Tencel Berbicara Tentang Pertumbuhan Sustainable Fashion di Tengah Pandemi Global

Ketika konsumen semakin berpihak kepada pakaian yang dibuat menggunakan sistem mode berkelanjutan yang penuh tanggung jawab kepada lingkungan.



Fenomena sustainable fashion sudah lama digalakkan, bahkan sebelum era pandemi global akibat ketertarikan banyak konsumen mode yang semakin menunjukkan rasa khawatir mereka terhadap industri mode yang dianggap sebagai salah satu penyumbang limbah lingkungan terbesar di dunia.

Tak hanya limbah di bagian produksi yang berkaitan erat dengan kerusakan lingkungan hidup, proses pengadaan barang hingga tingkat kesejahteraan para buruh pabrik dan pekerja yang terlibat di dunia mode kian menjadi perhatian. Datangnya pandemi yang membuat banyak orang semakin berpikir panjang sebelum berbelanja dan mengurangi tingkat perilaku konsumtif, semakin membuat sistem mode berkelanjutan diperhatikan para konsumen dan dijadikan bahan pertimbangan saat berbelanja.

Fakta ini turut mengkonfirmasi perihal berpindahnya fokus para konsumen yang lebih ingin berbelanja tanpa merasa bersalah terhadap lingkungan. Hal tersebut kemudian dijabarkan oleh brand Tencel, yang baru saja menggelar webinar bersama situs e-commerce, Zalora, dan Omnilytics dengan tema “The Rise of Sustainable Retail Fashion”. Lewat webinar tersebut, ketiganya menyampaikan berbagai data yang menunjukkan betapa mode berkelanjutan akan memimpin masa depan industri mode dan tekstil di Indonesia.

PERUBAHAN TERHADAP PELAKU BISNIS FASHION

“Ini merupakan moment of truth bagi industri tekstil nasional maupun internasional. Para pelaku bisnis fashion harus melakukan perubahan terhadap cara mereka berbisnis dan beradaptasi dengan kebiasaan yang baru. Penerapan konsep dan praktik sustainability dalam produk fashion akan membawa brand selangkah di depan. Sebagai produsen dan merek serat yang menjadi bahan paling dasar untuk benang dan kain, Tencel akan terus berkolaborasi dengan brand, perusahaan atau institusi pemerintah, demi mewujudkan industri tekstil yang lebih hijau,” kata Mariam Tania, Marketing and Branding Manager Lenzing Group sebagai produsen serat bahan Tencel, Asia Tenggara dan Oseania.

Serat Tencel sendiri kerap dijadikan fondasi bahan untuk alternatif penggunaan bahan mode yang lebih bertanggung jawab. Proses penciptaan serat Tencel seluruhnya dibuat transparan dengan konsep closed-loop productionyang mengubahpulp menjadi serat selulosa, dan sisa pembuangannya dapat diolah kembali menjadi sumber energi dari hutan industri yang dikelola secara berkelanjutan, sehingga setiap pakaian yang diproduksi menggunakan serat Tencel mudah terurai kembali dengan alam.

DATA MENINGKATNYA PRODUK FASHION YANG MENGGUNAKAN BAHAN RAMAH LINGKUNGAN

Pentingnya sistem sustainable fashion terutama di masa pandemi yang membuat planet bumi semakin terdampak, tampaknya disadari para konsumen yang menurut Omnilytics, performa penjualan produk sustainable fashion dari bahan Tencel di situs e-commerce mengalami peningkatan penjualan yang konsisten di tahun 2020.

Tipe produk yang diminati meliputi atasan, gaun, celana, legging, denim dan ethnicwear. Data tersebut semakin meyakinkan betapa konsumen Indonesia semakin bersedia untuk beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan dan dibuat dengan sistem sustainable fashion.

Situs e-commerce Zalora kemudian menanggapi fenomena pertumbuhan tersebut dengan menginisiasi strategi sustainable fashion yang akan dijalankan dari tahun 2020 sampai 2025. Lewat empat pilar seperti Environmental Footprint untuk mengurangi dampak lingkungan dan jejak karbon dari operasional bisnis, Sustainable Consumption, Ethical Sourcing, dan Responsible Workplace & Community Engagement, Zalora memiliki tujuan akhir untuk meminimalisir dampak buruk industri mode terhadap lingkungan.

"Kolaborasi dengan serat Tencel untuk koleksi Zalora Basics merupakan wujud nyata inisiatif keberlanjutan kami untuk membawa perubahan yang positif bagi industri tekstil Indonesia maupun global. Kami harap akan semakin banyak konsumen di Indonesia yang berpartisipasi dalam inisiatif ini, dan bersama kita wujudkan masa depan yang lebih baik bagi industri fashion,” jelas Bimo Darmoyo, Marketing Associate Director, Zalora Indonesia.

(FOTO: Courtesy of Tencel & Omnilytics)