Pangeran William telah menghadirkan daftar nama-nama besar dalam dunia hiburan, olahraga, dan filantropi untuk bergabung dalam 13 panel penjurian untuk penghargaan lingkungan sebesar 65 juta Dolar Amerika atau setara 955 miliar rupiah. Wajah-wajah familier akan mengisi kursi panel termasuk Cate Blanchett, Shakira, Ratu Rania dari Yordania, dan atlet basket dunia, Yao Ming, beberapa nama yang tengah terlibat dalam gerakan aktivisme terkait lingkungan hidup.
Anggota dewan juri dari The Earthshot Prize yang mewakili enam benua, bersama dengan Pangeran William dan Tuan David Attenborough didukung oleh panel penasihat dari bidang sains untuk memilih lima pemenang setiap tahun selama 10 tahun ke depan untuk memberikan setidaknya 50 solusi dalam mengatasi isu-isu lingkungan hidup sebelum 2030.
“Anak-anak Anda, anak-anak saya – mereka harus menemukan cara untuk mengurangi emisi gas karbon, memperbaiki laut kita, dan membersihkan udara,” ungkap Shakira terkait proyek tersebut. “Jadi kita butuh anak-anak muda untuk mendapatkan informasi tentang hal ini, itulah sebabnya edukasi sangat penting. Namun, kita tidak bisa diam saja. Kita harus memimpin dan harus melakukannya sekarang. Saya tahu ini terkesan terlalu besar dan saya tahu akan ada banyak tantangan selama prosesnya tetapi saya tahu bahwa ada banyak orang yang turut mendukung hal ini.”
Cate menambahkan, “Di seluruh dunia, inisiatif dalam komunitas dan dunia sains sedang memimpin berbagai penemuan dan solusi luar biasa yang memberikan wadah dan modal untuk diimplementasikan ke skala yang lebih luas dan dapat berdampak positif bagi lingkungan dan ekonomi global. The Earthshot Prize bertujuan untuk melakukan hal tersebut dan dengan menyedia wadah, kami berharap dapat mengembalikan perhatian tentang perubahan iklim ke dalam sebuah aksi penuh harapan.”
Selain Shakira, Cate, dan Ratu Rania, sederetan nama besar juga turut mengisi kursi dewan juri seperti bintang sepak bola asal Brazil, Dani Alves; Diplomat Kosta Rika, Christian Figueres; manta CEO dari PepsiCo, Indra Nooyi; Filantropi dan pebisnis asal Tiongkok, Jack Ma; astronot asal Jepang (dan perempuan asal Jepang kedua yang terbang ke luar angkasa) Naoko Yamazaki; dan ahli geografi kelahiran Chad, Hindou Ibrahim. Panel dewan juri dilengkapi dengan ekonom dan pakar perkembangan internasional asal Nigeria, Dr. Ngozi Okonjo-Iweala.
Nominasi untuk penghargaan Earthshot pertama, yang akan diadakan di London pada musim gugur 2021, akan dibuka pada 1 November dengan menggunakan 100 peserta untuk memasuki kompetisi ini. Komunitas, bisnis, organisasi, kota, kota besar, atau bahkan individu dapat bergabung – mulai dari seorang ilmuwan yang memimpin sekelompok ilmuwan hingga anak laki-laki berusia 12 tahun yang memberikan perubahan dalam komunitasnya di Kenya.
“Saya merasa banyak orang yang ingin melakukan banyak hal baik bagi lingkungan dan yang mereka butuhkan adalah sebuah aksi besar, sedikit harapan, dorongan positif bahwa kita semua dapat memperbaiki apa yang terjadi saat ini,” ungkap Prince William kepada BBC Radio 4 pada 8 Oktober. “Saya merasa sebuah urgensi dengan optimisme yang mendorong sebuah aksi sehingga The Earthshot Prize ini menggunakan optimisme dan keinginan kuat untuk menemukan solusi atas berbagai isu lingkungan hidup.”
William kemudian menambahkan, “Kami percaya bahwa dekade ini adalah dekade paling krusial bagi lingkungan dan sampai 2030 kami sangat berharap untuk membuat perubahan besar dalam memperbaiki berbagai masalah yang dihadapi Bumi.”
(Penulis: Omid Scobie; Alih Bahasa: Vanessa Masli; Artikel ini disadur dari BAZAAR US; Foto: Courtesy of BAZAAR US)