Label Coach resmi mengikuti jejak rumah-rumah mode seperti Versace dan Burberry. Ya, label asal Amerika Serikat ini tidak akan lagi menggunakan bulu hewan sebagai material di produk-produknya.
“Bertahun-tahun Coach telah berkomitmen untuk memajukan praktik ramah lingkungan, hal itu telah kami cantumkan sebagai tujuan perusahaan kami di tahun 2015” ujar Chief Executive Officer Coach, Joshua Schulman.
“Namun, pada saat itu kami lebih memprioritaskan kehidupan sosial dan lingkungan sekitar. Maka itu keputusan kami sekarang untuk berhenti menggunakan bulu hewan merupakan pencapaian yang sangat berarti untuk brand kami.”
Gerakan yang dilakukan Coach ini benar-benar meliputi penghentian penggunaan semua jenis bulu hewan. Seperti bulu cerpelai, rubah, dan kelinci terkecuali bulu domba.
Di sini, Coach benar-benar menunjukan sebuah komitmen yang masih sedikit sulit dilakukan oleh rumah mode lainnya. Namun dengan bertambahnya Coach di daftar rumah mode yang berhenti menggunakan fur, hal itu menandakan bahwa para pekerja kreatif di industri mode semakin menanggapi hal ini dengan positif.
Seperti yang terlihat di panggung London Fashion Week musim semi/panas 2019, penggunaan bulu hewan tidak lagi merajalela di atas catwalk. Hal itu menandakan bahwa penggunaan fur sudah dinilai tidak etis untuk dilakukan di industri mode.
(Burberry Spring 2019)
Rumah mode Burberry sendiri merupakan salah satu pelopor dalam menghentikan praktik penggunaan fur. Burberry berhenti menggunakan material bulu hewan tepat di saat Riccardo Tisci menduduki posisi direktur kreatif.
Hal itu lalu diikuti oleh rumah mode Versace yang merasa penggunaan bulu hewan untuk fashion bukanlah hal yang bijaksana. Setelah Versace, Gucci pun turut mengumumkan gerakan mereka untuk tidak lagi menggunakan hewan untuk menciptakan karya fashion dimulai dari koleksi spring 2018.
Koleksi pertama label Coach yang tidak menggunakan bulu hewan rencananya akan diterapkan untuk koleksi musim gugur 2019.
(Foto: Courtesy of Coach)