Milan Fashion Week sudah berakhir dan tentu meninggalkan kesan istimewa di mana pekan mode yang satu ini memang identik menawarkan kemewahan berbeda dari pekan mode lainnya.
Unsur dramatis, artistik dan unik menjadi kombinasi wajib yang dianggap sebagai acuan para rumah mode dan desainer di Italia.
Tak ketinggalan, berbagai kejutan tak terduga di Milan Fashion Week juga ditunggu-tunggu oleh para insan mode di dunia. Tahun ini contohnya, Jennifer Lopez sukses menjadi perbincangan di internet saat menutup pergelaran rumah mode Versace dengan mengenakan remake gaun yang dahulu menginspirasi Google untuk menciptakan fitur Google Image.
Berikut Bazaar kumpulkan beberapa look terbaik dari runway Milan Fashion Week yang menakjubkan.
Moschino
Moschino menggelar presentasi yang mengambil inspirasi dari the father of modern art, Pablo Picasso. Gaya lukisan sang maestro diaplikasikan Jeremy Scott di atas busana moderndengan elemen jenaka yang merupakan ciri khas sang desainer.
Versace
Di musim ini, Donatella Versace bereksperimen dengan material yang tak biasa. Melalui look ini, ia menceritakan esensi musim panas dengan menempelkan ornamen palm treedan floral di sekujur gaun.
Giorgio Armani
Marco de Vincenzo
Mengusung tema "The Wave", Marco de Vincenzo melansir koleksi yang mengedepankan tekstur dibandingkan unsur lainnya. Permainan tekstur tersebut kemudian ia gabungkan dengan komposisi spektrum warna monokrom.
MSGM
Di musim ini, label MSGM merayakan 10 tahun perjalanannya di industri mode dengan menelurkan koleksi yang didominasi dengan aksen pita besar sebagai bentuk pernyataan.
Bottega Venetta
Kiprah Daniel Lee di rumah mode Bottega Venetta melahirkan potongan busana minimal yang bermain dengan proporsi, struktur yang lembut dan clean. Aura maskulin sekaligus feminin menjadi seimbang di busana hasil rancangannya. Ia juga merancang tas yang merupakan hasil kombinasi antara material kayu, teknik anyam khas sang rumah mode dan bahan kulit yang mewah, yang sukses menarik perhatian para pencinta mode.
Sportmax
Konsep neo-romantis yang feminin dan tailoring yang apik menjadi identitas label Sportsmax. Di koleksi ini sang label meleburkan identitas mereka dengan inspirasi yang diambil dari seniman Daniel Wurtzel. Daniel yang kerap menciptakan karya untuk menyuarakan kebebasan, diterjemahkan di koleksi ini menjadi sebuah gaun yang terbuat dari fabrik ringan yang melambai untuk kemudian diinjeksikan dengan aksen tegas di bagian bahu.
Max Mara
Sosok wanita di film spy thriller seperti Killing Eve menjadi sorotan di koleksi ini. Aura dingin, tangguh dan maskulin tanpa melupakan sisi feminin yang ada di dalam diri wanita mendominasi busana yang dihadirkan. Max Mara kemudian menerjemahkan kisah tersebut dengan melansir luaran jaket tailored yang dipadankan dengan gaun maxi.
Salvatore Ferragamo
Musim ini Salvatore Ferragamo tidak ingin busana hanya dikenakan untuk satu musim. Busana di koleksi ini adalah pakaian yang dapat mengakomodasi siapa pun di musim apa pun. Salah satunya ada di look berikut, ansambel monokrom dengan injeksi warna biru tua di badan blazer berstruktur tegas tentu tak akan lekang oleh zaman.
Gucci
Biasanya, Alessandro Michele berekspresi melalui aliran desain renaissance yang penuh akan drama dan hal yang berlebihan. Di musim ini, ia memberikan kejutan dengan mempersembahkan koleksi yang terinspirasi dari Foucault sebagai selebrasi akan kebebasan berekspresi lewat dunia mode.
(FOTO: Courtesy of Salvatore Ferragamo, Sportmax, Max Mara, Bottega Venetta, Instagram.com/@gucci, @marcodivincenzo, @moschino, @msgm, & @versace)