Menangani urusan sampah plastik yang masih menjadi ancaman di Bali perlu tindakan nyata dari berbagai pihak. Alila Villas Uluwatu adalah salah satu yang sudah beraksi dengan cara turut menandatangani program Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yakni Global Tourism Plastics Initiative. Gerakan di bawah komando UN Environment Programme (UNEP) dan World Tourism Organisation yang berkolaborasi dengan Ellen MacArthur Foundation ini didirikan pada bulan Januari 2020 lalu. Tujuannya adalah untuk menyatukan sektor pariwisata dan melakukan aksi yang fokus pada akar permasalahan penyebab polusi plastik dengan memberikan contoh nyata tentang penggunaan plastik secara sirkular. Inisiatif ini berkomitmen untuk mengurangi masalah yang ditimbulkan dari kemasan plastik serta mengubah penggunaan plastik sekali pakai dengan bahan alternatif yang bisa digunakan kembali (reusable), diolah kembali (recycle) dan compostable.
Gagasan Alila Villas Uluwatu dalam menandatangani Global Tourism Plastics Initiative merupakan langkah besar yang ditempuh sebagai upaya untuk menciptakan masa depan yang sustainable dan sebagai bentuk dukungan atas regenerative tourism. Cakupan regenerative tourism ini lebih luas, sebab tidak hanya sebatas untuk memperbaiki kerusakan lingkungan dan keberlangsungan masyarakat yang kehidupannya berhubungan langsung dengan sektor pariwisata, namun juga secara aktif mengembalikan, meregenerasi, dan meningkatkan fungsi lingkungan serta kondisi sosial daerah tujuan wisata lewat pendekatan holistik demi menciptakan bumi yang sustainable.
Program ini selaras dengan prinsip yang sudah diusung oleh Alila Villas Uluwatu sebagai pionir industri hospitality yang terus berkomitmen mengusung konsep sustainability sebagai prioritas dalam semua aspek bisnisnya. Sejak tanggal 1 Juni 2021, penginapan bintang lima yang berada di Kuta Selatan itu sudah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, termasuk di antaranya adalah plastik untuk kemasan makanan, tas, dan peralatan makanan. Tamu dan tim hotel pun didorong untuk membawa tas reusable sendiri.
Tidak sebatas pada itu, Alila Villas Uluwatu juga sudah menjaga sustainability lingkungan lewat setiap unsur pada akomodasinya yang sudah mengantongi sertifikasi Earthcheck sebagai Best Practice Building Planning and Design (BPDS). Bangunannya didesain oleh perusahaan arsitektur asal Singapura, WOHA, yang sudah terkenal akan reputasinya secara global dalam proyek inovatif sustainable-design di lingkungan tropis. Alila Villas Uluwatu juga menggunakan batu lava untuk bangunannya guna menyerap suhu panas Pulau Dewata.
Ada pula kebun organik tempat semua sampah organik diolah kembali menjadi kompos. Di sana Anda juga bisa mendapatkan pengalaman gastronomi untuk belajar memasak dari resep-resep tradisional menggunakan bahan-bahan lokal yang segar. Dan tentu saja, recycling dan upcycling turut menjadi perhatian di sini. Salah satu proses upcycling yang menjadi signature adalah mengolah kembali botol-botol kaca menjadi gelas dan pot dari ban buggy.
Berwisata sejatinya bukan hanya memperhatikan kesenangan pribadi, melainkan juga bagaimana nantinya kita mewariskan sukacita yang sama atau bahkan yang lebih baik untuk generasi mendatang di bumi yang terawat. Oleh karenanya, jika Anda ingin berkontribusi dan memahami lebih jauh tentang prinsip berkelanjutan, memilih destinasi berkonsep selaras seperti Alila Villas Uluwatu bisa menjadi salah satu caranya.
(Foto courtesy of Alila Villas Uluwatu, Instagram: @alilavillasuluwatu)