Genetika Dapat Menentukan Cara Anda Menangani Stres

Menurut riset terbaru.



Cara Anda mengatasi tekanan dan stres bisa ditinjau dari sisi biologis Anda, menurut temuan baru.

Para peneliti telah mengidentifikasi reseptor di permukaan otak, yang menentukan bagaimana Anda merespons situasi jika dalam keadaan penuh tekanan. Para ilmuwan di Rumah Sakit Anak Philadelphia meneliti reseptor S1PR3, dengan mempelajari ketahanan stres pada tikus dan kemudian pada manusia.

Mereka menemukan bahwa tikus dengan tingkat S1PR3 yang lebih tinggi akan lebih tahan terhadap stres dan menggunakan strategi "coping" untuk menghadapi situasi tersebut. Mereka yang memiliki level lebih rendah mungkin lebih mengatasi secara pasif dan mengalami kecemasan, menurut Stylist.

Para ilmuwan sebelumnya memiliki sedikit pengetahuan tentang reseptor S1PR3, sehingga temuan awal ini dapat membantu dokter mengidentifikasi mereka yang lebih berisiko mengalami gangguan terkait stres.



Studi lain menemukan bahwa wanita juga dapat mengatasi lebih baik daripada pria dalam lingkungan tempat kerja dengan kadar stres yang tinggi.

Teori 'fight or flight' yang terkenal pada awalnya didasarkan pada studi tikus jantan. Ketika tes dilakukan pada manusia, hasil pada perempuan sulit untuk ditafsirkan.

Para peneliti di University of California menemukan bahwa 'fight or flight' didasarkan pada testosteron - namun, pada wanita, respons stres memicu pelepasan oksitosin.

Juga dikenal sebagai hormon 'cinta', oksitosin dikaitkan dengan ikatan teman sebaya, afiliasi, dan menjadi ibu, yang berarti wanita memiliki performa lebih baik jika berada di bawah tekanan. Sebaliknya, para pria dikondisikan untuk bereaksi terhadap situasi yang penuh tekanan dengan memperlakukan mereka sebagai masalah hidup dan mati.



(Penulis: Jessica Davis; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar UK)