Penggunaan Aksesori Di Masa Pandemi, Masih Diminati? Mari Simak Hasil Surveinya!

Lewat polling yang dilakukan, mari simak hasil temuan Bazaar mengenai ansambel yang dapat mengelevasi tampilan kita.

(Hadi Cahyono for Harper's Bazaar Indonesia)


Sebagai akibat dari pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung, tak dapat dipungkiri banyak penyesuaian baru yang harus kita hadirkan demi memperlancar aktivitas. Dan salah satunya yang mungkin jarang kita sadari merupakan penggunaan aksesori. Walaupun dulu kehadiran aksesori dapat menjadi faktor yang dapat mengelevasi tampilan, namun sekarang, terutama di masa pandemi tak sedikit orang mulai meninggalkan penggunaan perhiasan mengingat beberapa "problem baru" yang muncul, semisal takut menjadi sarang berlabuhnya virus-virus.

Untuk mengetahuinya bagaimana tingkat minat penggunaan aksesori di masa pandemi, Bazaar pun melakukan jajak pandapat yang diakukan minggu lalu lewat media sosial Instagram (@bazaarindonesia), mari simak hasilnya di bawah ini:

Seberapa tinggi minat responden terhadap penggunaan aksesori?

Dalam digital polling yang Bazaar langsungkan, terdapat perbedaan tipis antara kelompok orang yang gemar mengenakan aksesori dengan kelompok lain yang tak begitu gemar mempermanis diri dengan kehadiran perhiasan. Buktinya, 57% responden mengaku bahwa mereka sangat gemar mengenakan berbagai jenis aksesori, dengan 43% responden lainnya menyatakan sebaliknya.

(Foto: Courtesy of Instagram @dualipa)

Penggunaan aksesori di masa pandemi, relevankah?

Ketika ditanya mengenai penggunaan aksesori di masa pandemi, terdapat 42,86% responden mengaku bahwa mereka terkadang masih menggunakan berbagai jenis perhiasan, walaupun tak sesering di masa pra-covid, sedangkan 31,43% kelompok responden yang lain menyatakan bahwa mereka sama sekali tak pernah menggunakan aksesori lagi, dan 25,71% sisanya masih mempertahankan kebiasaan menggunakan aksesori di masa pandemi.

Masuk ke jenis aksesori yang digunakan, suara responden terpecah ke dalam empat pilihan aksesori yang Bazaar berikan yang di antaranya terdiri dari anting, kalung, cincin, dan gelang. Dengan anting masih menjadi primadona di kalangan responden, sebab berhasil meraup angka 36,05%, yang kemudian disusul di posisi kedua yaitu cincin dengan perolehan angka 31,40%, dan kalung di angka 22,09%, dan yang terakhir adalah gelang dengan capaian angka 10,46%.

"Karena hadirnya kebijakan penggunaan masker wajah, ini telah melahirkan 'masalah baru' ketika menggunakan aksesori (terkhususnya jenis anting dan cincin), mengingat tak jarang tali masker sering tersangkut pada anting dan tingginya intensitas penggunaan hand sanitizer yang dapat membuat cincin menjadi rusak."

Sedangkan berbagai alasan mengapa responden tak lagi mengenakan aksesori di masa pandemi yang mewajibkan penggunaan masker wajah pun turut diutarakan oleh para responden, berikut adalah beberapa reaksi yang disampaikan:

  • "Praktis, tidak perlu membersihkan atau sterilisasi aksesori yang dipakai saat keluar rumah."
  • "For safety and security reason."
  • "Malas karena harus sering menggunakan hand sanitizer, kemudian jika menggunakan anting juga kerap tersangkut pada tali masker."
  • "Tak lagi menggunakan aksesori harus mengenakan hand sanitizer sehingga membuat cincin menjadi rusak, kemudian dengan hadirnya kebijakan penggunaan masker, anting yang dikenakan juga tak jarang sering tersangkut yang membuat besar kemungkinan virus akan menempel pada kulit."

(Foto: Courtesy of Instagram @bellahadid)

Apakah perhiasan masih layak untuk dijadikan barang investasi?

"63% responden masih percaya bahwa perhiasan merupakan bentuk investasi yang menjanjikan dengan 37% lainnya tak sependapat dengan hal tersebut."

Masuk ke perihal aksesori dan investasi, tak sedikit orang percaya bahwa perhiasan merupakan salah satu jenis investasi yang menjanjikan baik untuk jangka pendek maupun panjang. Dan hal ini terbukti masih diyakini oleh para responden dengan hasil polling yang mengatakan bahwa 63% responden menjawab iya ketika ditanya apakah investasi pada barang aksesori masih relevan dan menguntungkan, dengan 37% sisanya menjawab bahwa mereka tak lagi percaya bahwa perhiasan dapat menjadi barang investasi yang menguntungkan, terutama di masa pilihan jenis investasi sudah semakin bervariatif.

Portofolio ini:
Fotografer: Hadi Cahyono
Editor Fashion: Michael Pondaag
Model: Maria Cherepanova-Merry Models
Wardrobe: Peggy Hartanto
Aksesori: Aidan & Ice
Makeup: Rommy Andreas
Assisten stylist: Elizabeth Michelle & Erlissa Florencia
Retoucer: Raghamanyu H.

(Foto: Courtesy of Instagram @dualipa, @bellahadid)