Sosok Visioner Direktur Artistik Virgil Abloh Diabadikan Lewat Buku Louis Vuitton

Mulai dari dokumentasi koleksi busana dan pergelaran ikonis, hingga pesan-pesan dari kerabat terdekat, buku terbaru lansiran Louis Vuitton dan Assouline menjadi surat cinta seorang sahabat sekaligus kolaborator untuk mendiang Virgil Abloh.

Courtesy of Assouline and Louis Vuitton


Tahun 2021 menjadi tahun yang penuh duka bagi rumah mode Louis Vuitton dan segenap peminat mode serta kultur pop ketika sosok Virgil Abloh menutup usia di umur 41 tahun, tiga tahun sejak pelantikannya sebagai Direktur Artistik Louis Vuitton Men. Dampaknya pada rumah mode Louis Vuitton dan lanskap mode secara luas tidak dapat dipungkiri pada masanya. Kini, meski telah tiada, sosok visioner dan inovatif mendiang Virgil Abloh kembali disorot melalui buku bertajuk Louis Vuitton: Virgil Abloh yang ditulis oleh kerabat sekaligus kolaborator, Anders Christian Madsen.

Courtesy of Assouline and Louis Vuitton

Selain menjadi warga negara Amerika dengan keturunan diaspora Afrika pertama yang menjadi Direktur Artistik Louis Vuitton Men, prestasi ini juga sangat istimewa dikarenakan latar belakang Virgil yang tidak memiliki pengalaman atau pendidikan di dunia mode sama sekali. Hal ini bukan menjadi hambatan baginya, melainkan sebuah aset. Perspektifnya yang unik sebagai fashion outsider membuatnya sosok "pengobrak-abrik" lewat suguhan sentuhan budaya streetyangautentik dan baru terhadap sensibiltas luxury. Hal ini lah yang menuai keberhasilan bagi sosok yang dicintai sejuta umat ini.

Courtesy of Assouline and Louis Vuitton

Dibagi menjadi delapan bab yang masing-masing menguraikan delapan koleksi dan pergelaran yang ia suguhkan untuk Louis Vuitton, buku ini mengandung lebih dari 320 foto-foto ikonis yang didampingi oleh penggalan kata-kata dari kerabat-kerabat terdekat Virgil seperti Nigo, Naomi Campbell, Luka Sabbat, Kendall Jenner, serta Kid Cudi. Ada pun kutipan-kutipan oleh Virgil sendiri yang dijuluki “Abloh-isms,” yang memberikan konteks baru terhadap karya-karya persembahannya selagi di Louis Vuitton.

Courtesy of Assouline and Louis Vuitton

Sebagai sosok kreatif yang gemar memperhatikan segenap elemen visual dari setiap pergelarannya, buku ini juga menampilkan foto-foto kampanye yang ia godok dengan nama-nama tersohor di industri kreatif lainnya, serta karya objet d’art yang hadir dalam wujud undangan pergelaran tiga dimensi.

Assouline dan Louis Vuitton akan merilis buku ini dengan dua sampul distingtif yang nyatanya sarat makna. Yang pertama akan menampilkan visual balon udara berwarna merah dengan monogram logo LV ikonis yang merupakan elemen dari pergelaran spin-off Spring/Summer 2022 Louis Vuitton di Miami. Balon udara merah ini juga menjadi simbol semangat muda yang terpampang melalui karya-karya Virgil di Louis Vuitton. Sampul kedua menampilkan ilustrasi animasi hasil karya seniman dan ikon kultur, Reggieknow, yang merupakan sosok seniman African-American pertama yang pernah berkolaborasi dengan rumah mode Louis Vuitton.

Courtesy of Assouline and Louis Vuitton

Akan ada juga versi “The Ultimate Collection” dari buku ini yang akan hadir dalam kuantitas terbatas. Memetik inspirasi dari koleksi spring/summer 2021 lalu, versi limited edition dari buku ini akan dibungkus dengan peti kayu yang biasa digunakan untuk pengiriman barang pecah-belah. Selain itu, ada pun sisipan spesial yang menguraikan setiap sepatu sneaker rancangan Virgil, termasuk lansiran terbaru Air Force 1s yang terbit tahun ini.

"Tidak ada batasnya... Hidup ini pendek. Jangan sia-siakan waktu anda di dunia ini memilih antara apa yang orang bilang Anda boleh lakukan versus apa yang Anda bisa lakukan." -Virgil Abloh.

(Penulis: Hans Hambali, Foto: Courtesy of Louis Vuitton, Assouline)