Resmi Dibuka di 23 Paskal, Atmos Bandung Hidupkan Kembali Gairah Pencinta Sneakers Lokal

Atmos hadir di Bandung membawa energi baru bagi komunitas sneakers, menghubungkan gaya, budaya, dan kreativitas lokal.

Courtesy of Atmos


Bandung sejak lama dikenal sebagai salah satu pusat utama budaya sneakers di Indonesia, di mana tren dan gaya hidup urban berkembang secara organik dari waktu ke waktu. Bagi generasi muda di kota ini, sneakers bukan sekadar alas kaki, melainkan simbol identitas, gaya hidup, serta sarana untuk mengekspresikan diri. Budaya ini tumbuh subur di antara komunitas kreatif, musisi, seniman, dan penggemar fashion yang menjadikan sneakers sebagai medium penghubung lintas minat dan latar belakang. Dinamika tersebut menciptakan karakter khas Bandung sebagai kota yang terbuka terhadap tren global namun tetap mempertahankan keaslian lokalnya. Tak heran jika banyak brand internasional melihat Bandung sebagai destinasi strategis untuk berinteraksi langsung dengan komunitas lokal yang energik dan penuh ide. Kota ini tidak hanya menjadi panggung tren streetwear, tetapi juga wadah di mana kreativitas dan passion terhadap sneakers tumbuh menjadi bagian dari identitas budaya yang kuat.

Sejak hadir di Indonesia, atmos telah menjadi pionir dalam mengembangkan budaya sneakers melalui berbagai gerai yang tersebar di kota-kota besar. Beberapa lokasi ikonis seperti Plaza Indonesia, Plaza Senayan, Pondok Indah Mall, Grand Indonesia, dan Tunjungan Plaza 3 Surabaya telah menjadi tempat berkumpulnya para sneakerhead dan penggemar streetwear. Setiap gerai atmos dirancang bukan sekadar tempat berbelanja, tetapi juga ruang komunitas tempat berbagi inspirasi dan tren terbaru. Kehadiran atmos di berbagai lokasi tersebut memperkuat ekosistem sneakers tanah air sekaligus menjadikannya destinasi utama bagi kolektor dan fashion enthusiast. Dengan menghadirkan kolaborasi global dan eksklusif, atmos berhasil membangun reputasi sebagai merek yang memahami semangat anak muda perkotaan yang dinamis, kreatif, dan penuh aspirasi terhadap gaya hidup modern.

Courtesy of Atmos

Melihat geliat dan semangat komunitas sneakers yang begitu kuat di Bandung, atmos pun memandang kota ini sebagai langkah penting dalam memperluas jangkauan dan memperdalam koneksi dengan penggemar lokal. Energi kreatif yang terpancar dari Bandung, komunitas yang solid, serta gaya hidup urban yang melekat pada warganya menjadikan kota ini lokasi ideal untuk membuka flagship store terbaru. Akhirnya, pada Sabtu, 4 Oktober 2025, atmos resmi membuka flagship store-nya di 23 Paskal Bandung. Pembukaan ini menandai babak baru dalam perjalanan atmos di Indonesia, menghadirkan pengalaman berbelanja yang bukan hanya fungsional, tetapi juga menghadirkan kehangatan, kedekatan emosional, dan kisah inspiratif yang mencerminkan karakter Bandung sebagai kota yang hidup dan berjiwa muda.

Courtesy of Atmos

Dalam kesempatan pembukaan tersebut, Herlina Winardo selaku Brand Manager atmos Indonesia menegaskan bahwa Bandung memiliki peran penting dalam pertumbuhan budaya sneakers nasional. Ia menyebut bahwa kota ini sejak lama dikenal sebagai episentrum kreativitas dan gaya hidup anak muda, di mana streetwear dan sneakers tumbuh secara alami. Menurutnya, komunitas Bandung dikenal aktif, apresiatif, dan memiliki rasa kepemilikan yang tinggi terhadap budaya fashion serta kolektibilitas sneakers. Selain itu, sejarah panjang Bandung dalam industri kreatif dan kehadiran brand lokal independen turut memperkuat semangat tersebut. Herlina pun turut bertutur:

“Bagi kami, Bandung bukan hanya pasar potensial, melainkan jantung dari pergerakan budaya yang terus berkembang.”

Pernyataan ini menegaskan posisi atmos sebagai merek yang berkomitmen mendukung ekosistem lokal melalui kolaborasi dan pengalaman yang autentik.

Untuk memperkaya pengalaman pengunjung, atmos Bandung memperkenalkan konsep unik bernama Otaku Room, sebuah area khas yang mencerminkan apresiasi terhadap budaya Jepang yang menjadi DNA brand ini. Di ruang ini, pengunjung dapat menikmati hand-drip coffee oleh Fuglen, matcha, dan Japanese cream soda sambil menjelajahi beragam koleksi item kolektibel yang mencerminkan gaya hidup kreatif. Desain interior store terinspirasi dari Japanese Machiya yaitu arsitektur tradisional khas Kyoto yang memadukan kehangatan budaya dengan sentuhan modern. Melalui konsep ini, atmos ingin menghadirkan pengalaman berbelanja yang tidak hanya visual, tetapi juga emosional dan imersif. Herlina menjelaskan bahwa Machiya bukan sekadar bentuk bangunan, melainkan filosofi hidup yang menyeimbangkan estetika, fungsi, dan spiritualitas. Dengan mengadopsi konsep tersebut, atmos ingin membangun hubungan yang lebih dalam antara merek, komunitas, dan pelanggan, menghadirkan ruang yang memicu inspirasi sekaligus memperkuat rasa kebersamaan antar-pencinta sneakers.

Courtesy of Atmos

Menjelang pembukaannya, atmos juga menggandeng empat figur kreatif asal Bandung dalam kampanye Local Hero, yaitu Dendy Darman (Creativepreneur), Arin Sunaryo (Artist), Rekti Yoewono (Musician), dan Syagini Ratna Wulan (Artist). Keempat sosok ini dipilih karena merepresentasikan semangat kreatif Bandung dari berbagai bidang dan menegaskan bahwa sneakers bukan sekadar tren, melainkan bentuk ekspresi lintas disiplin. Pembukaan flagship store atmos di 23 Paskal menjadi simbol dari sinergi antara desain ruang yang inspiratif, kolaborasi dengan tokoh lokal, serta kekuatan komunitas yang telah lama menjadi fondasi budaya street fashion di Bandung. Lebih dari sekadar butik, atmos Bandung hadir sebagai ruang kreatif yang hidup tempat di mana gaya, budaya, dan komunitas bersatu, memperkaya dinamika fashion urban Indonesia sekaligus mempertegas posisi Bandung sebagai pusat sneaker culture yang terus berkembang dengan energi yang tak pernah padam.

(Edited by SS)