yang terlihat dari kejauhan.

Penginapan berdinding batu paras lokal karya arsitek Ed Tuttle ini dirancang berundak seperti Candi Borobudur yang menjadi inspirasinya. Amanjiwo memiliki total 36 suite stand-alone yang terdiri dari Garden dan Garden Pool suite, Borobudur dan Borobudur Pool suite, serta Dalem Jiwo lengkap dengan bale di setiap terasnya. Khusus untuk Dalem Jiwo, suite istimewa ini memiliki rotundanya sendiri yang berfungsi sebagai ruang makan dan bersantai.

Satu lagi area di Amanjiwo yang tidak kalah ikonis adalah Pool Club. Ya, di sinilah mainpool dengan pohon beringin khasnya itu berada, bersebelahan dengan sebuah restoran untuk sarapan dan makan siang.

Ramayana Royal Feast

Sendratari Ramayana menjadi pertunjukan khas penarik atensi wisatawan ketika berkunjung ke Yogyakarta. Selain di Purawisata dan Candi Prambanan, kisah Rama dan Shinta ini juga dapat dinikmati di Amanjiwo dengan suasana yang lebih intim. Sambil menyaksikan pertunjukan tari bercahayakan lilin yang temaram dan iringan suara gamelan, serangkaian sajian yang terinspirasi dari menu Kraton Yogyakarta dihidangkan untuk mengisi pengalaman bersantap Anda. Di antaranya adalah Kapiratu dan Prawan Kenes yang merupakan menu pembuka dan makanan penutup kegemaran Sultan Hamengku Buwono VIII, serta Sop Timlo kesukaan Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Time travel ke masa lampau lewat kuliah singkat

Warisan Jawa hingga saat ini masih terlihat lewat budaya dan sejarahnya. Bersama resident anthropologist Amanjiwo asal Belgia yang sudah tinggal di Jawa selama 10 tahun yakni Patrick Vanhoebrouck, Anda akan diajak untuk menyelami Jawa secara lebih mendetail lewat kuliah singkat. Termasuk di antaranya adalah pengenalan histori kerajaan di Indonesia (tak terkecuali Jawa), kepercayaan, sastra, dan peninggalan lainnya. It’s a yes for history enthusiasts!

Mengikuti ritual Tolak Balak untuk pembersihan dan meditasi

Di beberapa daerah di Indonesia khususnya Jawa dan Bali, Tolak Balak merupakan ritus spiritual yang dilakukan untuk menetralkan Balak atau kekuatan perusak. Dan di Amanjiwo, Anda berkesempatan untuk menjalani ritual tersebut. Tidak perlu ragu ataupun takut, sebab ritual yang dilakukan sesuai dengan filsafat Jawa selama 90 menit ini akan fokus pada serangkaian teknik pernapasan dan pada akhirnya mengantar Anda untuk bermeditasi di ruang terbuka bersama alam.

Makan Malam di Pak Bilal’s House

Bersantap di rumah Pak Bilal merupakan sebuah pengalaman unik yang sayang untuk dilewatkan. Berjarak kurang lebih 15 menit dari Amanjiwo (dengan fasilitas berkendara dari resor), Anda akan diajak menuju sebuah rumah sederhana yang lokasinya dekat dengan Candi Pawon. Tempat yang masih berdinding anyaman bambu ini digunakan sebagai dapur untuk membuat gula kelapa ketika matahari masih bersinar. Sedangkan saat malam tiba, ruangannya ditata menjadi sebuah restoran bergaya Jawa yang berkesan dan siap menyambut tamu yang datang.

Menikmati panorama sunrise Borobudur

Dengan letaknya yang berdekatan dengan Candi Borobudur, kurang lengkap rasanya bila kita tidak sekaligus menyambangi situs warisan budaya dunia yang satu ini. Perjalanan menuju komplek Candi Borobudur hanya memakan waktu sekitar 25 menit dengan bersepeda atau berkendara. Saat itu Bazaar diantar menuju puncak Bukit Dagi untuk menyaksikan momen apik munculnya sang mentari yang melatari candi Buddha terbesar di dunia tersebut.

Piknik pagi di tepi Sungai Progo

Start your day with a basket of positivity. Biarkan tubuh Anda menyerap energi positif yang disampaikan oleh alam dengan duduk di tepian Sungai Progo sembari menikmati secangkir kopi hangat dan hidangan pagi ditemani suara air mengalir. Selain dengan berfoto ria, Anda juga bisa mengabadikan pemandangan cantik dengan melukiskannya di atas kanvas yang sudah disediakan.

Amanjiwo

Ds. Majaksingi, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah

Foto courtesy of Amanjiwo, Instagram @amanjiwo