Omega Rayakan Satu Dekade Standar Presisi Tertinggi Lewat 10 Tahun Sertifikasi Master Chronometer

Menandai sepuluh tahun pencapaian luar biasa dalam presisi, inovasi, dan ketahanan yang mengubah standar industri horologi dunia.

Courtesy of Omega


Berawal dari visi seorang pembuat jam yang tak pernah berhenti mengejar kesempurnaan, kisah Omega dimulai dari tangan Louis Brandt. Ketika ia menciptakan jam tangan pertamanya, ambisinya sederhana namun monumental: menghadirkan mesin waktu yang seakurat mungkin. Dedikasinya terhadap presisi menjadi pondasi yang menggerakkan perusahaan menuju masa depan. Tonggak besar pun tercipta pada tahun 1894 ketika lahir kaliber 19-ligne “Omega” sebuah terobosan dalam performa dan efisiensi produksi. Inovasi ini begitu revolusioner hingga kemudian nama “Omega” diabadikan sebagai identitas perusahaan. Periode awal tersebut menandai arah baru bagi dunia horologi dan memperkuat reputasi Omega sebagai simbol keunggulan teknis. Namun, pencapaian itu hanyalah awal dari perjalanan panjang yang penuh dedikasi terhadap presisi dan inovasi tanpa batas.

Lebih dari satu abad setelah pencapaian monumental itu, pada tahun 2015, Omega kembali menorehkan sejarah dengan memperkenalkan sertifikasi Master Chronometer standar baru yang merevolusi industri pembuatan jam tangan Swiss. Sertifikasi ini tidak sekadar menjadi simbol pengakuan, tetapi juga lambang presisi, performa luar biasa, dan ketahanan terhadap medan magnet. Dengan langkah berani tersebut, Omega menetapkan tolok ukur baru yang jauh melampaui standar tradisional. Sertifikasi ini menjadi bukti konkret bahwa merek legendaris ini tidak hanya berpegang pada warisan masa lalu, tetapi terus mendorong batas kualitas hingga ke level yang tak tertandingi. Sepuluh tahun kemudian, Omega merayakan satu dekade sejak peluncuran sertifikasi ini dari sebuah pencapaian yang kini menjadi fondasi hampir setiap jam tangan mekanis yang keluar dari pabrik mereka di Swiss.

Courtesy of Omega

Sebelum hadirnya Master Chronometer, industri jam tangan Swiss telah lama mengandalkan sertifikasi “kronometer”, di mana hanya mesin jam (movement) yang diuji dengan toleransi akurasi -4/+6 detik per hari. Namun, bagi Omega, standar itu belum cukup. Mereka menyadari potensi besar dari teknologi dan inovasi yang telah mereka kembangkan, seperti sistem escapement Co-Axial untuk presisi tahan lama, serta keseimbangan silikon Si14 yang memberikan ketahanan luar biasa terhadap medan magnet. Teknologi ini membutuhkan bentuk pengakuan baru yang mampu menegaskan superioritas teknis Omega dibanding kompetitor lain. Sertifikasi tradisional tak lagi memadai; dibutuhkan sistem pengujian yang menyeluruh untuk mencerminkan kinerja sejati arloji mereka di kehidupan nyata. Inilah yang mendorong Omega untuk menciptakan sertifikasi baru yang lebih ketat, objektif, dan relevan dengan tantangan modern.

Courtesy of Omega

Menyadari pentingnya kredibilitas dan ketepatan ilmiah, Omega kemudian menjalin kemitraan strategis dengan Institut Metrologi Federal Swiss (METAS) lembaga resmi pemerintah yang berwenang dalam bidang pengukuran dan kalibrasi. Kolaborasi ini melahirkan standar pengujian Master Chronometer, yang menguji jam tangan secara menyeluruh, bukan hanya mesinnya. Setiap unit diuji selama sepuluh hari dalam enam posisi berbeda, dengan kriteria akurasi 0/+5 detik per hari. Pengujian mencakup berbagai aspek ekstrem seperti ketahanan air, cadangan daya, fluktuasi suhu, serta ketahanan terhadap medan magnet hingga 15.000 gauss penting di era modern yang dipenuhi perangkat magnetik seperti ponsel, laptop, dan peralatan rumah tangga berbasis induksi. Melalui proses ini, Omega membuktikan bahwa presisi sejati bukan sekadar janji, melainkan hasil dari pengujian ketat dan dedikasi ilmiah terhadap kesempurnaan.

Courtesy of Omega

Model Omega Globemaster menjadi pionir yang pertama kali meraih sertifikasi Master Chronometer pada tahun 2015. Sejak itu, standar luar biasa ini telah diterapkan di berbagai koleksi Omega, memperkuat posisi merek sebagai pelopor presisi modern. Presiden dan CEO Omega, Raynald Aeschlimann, menyatakan bahwa Master Chronometer bukan sekadar sertifikasi, melainkan perwujudan DNA perusahaan dan perjalanan panjang menuju keunggulan absolut. Hingga kini, lebih dari 2,5 juta jam tangan Omega telah memperoleh status Co-Axial Master Chronometer, menjadikan Omega sebagai pemimpin dalam inovasi mekanis Swiss. Keberhasilan tersebut juga memungkinkan merek untuk memperpanjang garansi seluruh jam tangannya hingga lima tahun bukti nyata bahwa kualitas sejati memberikan nilai jangka panjang bagi pemiliknya.

Courtesy of Omega

Namun, perjalanan menuju kesempurnaan belum berakhir. Dalam langkah terbarunya, Omega memperkenalkan Laboratoire de Précision, fasilitas pengujian canggih yang menandai era baru dalam kontrol kualitas. Laboratorium ini telah memperoleh akreditasi resmi dari SAS (Swiss Accreditation Service) untuk pengujian kronometer dan Master Chronometer. Dengan teknologi internal yang dikembangkan sendiri, Omega kini mampu melakukan analisis presisi tingkat lanjut, mengevaluasi setiap detak kaliber dengan ketelitian ilmiah. Laboratorium ini menjadi yang pertama di dunia yang secara independen mengintegrasikan dua sertifikasi paling prestisius dalam horologi mekanis. Melalui kombinasi pendekatan ilmiah dan analisis data besar, Omega membuka babak baru dalam sejarah pembuatan jam tangan, memperluas batas presisi ke tingkat yang belum pernah dicapai sebelumnya. Seabad lebih sejak Louis Brandt memulai perjalanannya, semangat inovasi dan dedikasi terhadap ketepatan waktu terus menjadi detak jantung Omega — memastikan bahwa setiap detik yang berlalu adalah wujud sempurna dari keunggulan tanpa kompromi.

(Edited by SS)